Marhaban Yaa Ramadhan, Pintu Langit Dibuka dan Amal Dilipatgandakan

Jum'at, 26 April 2019 - 23:24 WIB
Marhaban Yaa Ramadhan, Pintu Langit Dibuka dan Amal Dilipatgandakan
Marhaban Yaa Ramadhan, Pintu Langit Dibuka dan Amal Dilipatgandakan
A A A
Keutamaan bulan Ramadhan telah Allah jelaskan dalam Alquran maupun hadits-hadits Nabi Muhammad SAW . Beruntunglah mereka yang memasuki bulan tersebut mengingat banyaknya fadhillah maupun keutamaannya. Bayangkan setiap amal dilipatgandakan, pintu langit dibuka, setan dibelenggu dan dosa-dosa diampuni.

Ramadan adalah bulan paling utama. Allah mewajibkan puasa di bulan itu atas kaum muslim sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 183: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Di dalam bulan Ramadhan Allah menurunkan kitab suci-Nya dan menjadikan salah satu malamnya sebagai ‘Lailatul Qadar’ yang lebih baik dari seribu bulan dan seribu bulan lebih banyak dari 83 tahun. Allah berfirman: “Bulan Ramadan yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (QS Al-Baqarah: 185).

Dalam Kitab Nashoihud Diniyah (kumpulan nasihat) karya Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menerangkan keutamaan bulan Ramadhan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Bulan Ramadhan hingga Ramadan, hari Jumat hingga Jumat dan salat yang satu hingga salat yang lain adalah menghapus dosa-dosa di antara semua itu apabila dosa-dosa besar dijauhi.”

Nabi SAW juga bersabda bahwa Ramadhan adalah bulan kesabaran dan pahala kesabaran adalah surga. Kata Beliau: “Permulaannya adalah rahmat, tengahnya adalah ampunan dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka.”

Adab Menjalani Puasa dan Tipsnya
Dalam kitab yang dikarangnya, Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad memberikan nasihat tentang hakikat puasa dan adab-adabnya. Seorang muslim wajib mengetahui hakikat dan rahasia puasa dan berusaha menjalaninya agar tidak sia-sia.

Termasuk adab orang yang puasa adalah tidak banyak tidur di siang hari dan tidak banyak makan di waktu malam. Hendaklah ia makan sekedarnya hingga ia rasakan sentuhan lapar dan haus supaya jiwanya menjadi baik dan syahwatnya menjadi lemah serta hatinya menjadi terang. Itu rahasia puasa dan tujuannya.

Hendaklah orang yang puasa menjauhi kesenangan syahwat serta kenikmatan yang banyak. Sedikit-dikitnya adalah kebiasaan bersenang-senang itu hanya sekali dibulan Ramadhan dan lainnya. Ini adalah sedikit-dikitnya yang patut. Akan tetapi latihan dan menjauhi keinginan nafsu akan membawa pengaruh besar dalam menerangi hati.

Adapun orang yang menjadikan puasa Ramadhan untuk bersenang-senang dan hidup mewah itu merupakan tipu daya setan. Setan menipu mereka supaya tidak merasakan keberkahan puasa. Mereka juga tidak merasakan pengaruhnya berupa cahaya, sikap khusyu’ kepada Allah.

Kebiasaan ulama salaf terdahulu adalah mengurangi kebiasaan dan kesenangan nafsu. Mereka justru memperbanyak amal baik di bulan Ramadan secara khusus, meskipun itu sudah dikenal dari perilaku mereka dalam seluruh waktu.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3228 seconds (0.1#10.140)