Khutbah Rasulullah Menjelang Ramadhan

Senin, 06 Mei 2019 - 14:27 WIB
Khutbah Rasulullah Menjelang Ramadhan
Khutbah Rasulullah Menjelang Ramadhan
A A A
Ustaz Miftah el-Banjary
Pakar Ilmu Linguistik Arab & Tafsir Alquran
Lulusan Institute of Arab Studies Cairo-Mesir


Berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Salman menyatakan bahwasanya Rasulullah SAW setiap kali di hari akhir bulan Sya’ban, beliau senantiasa berkhutbah seperti berikut:

“Wahai sekalian, manusia telah datang bagi kalian satu bulan yang agung, bulan yang penuh dengan keberkahan. Bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Bulan yang Allah jadikan siang harinya menjadi kewajiban menjalankan puasa, dan pada malam harinya sangat disunnahkan melaksanakan qiyamul lail.

Barangsiapa yang melaksanakan ibadah-ibadah amaliyyah sunnah, baginya pahala sebagaimana menunaikan ibadah wajib. Dan barangsiapa yang menunaikan ibadah wajib, baginya seperti pahala melaksanakan tujuh puluh ibadah wajib.

Ia adalah bulan kesabaran. Tidak ada ganjaran dari kesabaran, melainkan surga. Bulan penghiburan. Bulan ditambahkannya keberkahan rezeki bagi orang yang beriman.

Barangsiapa yang menghidangkan makanan bagi orang yang berpuasa, baginya keampunan dosa dan kebebasan dari siksa api neraka serta ia mendapatkan pahala sebanyak orang yang ia bukakan berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang dibukakan puasa itu.

Di antara para sahabat ada yang bertanya, “Duhai Rasulullah, tidak semua kami mampu menghidangkan jamuan makanan bagi orang yang berpuasa. Rasulullah Saw menjawab, “Allah memberikan pahala atas keutamaan ini, sekedar orang yang membukakan puasa, meskipun satu biji kurma, atau seteguk air minum, atau segelas air susu.

Bulan yang permulannya merupakan rahmat, pertengahannya ampunan, dan pada akhir bulannya terdapat pembebasan dari siksa api neraka. Barangsiapa yang meringankan pekerjaan bawahannya, niscaya Allah akan mengampuni dosanya dan membebaskan ia dari siksa api neraka.

Maka perbanyaklah empat bahagian, dua bahagian untuk Rabb kalian dan dua bahagian yang kalian tidak bisa berlepas darinya. Adapun dua bahagian yang menyebabkan keridhaan Rabb kalian, yaitu: Kalian memperbanyak membaca zikir “Laailahaillallah: dan memperbanyak membaca istighfar. Adapun dua bahagian yang kalian tidak dapat berlepas darinya, kalian hendaknya memperbanyak membaca doa permohonan agar diberikan nikmat surga serta dijauhkan dari siksa api neraka.

Barangsiapa yang menghilangkan dahaga bagi orang yang berpuasa, niscaya Allah akan meminumkan bagi kalian satu minuman dari telaga yang tidak akan membuat kalian dahaga selama-lamanya.”

Dari khutbah Rasulullah diatas dapatlah kita simpulkan, sebagai berikut:
1. Rasulullah SAW senantiasa mengingatkan kepada umatnya setiap tahunnya betapa besar dan mulia keutamaan bulan Ramadhan. Sedemikian agungnya, sehingga beliau merasa sangat perlu dan penting mengingatkannya setiap menjelang menyambut kedatangan bulan Ramadhan di akhir bulan Sya’ban.
2. Rasulullah SAW mengingatkan salah satu keutamaan yang terdapat pada bulan Ramadhan adanya bulan yang lebih baik daripada seribu bulan yang dikenal di dalam Alqur’an sebagai “Malam Lailatul Qadar”. Pada malam itu, kaum muslimin hendaknya memperbanyak ibadah sunnah agar mendapatkan fadhilah dan keutamaannya.
3. Rasulullah SAW mengingatkan kewajiban berpuasa pada siang harinya serta memperbanyak ibadah Qiyamul lail pada malam harinya, terutama mengisi malamm-malamnya dengan ibadah shalat sunnah tarawih.
4. Rasulullah SAW juga memotivasi umatnya untuk melaksanakan amaliyah sunnah yang pahala dan ganjarannya dilipatgandakan seperti menunaikan kewajiban, sedangkan menunaikan ibadah wajib akan mendapatkan ganjaran dilipatgandakan hingga 70 kali lipat yang dilakukan diluar bulan Ramadhan.
5. Bulan Ramadan merupakan bulan melatih kesabaran. Dan tidak ada balasan dari kesabaran, melainkan surga.
6. Bulan Ramadhan juga merupakan bulan hiburan bagi jiwa-jiwa orang yang beriman. Di sana ada dua kebahagian bagi orang yang berpuasa, pertama, kebahagiaan saat mereka berbuka puasa dan kelak nanti hari pembelasan ketika mereka menerima amal puasanya di sisi Allah.
7. Bulan Ramadhan adalah ditambahkannya keberkahan rezeki bagi orang yang beriman. Tak perlu khawatir membelanjakan atau menafkahi perbelanjaan berbuka puasa, sebab Allah yang akan senantiasa mencukupkannya.
8. Rasulullah memotivasi umatnya untuk saling berbagi menghidangkan makanan bagi orang yang berpuasa, meski dengan sebutir kurma atau seteguk air sekalipun dengan ganjaran keampunan dosa dan kebebasan dari api neraka serta ia mendapatkan pahala sebanyak orang yang ia bukakan puasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu.
9. Bulan Ramadhan adalah bulan yang permulannya merupakan rahmat, pertengahannya ampunan, dan pada akhir bulannya terdapat pembebasan dari siksa api neraka.
10. Pada bulan Ramadhan Rasulullah memotivasi umatnya agar memperbanyak zikir, beristighfar serta berdia memohon diberikan surga dan dijauhkan dari siksa api neraka dengan doa yang diajarkan oleh baginda Rasulullah: “Allahuma inni as’aluka ridhaaka wal jannah wa na’uzu bika minannar. Allahumma innaka ‘af’uwun kariem tuhibbul ‘afwa fa’fu anna ya Kariem..”

Semoga Allah menerima dan meridhai amal puasa kita di tahun ini serta menjadikannya lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Taqabballahu minna wa minkum. Shiyamana wa shiyamakum. Taqabbal ya Kariem.. Amin ya Rabb alamien.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2909 seconds (0.1#10.140)