Membaca Al-Fatihah, Apakah Basmalah Dibaca Keras atau Lirih?

Rabu, 22 Mei 2019 - 16:28 WIB
Membaca Al-Fatihah, Apakah Basmalah Dibaca Keras atau Lirih?
Membaca Al-Fatihah, Apakah Basmalah Dibaca Keras atau Lirih?
A A A
Surah Al-Fatihah adalah ummul Qur'an yang wajib dibawa ketika mendirikan salat. Dalam kaidah fiqih juga telah dijelaskan bagaimana cara membaca Surah Al-Fatihah yang benar sesuai tajwid maupun makhrijul hurufnya.

Namun, saat membaca Al-Fatihah terdapat perbedaan pendapat terutama dalam membaca kalimat basmalah. Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS), dai lulusan S2 Darul-Hadits Maroko mengenai hukum basmalah saat membaca Surah Al-Fatihah. Penjelasan UAS ini dikutip dari bukunya "77 Tanya-Jawab Seputar Shalat" yang dipersembahkan oleh Tafaqquh Study Club. (Baca Juga: Berapakah Jumlah Tasbih yang Dibaca Ketika Ruku' dan Sujud?)

Penjelasan:Yang membaca Sirr (lirih, tak terdengar) berdalil dengan hadits: Dari Anas bin Malik, ia meriwayatkan: "Saya shalat di belakang Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar dan Utsman. Mereka memulai dengan "Alhamdulillah Rabbil’alamin". Mereka tidak menyebutkan "Bismillahirrahmanirrahim" pada awal bacaan dan di akhir bacaan. (HR. Muslim)
Akan tetapi dalil ini dijawab oleh para ulama yang mengatakan Basmalah dibaca jahr (suara keras).

Pertama:
Hadits ini mengandung ‘Illat, kalimat: (Mereka tidak menyebutkan 'Bismillahirrahmanirrahim' pada awal bacaan dan di akhir bacaan). Kalimat ini bukan ucapan Anas bin Malik, akan tetapi ucapan tambahan dari periwayat yang memahami bahwa makna kalimat: (Mereka memulai dengan 'Alhamdulillah Rabbil'alamin', ia pahami membaca Alhamdulillahi Rabbil’alamin tanpa Basmalah. Padahal yang dimaksud Anas dengan kalimat: (Mereka memulai dengan Alhamdulillahi Rabbil’alamin).

Maka makna hadits di atas adalah: mereka memulai dengan surat Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Bukan memulai dengan Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Ini didukung hadits: "Jika kamu membaca Alhamdulillah, maka bacalah: Bismillahirrahmanirrahim. Sesungguhnya Al-Fatihah itu adalah Ummul Qur’an, Ummul Kitab, as-Sab’u al-Matsani dan Bismillahirrahmanirrahim adalah salah satu ayatnya.

Hadits ini dinyatakan shahih oleh Syeikh Nashiruddin Al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah dan Shahih wa Dha’if al-Jami’ ash-Shaghir.

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW beliau bersabda: "Alhamdulillah Rabbil’alamin itu tujuh ayat, salah satunya adalah: Bismillahirrahmanirrahim. Dialah tujuh ayat yang diulang-ulang, Alqur'an yang Agung, Ummul Qur'an dan pembuka kitab (Fatihah al-Kitab)".

Imam al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Haitsami berkata: Diriwayatkan Imam ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Ausath, para periwayatnya adalah Tsiqat (para periwayat yang terpercaya). Maka makna ucapan Anas bin Malik: Mereka memulai dengan surat Alhamdulillahi Rabbil’alamin.

Kedua
Para ahli hadits menjadikan hadits riwayat Anas di atas sebagai contoh hadits yang mengandung ‘Illat pada matn, hadits yang mengandung ‘Illat tidak dapat dijadikan dalil.

Imam Ibnu ash-Shalah dan Imam Zainuddin memberikan contoh hadits riwayat Anas tentang Bismillah, hadits tersebut adalah contoh ‘Illat pada matn14.

Ketiga
Riwayat Anas di atas bertentangan dengan riwayat lain yang juga diriwayatkan Anas bin Malik: Dari Qatadah, ia berkata: "Anas bin Malik ditanya tentang bacaan Rasulullah SAW". Anas menjawab: "Menggunakan Madd". Kemudian ia membaca Bismillahirrahmanirrahim, menggunakan madd pada Bismillah. Menggunakan madd pada ar-Rahman. Dan menggunakan madd pada ar-Rahim. (HR. Al-Bukhari).

Keempat

Hadits riwayat Anas bin Malik terdapat perbedaan, antara yang menetapkan dan menafikan, kaedah menyatakan: Yang menetapkan lebih didahulukan daripada yang menafikan.

Kelima
Salah satu alasan yang membaca Basmalah secara sirr adalah karena Basmalah bukan bagian dari Al-Fatihah, maka dibaca Sirr. Sedangkan riwayat menyebutkan: "Jika kamu membaca Alhamdulillah, maka bacalah: Bismillahirrahmanirrahim. Sesungguhnya Al-Fatihah itu adalah Ummul Qur’an, Ummul Kitab, as-Sab’u al-Matsani dan Bismillahirrahmanirrahim adalah salah satu ayatnya.

Hadits ini dinyatakan shahih oleh Nashiruddin al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah dan Shahih wa Dha’if al-Jami’ ash-Shaghir. Jika Basmalah itu adalah bagian dari Al-Fatihah berdasarkan hadits yang shahih, mengapa dibaca Sirr?

Adapun hadits yang menyatakan Rasulullah SAW membaca jahr, Imam an-Nawawi berkata: Adapun hadits-hadits membaca Basmalah dengan cara Jahr adalah hujjah yang kuat terbukti keshahihannya (di antaranya) adalah hadits-hadits yang diriwayatkan dari enam orang sahabat Rasulullah SAW, Abu Hurairah, Ummu Salamah, Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Ali bin Abi Thalib dan Samurah bin Jundub semoga Allah Swt meridhai mereka semua.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2643 seconds (0.1#10.140)