5 Pesan Syeikh Umar dalam Mengisi 10 Malam Terakhir Ramadhan

Minggu, 26 Mei 2019 - 11:30 WIB
5 Pesan Syeikh Umar dalam Mengisi 10 Malam Terakhir Ramadhan
5 Pesan Syeikh Umar dalam Mengisi 10 Malam Terakhir Ramadhan
A A A
Hari ini umat Islam telah memasuki hari ke-21 puasa Ramadhan. Keutamaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan telah banyak dijelaskan dalam berbagai hadits Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW sendiri apabila telah masuk 10 hari terakhir Ramadhan beliau mengencangkan ikatan sarung, beri'tikaf dan tidak menggauli istri-istrinya. (Baca Juga: Inilah Amalan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan)

Berikut lima pesan Syeikh Prof Dr Umar Al-Muqbil (hafizhahullah) dalam menghidupkan 10 malam terakhir Ramadhan seperti dikutip dari telegramnya https://t.me/dr_omar_almuqbil:

1. Tolak adanya keterlibatan daya dan upaya dari dirimu.
Demi Allah, hamba sekali-kali tidak akan mampu bertasbih, ruku’ dan membaca satu ayat Alqur'an kecuali dengan adanya pertolongan Allah! Renungkan ayat ini yang senantiasa engkau baca di setiap raka’at, "IyyaaKa na'budu wa IyyaaKa nasta'in." [Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. (Al-Fatihah: 5)].

Perbanyaklah mengucapkan dzikir: "Laa haula wa laa quwwata illa billah". Artinya: “Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindungan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”

Semua semata-mata dari Allah. Jika dirimu berserah sepenuhnya pada daya dan upaya sendiri, sungguh engkau diserahkan pada sosok yang kerdil dan lemah. Perbanyaklah permohonan kepada-Nya agar Dia menolongmu untuk menjalani sisa waktu yang ada karena hal ini merupakan sebab terbesar untuk mengundang pertolongan dan taufik dari Allah ta’ala.

2. Lakukanlah amal seolah-olah engkau tidak akan menjumpai lagi sepuluh malam terakhir Ramadhan kecuali pada tahun ini! Jika nafsumu mengajak malas, maka ingatkan dia bahwa beramal selama satu jam di malam kemuliaan (Lailatul Qadr) lebih baik daripada beramal selama 3.000 hari atau lebih dari 80 tahun. Dan beramal selama satu menit di saat itu lebih baik daripada beramal selama 50 hari. Sungguh merugi mereka yang tidak mampu memperoleh keutamaan tersebut!

3. Jauhi majelis yang dipenuhi senda-gurau dan kelalaian.
Berusahalah agar mayoritas waktu dipenuhi dengan khulwah (bersendirian) dengan Allah, entah engkau melakukannya di masjid atau di rumah. Setiap orang lebih mengetahui kondisi dirinya. Jika dia mampu beri'tikaf di masjid, maka hal itu baik. Namun, bagi yang belum mampu, janganlah melewatkan kesempatan untuk menyendiri beribadah kepada Rabb-nya meski dilakukan di rumah.

4.Variasikan ibadahmu. Apakah dengan membaca Alqur'an, shalat, berdo’a, berdzikir mutlak, atau merenungkan berbagai nikmat Allah yang diberikan kepadamu. Variasi ibadah ini salah satu tips yang ampuh untuk menghilangkan rasa bosan dan malas.

5. Apabila Allah membantumu untuk melakukan suatu ibadah, waspadalah jangan sampai engkau ujub. Atau berbangga dengan ibadah tersebut. Sungguh hal itu bisa menggugurkan pahala ibadahmu. Ingatlah bahwa di permukaan bumi ini pasti ada hamba-hamba Allah yang lain, lebih bersemangat dan bertakwa dari engkau. Patokannya adalah bagaimana amal dapat diterima, bukan sekadar memperbanyak amal.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4312 seconds (0.1#10.140)