4 Golongan yang Tidak Tersentuh Api Neraka

Kamis, 12 September 2019 - 14:24 WIB
4 Golongan yang Tidak Tersentuh Api Neraka
4 Golongan yang Tidak Tersentuh Api Neraka
A A A
Salah satu pokok keyakinan umat muslim adalah mengimani keberadaan surga (al-Jannah) dan neraka (an-Naar). Keberadaan surga dan neraka ini telah tercipta sebelum penciptaan makhluk.

Allah menyediakan surga untuk orang-orang yang bertakwa. Sebaliknya neraka diciptakan untuk mereka yang kufur nikmat dan mengingkari Allah dan Rasul-Nya.

Dai kondang KH Abdullah Gymnastiar atau AA Gym dalam Kajian Ba'da Dzuhur di Masjid Daarut Tauhiid, Jalan Cipaku 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menyebut 4 golongan yang diharamkan tersentuh api neraka.

Imam At-Tirmidzi dari Ibnu Mas'ud dalam hadits sahih tentang orang yang diharamkan tersentuh api neraka, Rasulullaah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) bersabda: "Maukah kamu aku beri tahu siapa yang diharamkan jasadnya tersentuh api neraka?". Rasulullah SAW bersabda ada 4 golongan ternyata tidak tersentuh api neraka.

1. Hayyin.
Hayyin itu tenang, teduh, lahir batin, senantiasa menjaga lisan, pikiran dan sikapnya terpelihara. Tenang menenangkan, teduh meneduhkan. Stabil emosinya. Susah senang terjaga, tidak mudah tersinggung, tidak terprovokasi dan tidak reaksional.

2. Layyin.
Layyin artinya lembut, sopan, santun, akhlak baik dan tidak kasar, tidak sakiti orang, sangat sopan, senang dengan kebaikan. Senang melihat kebaikan tersebar, ingin selalu berbuat baik.

3. Qarib.
Qarib itu dekat, hangat, menyenangkan tidak menyakitkan.

4. Sahl.
Sahl itu mudah, tidak mempersulit, tidak rumit. Jual beli mudah, interaksi mudah dan cenderung pilih mudah dan solusi.

"Saya di sini dakwah hanya jaga niat, jaga perkataan. Selebihnya terserah Allah subhaanahu wa Ta'alaa. Makanya tidak perlu juga orang suka sama kita. Kita tak perlu usaha orang lain suka sama kita, cukup kita disukai Allah. Ingin dipuji, ingin diberi oleh selain Allah, capek tidak akan tenang hidup ini," kata Dai yang juga Founder Daarut Tauhid ini.

AA Gym mengingatkan kita agar tidak berharap kepada makhluk. Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA mengatakan: "Semua kepahitan sudah aku rasakan dan tak ada yang lebih pahit selain berharap pada makhluk."

Betapa beruntungnya mereka yang memiliki hati yang lembut. Karena lembut datangnya dari tauhid, makin bersih ketenangan yang luar biasa. Kelembutan datang dari kasih sayang rahmat Allah subhaanahu wa ta'ala.

Ada satu kisah, seorang ibu dari Kolombia. Luar biasa ada Ibu datang ke kebun binatang dan memukul teralis dan singa mengeluarkan cakarnya dan memeluk ibu ini. Singa yang kangen sama Ibu ini dan pakai perasaan binatang buas bisa rindu dan peluk Ibu ini.

Apa karena kecantikannya? Apa karena gelar jabatannya? Kenapa? Ibu ini punya 2 sumber kasih sayang dan ketulusan. Ikhlas iman dan karena Allah tanpa pamrih. Binatang 5 tahun ini tidak lupa kalau pernah ditolong Ibu ini, dia masih ingat dengan Ibu ini.

Saat orang Yahudi menyapa Rasulullah: "Celakalah kamu." dan Rasulullaah SAW menjawabnya dengan santun. Aisyah Marah. Rasulullah menjawab, kenapa Aisyah, Allah Maha lembut dan mencintai kelembutan. Kemudian Aisyah berkata: "Tapi yang dikatakan binasa bagimu."

"Ya sudah saya jawab wa'alaikum, cukup itu Aisyah." kata Rasulullah SAW dengan penuh lembut dan kasih sayang.

Rasulullaah SAW itu kalau berjumpa orang beliau itu penuh atensinya. Kalau bicara beliau menghadapkan wajah dan badannya. Salaman gak mau lepas kalau gak dilepas.

Ingat saja 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun). Dalam ilmu syariat, mengucapkan salam itu sunnah, menjawab salam hukumnya wajib.

Ada satu ayat populer dalam Alqur'an dan semoga ini bisa menjadi peringatan dan pendorong kita untuk terus berbuat baik. Allah berfirman (yang artinya): "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Al Mulk: 2)
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5224 seconds (0.1#10.140)