Beginilah Keadaan Manusia di Alam Kubur, Jangan Abaikan 4 Amalan Ini

Selasa, 15 Oktober 2019 - 17:17 WIB
Beginilah Keadaan Manusia di Alam Kubur, Jangan Abaikan 4 Amalan Ini
Beginilah Keadaan Manusia di Alam Kubur, Jangan Abaikan 4 Amalan Ini
A A A
Alam kubur adalah perjalanan awal menuju akhirat. Setiap muslim yang beriman kepada hari akhir diwajibkan untuk menyiapkan diri sebelum ajal menjemput.

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) telah memberitahu bahwa siksa kubur itu hak benar. Maka seorang muslim harus berlindung kepada Allah Ta'ala dari siksa kubur, dan bersiap menghadapi kubur dengan amal saleh.

Seperti apa keadaan di alam kubur dan apa saja amalan yang bisa meyelamatkan seseorang dari siksa kubur? Berikut ulasan singkat Ulama Besar Fiqih, Abu Laits As-Samarqandi dalam Kitab Tanbihul Ghafilin (peringatan bagi orang yang lalai).

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa' bin Aazib RA berkata: "Kami bersama Rasulullah SAW keluar mengantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai ke kubur dan belum dimasukkan ke lahat, Rasulullah duduk dan kami duduk di sekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung di atas kepala kami, sedang Nabi SAW mengorek-ngorek dengan dahan yang ada di tangannya, kemudian Beliau mengangkat kepala sambil bersabda: "Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur." Nabi SAW mengulanginya sebanyak 3 kali.

Lalu Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya Malaikat yang wajahnya putih bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk di depannya sejauh pandangan mata mengelilinginya. Kemudian datang Malaikat maut dan duduk di dekat kepalanya dan memanggil: "Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya."

Rasulullah bersabda lagi: "Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum di muka bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang harum ini?"

Dijawab: "Roh fulan bin fulan sehingga sampai ke langit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit diantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik ke langit yang atas hingga sampai ke langit ketujuh, maka Allah berfirman: "Catatlah suratnya di 'illiyyin. Kemudian dikembalikan ia ke bumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan di dalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya." Maka kembalilah roh ke jasad dalam kubur.

Kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: "Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Agamaku Islam" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutus di tengah-tengah kamu?" Dijawab: "Dia utusan Allah". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya".

Maka terdengar suara: "Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari surga serta pakaian surga dan bukakan untuknya pintu menuju ke surga, supaya ia mendapat bau surga dan hawa surga, lalu luaskan kuburannya sepanjang pandangan mata."

Kemudian datang padanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: "Terimalah kabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu." Lalu bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Saya amalmu yang baik.”

Lalu ia berkata: "Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk di mukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: "Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah."

Maka tersebar di semua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?"

Dijawab: "Roh fulan bin fulan." dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai di langit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad SAW membaca ayat: "Laa tufattahu lahum abwabus samaa’i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath (Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk surga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum).

Kemudian diperintahkan: "Tulislah orang itu dalam Kitab Sijjin. "Kemudian dilemparkan rohnya itu begitu saja sebagaimana ayat "Wa man yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama’i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq (dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar elang atau dilempar oleh angin ke dalam jurang yang curam."

Kemudian dikembalikan roh itu ke dalam jasad di dalam kubur, lalu didatangi 2 Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: "Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan di tengah-tengah kamu?" Dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu".

Maka terdengar suara seruan dari langit: "Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rusaklah tulang-tulang rusuknya. Kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: "Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu."

Lalu ia bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Aku amalmu yang jelek." Lalu ia berkata: "Ya Tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat."

Abu Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah RA berkata Nabi Muhammad bersabda: "Seorang mukmin jika Sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut di dalam adunan sambil dipanggil: "Yaa Ayyatuhannafsul muth ma’innatur ji’i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah (wahai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah).

Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh di atas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa ke 'illiyyin.

Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat yang membawa kain bulu yang di dalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: "Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ke tempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan di atas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa ke Sijjin."

Al-Faqih Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar RA berkata: "Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera. Dan bila ia hafal sedikit dari Alqur'an cukup untuk penerangannya, jika tidak maka Allah memberikan kepadanya nur (cahaya) penerangan yang menyerupai penerangan matahari.

Di dalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas.

Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk ke dalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta. Ia makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa yaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya.

Sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya. Selain itu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang.

Amalan Agar Terhindar dari Siksa Kubur
Abu-Laits berkata: "Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus melaksankan empat dan meninggalkan empat perkara ini, yaitu:
1. Menjaga Salat Lima Waktu.
2. Banyak Bersedekah.
3. Banyak Membaca Alqur'an.
4. Memperbanyak Dzikir (membaca: Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)

Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya.

Adapun 4 yang harus Ditinggalkan:
1. Dusta.
2. Khianat.
3. Adu Domba.
4. Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad pernah bersabda: "Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu karena kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya)

Rasulullah SAW juga bersabda: Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat hal, main-main dalam salat dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan Quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa di dalam kubur.

Demikian ulasan keadaan manusia di alam kubur. Beruntunglah seseorang yang wafat dalam keadaan muslim dengan membawa amal saleh. Semoga Allah mewafatkan kita dalam keadaaan husnul khatimah dan melindungi kita dari azab kubur. Aamiin.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2988 seconds (0.1#10.140)