Ini Pesan Ustaz Adi Hidayat di Acara Milad Ponpes Darut Tauhid

Senin, 16 Desember 2019 - 05:15 WIB
Ini Pesan Ustaz Adi Hidayat di Acara Milad Ponpes Darut Tauhid
Ini Pesan Ustaz Adi Hidayat di Acara Milad Ponpes Darut Tauhid
A A A
Ustaz Adi Hidayat diberi kepercayaan menyampaikan tausiyah pada Milad ke-29 Pondok Pesantren (Ponpes) Darut Tauhid Bandung pimpinan KH Abdullah Gymnastiar (AA Gym) di Masjid Darut Tauhid, Bandung, Sabtu, 14 Desember 2019.

Dai yang juga Direktur Quantum Akhyar Institute menyampaikan tausiyah bertema 'Saleh dan Ulama', tema yang jarang disampaikan di tengah publik. Kata Ustaz Adi, siapapun yang diinginkan Allah Ta'ala menjadi orang baik, tandanya adalah difahamkan dalam urusan agama. Allah mengangkat derajat seseorang dengan dua tingkatan yaitu, ahli iman dan ahli takwa.

"Jadi kalau kita mau diangkat derajatnya, tingkatkan salat mulai dari salat fardhu, salat tahajjud dan salat sunnah lainnya. Kalau mau naik lagi, dekat dengan Alqur'an," kata ustaz kelahiran Pandeglang Banten itu.

Orang Islam adalah umat terbaik. Manusia disebut 5 nama, kadang Bashar, Ins, Insan, Bani Adam, dan terkadang disebut An-Naas. Kata Allah Ta'ala, semua manusia yang hidup di bumi tidak ada yang lebih baik dari orang Islam.

"Jadi kalau di Indonesia ada orang Islam, maka sikap dan sifatnya harus lebih baik," terangnya.

Saleh itu gabungan dari kata thayyib, khair, ma'ruf dan ihsan. Makanya fitrahnya setiap orangtua pasti mendambakan anak yang saleh, salehah. Ingin jadi seorang yang saleh pilihannya dengan amalan apa? Ahli puasa boleh, mau jadi ahli tahajjud boleh. Dibuka 8 pintu surga sesuai kebaikan yang dikerjakanya di dunia. Makanya amalnya disebut dengan amal saleh," terang Ustaz Adi Hidayat.

Amal apa yang harus dikerjakan agar masuk surga? Ketahuilah ada amal yang mengantarkan kita bisa masuk surga bersama para Nabi, kaum salihin. Amalannya apa? Mengikuti sunnah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW).

Ada orang saleh yang tinggal di taman surga. Apa amalannya? Salat malam. Kalau dia laki-laki akan diberikan bidadari surga. Mau apapun ada. Taman surga diberikan langsung oleh Allah dan bisa melihat Allah Ta'ala tanpa hijab. Sbhanallah.

"Saya ketika menjenguk KH Arifin Ilham di rumah sakit sebelum wafat Beliau bilang Ustaz Adi, Abang mau ketemu Allah Ta'ala. Makanya tulisan terakhirnya liqaa Allah Ta'ala," kata Adi Hidayat.

Ada syeikh di Madinah ketika mau wafat, muridnya bersedih. Lalu ia berkata "Kenapa kalian sedih? Aku ingin berjumpa dengan Allah dan sekarang Allah ingin berjumpa denganku, maka kenapa aku harus bersedih? Kenapa kalian harus bersedih?" ceritanya.

Apa amalannya? Ternyata sedikit tidur di malam hari. Jadi kalau mau Subuh perbanyak istighfar, jangan salat tahajjud. Salat Tahajjud itu bukan menjelang Azan Subuh.

Kata Ustaz Adi, ada juga orang saleh masuk surga terendah, kalau mau minta sesuatu dia ingat langsung ada. Jadi ada yang surganya seluas langit dan numi. Apa amalannya? berinfaq dan gemar sedekah.

Jadi amal saleh itu banyak dan terbentang 8 pintu surga. Ada satu pintu yang apabila dibuka akan memasuki pintu lainnya, itulah pintu para pewaris Nabi. Siapa mereka? Para ulama. Sungguh para ulama itu adalah pewaris Nabi dan para Nabi tidak pernah mewariskan materi.

Ustaz Adi megemukakan, ulama itu bagian dari amal saleh dan tingkatannya tinggi. Tidak ada yang khusyu' setelah Nabi di kalangan manusia biasa itu ulama. Salat takut kalau gak diterima. Mau berfatwa takut. Jadi ulama takut kalau bicara salah, takut keliru.

"Jadi ulama artinya orang saleh urutan pertama. Urutan pertamanya disebutkan dari kalangan ulama ini adalah ahli Qur'an . Jika ada ulama Ahli Qur'an dan diamalkan, Allahu Akbar, dia diperkenankan membawa keluarganya ke semua pintu surga disambut para Malaikat," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Pertanyaannya, pilih mana orang saleh atau ulama? Jawabannya tidak boleh dipisahkan. Sebab, ulama itu adalah bagian dari orang saleh. Dalam sebuah keluarga harus ada satu anggota keluarga yang saleh. Apakah ia ahli Qur'an, ahli hadis, ahli sunnah.
Ini Pesan Ustaz Adi Hidayat di Acara Milad Ponpes Darut Tauhid

Cerita Aa Gym yang Mengagumkan

Pimpinan Ponpes Darut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar (AA Gym) bercerita tidak pernah membayangkan pesantren yang diasuhnya akan seperti saat ini. Beliau juga tidak pernah terpikir dipanggil Kiyai, karena cita-citanya ingin jadi tentara.

"Dulu awalnya pengajian dari rumah bahas Kitab Akhlak dari Imam Al-Ghazali. Kemudian mengontrak di sini, itulah awal mulanya, jadi jangan heran kalau ulang tahun Darut Tauhid berubah-ubah tergantung ingatnya," kata Aa Gym tersenyum.

Awal mula Darut Tauhid dibuka tahun 1999 mulai dikenal. Banyak tamu berdatangan dalam sehari 2.000 orang, tetapi cuma pada potret saja. "Kemudian Darut Tauhid berubah menjadi Daarud Duit. Dagang Nama Aa Gym saja. Tahun 2006 keluarga jadi tak terurus, pesantren juga kurang diurus. Tahun 2007 ditolong Allah memasuki babak ketika babak belur," tuturnya.

Aa Gym menceritakan ketika dirinya menikah lagi, situasi sempat ramai. "Kata Guru saya itu Allah ingin mengambil Tuhan-tuhan yang lain. Tuhannya popularitas, uang, dan sebagainya. Alhamdulillah ibu-ibu sudah membantu saya lepas dari Tuhan yang lain," katanya.

Dulu, mau menggaji karyawan saja susah. Kata guru Aa Gym, ini harus dijalani dan akan naik kalau lulus. "Akhirnya gak tahu gimana jadi kayak sekarang. Saya gak begitu yakin dengan ikhtiar, akhirnya banyak yang gabung yang lebih ahli keilmuannya. Jadi alhamdulillah tumbuh saja seperti ini," ungkap Aa Gym.

Kata Aa Gym, mudah-mudahan saat ini menjadi babak Tauhid. Ini tahun ke 29. "Jadi Awal tahun depan saya hanya di Indonesia 2 pekan, sisanya saya mau belajar lagi," pungkasnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4838 seconds (0.1#10.140)