Kisah Nabi Isa dan Enam Mukjizatnya (2)

Sabtu, 28 Desember 2019 - 05:21 WIB
Kisah Nabi Isa dan Enam Mukjizatnya (2)
Kisah Nabi Isa dan Enam Mukjizatnya (2)
A A A
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa Nabi Isa 'alaihissalam (Isa Al-Masih) memiliki 6 mukjizat yang diabadikan dalam Al-Qur'an. Mukjizat itu sebagai tanda dan bukti kenabian beliau. [Baca Juga: Kisah Nabi Isa dan Enam Mukjizatnya (1)]

Adapun klaim yang menyebut Nabi Isa dibunuh ataupun disalib dibantah oleh Al-Qur'an sebagaimana dijelaskan dalam Surat An-Nisa' ayat 157. Nabi Isa tidaklah dibunuh maupun disalib oleh orang-orang kafir. Yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah Ta'ala seperti Nabi Isa. Sebagian ulama mengatakan sosok yang disalib itu adalah murid Nabi Isa yang berkhianat bernama Yudas Iskariot.

Ketika hendak dibunuh oleh kaum Yahudi, Nabi Isa diselamatkan oleh Allah Ta'ala dengan cara diangkat ke langit. Beliau ditempatkan di suatu tempat yang hanya Allah saja yang tahu. Al-Qur'an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini.

"Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Surah An Nisaa':158)

Umat Islam mempercayai Nabiyullah Isa diangkat beserta jasadnya ke sisi Allah. Hal ini berdasarkan kepada peristiwa yang terjadi ketika Nabi Isa bersama kaum Hawariyyun (sahabat dan pengikut setia) berjumlah 12 orang hendak makan terakhir bersama dalam peristiwa (the last supper). Ketika itu Nabi Isa mengatakan ada salah seorang dari kaum Hawariyyun akan mengkhianatinya.

Ketika Nabi Isa bersama kaum Hawariyyun di Taman Gethsamani, Baitul Maqdis, Jerusalem. Usai makan, bertahannuth, bertaqarrub, bertasbih, dan berdoa kepada Allah, datanglah salah seorang dari kaum Hawariyyun kepada Nabi Isa yang digelari Judas Iscariot, mencoba membisikkan sesuatu kepada Nabi Isa.

Sekumpulan kecil dari tentara Rom datang dan menunggu di luar taman ingin memastikan orang pertama yang keluar dari taman itu adalah Isa Al-Masih. Namun, kuasa Allah Ta'ala kepada Rasul dan hamba pilihan-Nya, menyelamatkan Nabi Isa ke langit dan serta merta mengganti rupa Yudas persis sama wajah Nabi Isa.

Ketika tentara Rom mendapati orang yang keluar dari taman itu adalah seseorang yang mirip dengan Isa putra Maryam, mereka pun menangkapnya. Yudas yang diserupakan dengan Nabi Isa itu dibawa ke muka pengadilan dan kemudian disalib.

Namun begitupun, para pembesar Israel dan Ksatria Rom dan majlis kehakiman menaruh curiga apakah orang yang dibawa itu adalah Isa atau orang lain. Sebab, meski mukanya mirip wajah Nabi Isa, namun watak dan pembawaannya justru bertolak belakang dengan Nabi Isa.

Adapun 11 orang kaum Hawariyyun yang lain saat peristiwa itu telah berpisah dan melarikan diri dari pembesar Bani Israel. Tidak berselang mereka bertemu dan kemudian mengajarkan ilmu yang diberikan Nabi Isa. Para Hawariyyun ini tetap beriman kepada Allah dan setia kepada Nabi Isa. Mereka meyakini akan kedatangan seorang pemimpin, Nabi akhir zaman yang dijanjikan kedatangannya oleh Allah yaitu Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam (SAW).

Wafat Nabi Isa

Menurut suatu riwayat, Nabi Isa setelah turun dari langit akan menetap di bumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Beliau akan memimpin dunia dengan penuh keadilan, sebagaimana diceritakan dalam hadis Nabi SAW berikut: "Demi yang diriku berada di tangan-Nya, sesungguhnya putra Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil. Maka ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya." (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa'i, Ibn Majah dari Abu Hurairah)

Janji Allah Ta'ala pasti berlaku pada semua hamba-Nya bahwa semua yang bernyawa pasti mati. Begitu juga Nabi Isa setelah menjadi pemimpin adil di akhir zaman, Allah Ta'ala akan mewafatkannya. Hanya Allah saja yang tahu kapan dan dimana Nabi Isa diwafatkan. Setelah Nabi Isa wafat, dunia kemudian mengalami kiamat besar.

Wallahu A'lam Bisshowab
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3195 seconds (0.1#10.140)