Keutamaan Surah An-Nisa dan Kandungannya

Rabu, 19 Februari 2020 - 21:47 WIB
Keutamaan Surah An-Nisa dan Kandungannya
Keutamaan Surah An-Nisa dan Kandungannya
A A A
Surah An-Nisa (perempuan) adalah surah keempat dalam Al-Qur'an setelah Al-Fatihah, Al-Baqarah dan Ali Imran. Terdiri dari 176 ayat dan diturunkan di Madinah. Surah ini termasuk surah yang agung karena menerangkan hukum-hukum keluarga, hak perempuan, kewajiban manusia dan urusan sosial kemasyarakatan.

Kandungan Surah An-Nisa:
1. Hukum keluarga. Yaitu kewajiban para waris dan pokok-pokok hukum waris. Cara mempergauli istri, hukum-hukum perkawinan dan peraturan hidup suami istri.
2. Kewajiban Manusia Terhadap Allah.
3. Dasar-dasar Pemerintahan.
4. Siasat dan Adab Perang dalam Islam.
5. Kewajiban Berhijrah dan Mengerjakan Salat.
6. Kewajiban Berlaku Adil.
7. Pelanggaran Orang-orang Yahudi.
8. Kejelekan Syirik dan Keburukan orang Munafik
9. Pandangan Al-Qur’an terhadap Nabi Isa AS.

Keutamaan Surah An-Nisa:

1. Surah yang Membuat Rasulullah SAW Menangis.
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Abidah dari Abdullah ia berkata, "Rasulullah SAW berkata kepadaku: "Bacakan kepadaku Surat An-Nisa!" Aku katakan, "Apakah aku akan membacakan kepadamu sementara Al-Qur'an turun kepadamu?" Beliau bersabda: "Aku senang untuk mendengarnya dari selainku." Abdullah berkata, "Kemudian aku membacakan Al-Qur'an kepadanya hingga sampai pada firman-Nya: '(Maka bagaimanakah halnya orang kafir nanti, apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) …' (An-Nisa: 41) Kemudian aku angkat kepalaku dan ternyata kedua mata beliau telah berurai dengan air mata." (Hadis Sunan Abu Dawud No. 3183)

2. Menghilangkan Kejelekan Sebagaimana Api Membersihkan Karat Besi.
Dari Adi bin Tsabit ia berkata, "Aku mendengar Abdullah bin Yazid menceritakan dari Zaid bin Tsabit tentang ayat "Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik (QS An-Nisa: 88), Zaid berkata: "Sepulangnya para sahabat Nabi SAW dari (perang) Uhud, di antara mereka terpecah menjadi dua kelompok, sebagian mereka mengatakan: "Perangi (bunuh) mereka"! sementara sebagian lainnya mengatakan; "Jangan." Lalu turunlah Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik. (An-Nisa: 88) Zaid berkata: "Ayat ini menjadi pelipur lara." Zaid berkata: "Ayat ini juga dapat menghilangkan kejelekan sebagaimana api membersihkan karat besi." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih. (Hadis Jami' At-Tirmidzi No. 2954)

3. Surah yang Dibaca Nabi Ketika Salat Malam.
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Abu Hamzah bekas budak Al Anshari dari seorang laki-laki dari Bani 'Absi dari Hudzaifah bahwa dia melihat Rasulullah SAW salat malam. Dalam salatnya itu beliau membaca surat Al Baqarah, Ali Imran, An Nisa', Al Maidah atau Al An'am. (Hadis Sunan Abu Dawud No. 740)

4. Ayat Terakhir An-Nisa Adalah Ayat yang Mencukupi.
Dari Abu Ishaq dari Al Barra' ia berkata; "Seseorang mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAw) sambil berkata: "Wahai Rasulullah, Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah (mayit yang tidak punya anak dan orang tua). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah." Maka Nabi SAW bersabda padanya: "Ayat shaif (ayat terakhir dari surat An-Nisa) sudah mencukupimu." (Hadis Jami' At-Tirmidzi No. 2968)

5. Lima Ayat yang Lebih Disukai daripada Dunia dan Seisinya.
Dari Ibnu Mas'ud berkata: "Sesungguhnya di dalam surat An-Nisaa ada 5 ayat yang lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya". Lima ayat yang dimaksud adalah An-Nisa: 31, An-Nisa: 40, An-Nisa 48, An-Nisa: 64, An-Nisa: 110. (Al Mustadrak 'Alash-Shahihain)
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3604 seconds (0.1#10.140)