Terlalu Kaya, Abdurrahman bin Auf Telat Masuk Surga Setengah Hari

Kamis, 27 Februari 2020 - 10:17 WIB
Terlalu Kaya, Abdurrahman bin Auf Telat Masuk Surga Setengah Hari
Terlalu Kaya, Abdurrahman bin Auf Telat Masuk Surga Setengah Hari
A A A
Ustaz Miftah El-Banjary
Pakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur'an

Siang itu Kota Madinah yang berpasir terik menyengat dikejutkan oleh serombongan pasukan berkuda yang dipenuhi barang-barang berharga. Terang saja, penduduk Madinah gempar dibuatnya sekaligus resah. Sebab mereka menduga jangan-jangan ada pasukan musuh yang telah memasuki Kota Madinah dan menyerang mereka secara tiba-tiba.

Ada sekitar 700 rombongan orang membawa barang-barang yang memenuhi punggung kuda-kuda gagah dan terbaik itu. Untuk memastikan bahwa pasukan itu bukan pasukan musuh yang bermaksud menyerang mereka, sebagian penduduk Madinah pun berlarian keluar.

Ternyata, pasukan berkuda itu bukan pasukan musuh, melainkan rombongan berkuda para pedagang yang membawa sekitar 700 ekor kuda yang membawa barang-barang dari luar negeri.

Hebatnya lagi, semua barang dagangan itu ternyata hanya dimiliki seorang pengusaha. Siapakah dia? Pemiliknya adalah seorang pengusaha kaya dermawan bernama Abdurrahman bin Auf, sahabat Nabi yang merupakan golongan orang pertama yang memeluk Islam. Abdurrahman bin Auf adalah seorang pengusaha terkemuka sekaligus miliader di Kota Makkah yang telah meninggalkan semua aset kekayaannya sehingga tak tersisa sedikit pun lagi kekayaannya.

Beliau meninggalkan semua hartanya hanya karena ingin ikut berhijrah bersama Rasulullah SAW ke Kota Madinah. Setiba di Kota Madinah, Abduurahman bin Auf si pengusaha kaya raya itu pun menjadi miskin tak memiliki apa-apa.

Memang ada di antara para sahabat Anshar yang kemudian menawarkannya separuh modal perdagangan dari aset kekayaan sahabat Anshar itu, namun ditolak halus oleh Abdurrahman bin Auf.

Abdurrahman bin Auf hanya meminta agar ditunjukkan dimana lokasi pasar terdekat di Kota Madinah. Beliau memulai bisnis barunya tanpa memiliki modal uang sepeser pun. Namun, begitulah DNA kaya yang dimiliki oleh seorang Abdurrahman bin Auf.

Tak berselang lama berbisnis, ia kembali meraih kekayaan yang berlipat ganda. Ia berhasil kembali menjadi seorang milyader kaya raya di Kota Madinah. Salah satunya, kekayaan yang dibawanya masuk ke Kota Madinah dengan membawa barang-barang impor sebanyak 700 ekor kuda-kuda terbaik atau boleh dibayangkan sekarang mungkin nilainya sekitar 70 kontainer barang-barang impor bermerk serta berkualitas tinggi.

Penduduk Madinah dibuat berdecak kagum atas kekayaan yang dimiliki oleh Abdurrahman bin Auf. Sampai-sampai debu-debu dari tapak kuda-kuda itu menyelimuti Kota Madinah.

Melihat rombongan kekayaan yang dibawa oleh ratusan kuda itu, Sayyidah Aisyah RA, ummahatul mukminin yang juga saudara sesusuannya berkomentar sebagaimana yang ia dengar dari Rasulullah SAW :

سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم قال رأيت عبد الرحمن بن عوف دخل الجنة حبوا

"Aku mendengar Rasulullah SAW pernah berkata bahwa Nabi SAW melihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dalam keadaan merangkak."

Ada riwayat lain menyebutkan bahwa ia akan masuk surga 500 tahun terlambat dari para sahabat lainnya, disebabkan kekayaan yang ia miliki. Hitungan 500 tahun di dunia sama dengan setengah hari di akhirat.

Padahal, Abdurrahman bin Auf sendiri termasuk salah seorang dari 10 sahabat yang dijamin dan dijanjikan masuk surga oleh Rasulullah SAW . Mendengar itu, Abdurrahman bin Auf segera mendatangi Sayyidah Aisyah untuk mengkonfirmasi kebenaran ucapan Rasulullah SAW itu. Dan ternyata benar, Nabi SAW pernah mengatakan hal tersebut.

Lantas, Abdurrahman bin Auf langsung mengumumkan di hadapan penduduk Madinah bahwa ia menyedekahkan aset kekayaaannya sebanyak 4.000 Dinar atau senilai Rp6 Miliar pada orang-orang miskin di Kota Madinah.

Pada kesempatan lain, Abdurrahman bin Auf pernah bersedekah untuk persiapan perang 4000 Dinar atau setara Rp6 Miliar. Abdurrahman bin Auf juga pernah menjual aset properti dan menyumbangkan sebanyak 40.000 Dirham atau senilai Rp60 Miliar. Beliau juga pernah menyumbangkan sebanyak 500 ekor kuda atau senilai Rp35 Miliar. Allahu Akbar!!

Benarlah hadit Nabi itu, semakin seseorang kaya di dunia, maka akan semakin lama hisab yang akan dijalaninya di pengadilan di akhirat kelak. Syukur-syukur kekayaan itu dia pergunakan seluruhnya untuk agama Allah, maka ada harapan kesaksiannya meringankannya serta membawanya ke surga.

Itu pun akan memperlambatnya dalam jangka waktu 500 tahun terlambat memasuki surga dari temannya yang tidak banyak harta kekayaannya. Bayangkan, jika kekayaan yang diperoleh dari harta korupsi, menipu, menzalimi orang lain, harta rampasan, harta yang diperoleh dari harta yang tidak halal, sudah menjalani persidangan, masuk neraka lagi. Na'udzubillahi min dzalik. Semoga kita termasuk orang-orang yang dimudahkan hisabnya di Hari Kiamat.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3961 seconds (0.1#10.140)