Utang Lunas Berkat Salawat, Simak Kisahnya

Jum'at, 28 Februari 2020 - 05:17 WIB
Utang Lunas Berkat Salawat, Simak Kisahnya
Utang Lunas Berkat Salawat, Simak Kisahnya
A A A
Kisah ini merupakan penggalan ceramah Syeikh Husna Syarif, ulama besar Mesir, yang diceritkan kembali oleh Al-Habib Quraisy Baharun (Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan). Berkat salawat dan kecintaannya kepada Baginda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW), seorang laki-laki terbebas dari lilitan utang dan ancaman penjara.

Dikisahkan, seorang laki-laki yang terbelit utang, hidup dalam tumpukan utang dan terancam dipenjara karena tak sanggup membayar utangnya. Dulunya ia kaya raya, lalu jatuh bangkrut, sehingga mempunyai utang yang amat banyak. Setiap hari, rumahnya didatangi orang untuk menagih utang.

Hingga suatu hari ia pergi ke tempat salah seorang saudagar kaya untuk meminjam uang. Ia akan meminjam uang sebanyak 500 dinar. Saking terkenalnya orang ini banyak utang sampai-sampai saudagar ini bertanya: "Kira-kiar kapan anda akan melunasi pinjaman ini?" "Minggu depan tuan," jawabnya singkat.

Ia pun pulang dengan membawa 500 dinar di genggamannya. Ia pun membayarkan utangnya kepada orang-oramh yang setiap hari datang menagih utang sampai tidak tersisa sama sekali.

Hari demi hari ia bertambah sulit dan kondisi ekonominya kian terpuruk, hingga tempo pembayaran utangnya pun tiba. Saudagar kaya itu mendatangi rumahnya dan mengatakan: "Tempo utang anda telah tiba". Si miskin dengan suara lirih menjawab: "Demi Allah saya sudah tak punya apa-apa".

Saudagar itu merasa geram kepada si miskin dan mengadukannya ke pengadilan. Setibanya di pengadilan, hakim bertanya: "Mengapa anda tidak membayar utang anda?" Lagi-lagi si miskin menjawab: "Demi Allah saya tak punya apa-apa tuan Hakim".

Karena merasa ini adalah kesalahan si miskin, maka hakim memvonisnya dengan hukuman penjara sampai ia bisa melunasi utangnya. Kemudian si miskin bangkit dan berkata: "Wahai tuan hakim, kalau memang itu hukumannya, tolong berilah saya waktu untuk hari ini saja. Saya mau pulang ke rumah untuk berjumpa keluarga dan mengabarkan hukuman ini sekalian berpamitan dengan mereka, kemudian saya berjanji akan kembali untuk di penjara".

Hakim menyahuti si miskin dengan mengatakan: "Bagaimana mungkin bisa dipercaya, apa jaminan kalau kamu bakal kembali besok? Sedangkan hari ini aku telah memvonismu hukuman penjara?"

Lelaki itu terdiam, tapi seolah mendapat ilham di benaknya, dia menjawab dengan yakin dan suara lirih: " Rasulullah SAW jaminanku wahai tuan hakim. Jika besok aku tidak datang maka aku bukanlah termasuk umat Rasulullah SAW!".

Mendengar itu, si hakim tersentak diam dan tersentuh hatinya, ia sadar betapa agungnya Rasulullah SAW , tidak mungkin dia akan berdusta.

Kemudian si hakim mengizinkannya pulang hingga esok hari. Sesampainya di rumah, dia mengabarkan kondisinya kepada istrinya bahwa besok dia akan di penjara. Lalu istrinya bertanya: "Wahai suamiku lantas mengapa sekarang engkau bebas?" "Aku menaruh nama R asulullah SAW sebagai jaminanku," jawab suaminya.

Mata istrinya pun berkaca-kaca dan air matanya menetes sembari berkata pada suaminya: "Selama Rasulullah masih menjadi jaminan bagimu maka mari kita bersalawat untuknya". Dan mereka pun bersalawat kepada Rasulullah dengan rasa cinta yang dalam.

Sampai akhirnya mereka tertidur. Dalam tidurnya laki-laki itu bermimpi melihat Rasulullah SAW memanggilnya: "Hai fulan jika besok telah terbit fajar maka pergilah ke tempat ulama fulan dan sampaikan kepadanya bahwa aku menitipkan salam untuknya dan suruhlah ia agar menyelesaikan utang-utangmua. Jika ulama itu tidak percaya, sampaikan 2 bukti ini".

Kemudian si miskin itu bertanya: "Apa 2 bukti itu wahai Rasulullah? Rasulullah berkata: "Katakan padanya bahwa di malam pertama ia sudah membaca salawat untukku 1000 kali dan di malam terakhir dia ragu dalam jumlah bilangan salawat yang dibacanya. Sampaikan padanya bahwa ia telah menyempurnakan bilangan salawatnya".

Seketika lelaki miskin ini terbangun dan pada pagi harinya ia pergi menuju ulama fulan dan berjumpa dengannya. Tanpa buang waktu si miskin menyampaikan apa yang dialaminya dalam mimpinya. "Wahai tuan, Rasulullah SAW telah menitipkan salam untuk anda dan meminta anda agar menyelesaikan utang-utangku".

Sang ulama bertanya: "Apa bisa dipercaya kebenaran mimpimu itu?". Laki-laki miskin itu menyampaikan kedua bukti sebagaimana yang dikatakan Rasulallah dalam mimpinya. "Di malam pertama anda telah bersalawat kepada Rasulullah SAW sebanyak 1000 kali dan itu sudah Rasulullah terima dan dimalam kedua anda ragu dengan jumlah bilangan salawat anda. Kata Rasulullah, bilangannya sudah sempurna dan telah beliau terima".

Mendengar itu, spontan ulama itu menangis karena berita yang sangat menggembirakan bahwa salawatnya diterima oleh sosok manusia paling agung Rasulullah di alam semseta. Maka ulama itu memberi uang 500 dinar dari baitul mal (untuk melunasi utang si miskin) dan 2500 dinar dari harta pribadinya untuk si miskin sebagai tanda terima kasih atas berita gembira yang disampaikan.

Tidak berapa lama kemudian si miskin bergegas pergi ke hakim untuk menyelesaikan perkaranya. Sesampainya di tempat hakim, tiba-tiba si hakim bergerak ke arah si miskin seolah ia rindu ingin melihatnya dan memanggilnya seraya berucap: "Kemarilah, berkat anda aku mimpi berjumpa Rasulullah SAW . Rasulullah SAW telah berpesan kepadaku bahwa jika aku menyelesaikan utangmu maka kelak Rasulullah SAW akan menyelesaikan perkaraku di akhirat. Ini uang 500 dinar untuk melunasi utang-utang anda".

Belum sampai selesai dia bicara, tiba-tiba pintu ada yang mengetuk. Ketika dibuka, ternyata saudagar penagih utang yang datang. Dia langsung memeluk si miskin dan menciumnya sembari berucap: "Berkat anda saya mimpi berjumpa Rasulullah SAW . Beliau berkata padaku jika aku merelakan utangmu maka kelak di hari kiamat Rasulullah akan merelakan segala tanggunganku. Ini uang 500 dinar hadiah untuk anda dan utang anda saya anggap sudah lunas".

Subhanallah, kisah ini adalah sekelumit bukti betapa Rasulullah SAW selalu memperhatikan umatnya baik urusan dunia maupun akhirat. Salawat dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW bisa menghilangkan kegundahan dan keresahan bahkan bencana sekalipun. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa bersalawat kepada Baginda Nabi SAW. (Baca Juga: Waktu-waktu Bersalawat yang Dianjurkan Nabi)

اللهم صلِ على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3085 seconds (0.1#10.140)