Seruan MUI Membaca Qunut Nazilah, Begini Lafaznya

Selasa, 17 Maret 2020 - 07:28 WIB
Seruan MUI Membaca Qunut Nazilah, Begini Lafaznya
Seruan MUI Membaca Qunut Nazilah, Begini Lafaznya
A A A
Salah satu poin fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) kemarin (16/3/2020) terkait wabah Corona adalah mengajak umat Islam untuk membaca Qunut Nazilah di setiap salat fardhu. Qunut Nazilah ini merupakan ikhtiar dan doa untuk menangkal virus Corona (Covid-19) yang mewabah saat ini.

Selain membaca Qunut Nazilah, MUI juga mengajak umat Islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dengan memperbanyak ibadah, taubat, istighfar, zikir. Kemudian memperbanyak salawat, sedekah, dan senantiasa berdoa kepada Allah Ta'ala agar diberikan perlindungan dan keselamatan dari musibah (doa daf'u al-bala'), khususnya dari wabah Covid-19.

Hakikat Qunut Nazilah

Sebagaimana diketahui doa adalah senjata orang mukmin. Menurut Ustaz Tajun Nashr, pengajar Rumah Fiqih Indonesia, secara bahasa kata qunut (القنوت) merupakan bentuk mashdar dari kata kerja (قنت - يقنت) yang memiliki beberapa macam arti, antara lain: taat, salat, berdiri lama, diam dan berdoa. Hanya saja arti terakhir ini menurut Az-Zajaj adalah definisi yang paling terkenal.

Secara istilah Qunut adalah doa di dalam salat yang dilakukan pada saat tertentu ketika berdiri. Sedangkan kata Nazilah (النازلة) merupakan bentuk isim fa’il muannats dari kata kerja (نزل -ينزل) yang bermakna musibah luar biasa.

Maka Qunut Nazilah adalah qunut yang dilakukan ketika terjadi musibah luar biasa yang menimpa umat Islam. Tujuan qunut ini untuk mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi yang tertimpa musibah serta menjauhkan umat Islam dari bahaya musuh.

Ulama dari mazhab Syafii berpendapat (senada dengan Mazhab Hanafi) bahwa Qunut Nazilah ini disunnahkan dilakukan ketika terjadi musibah besar. Hanya saja waktunya dilakukan pada semua salat fardhu baik sirryiyah maupun jahriyyah. Dicontohkan bahwa musibah besar yang dimaksud seperti terjadi wabah penyakit, musim paceklik, banjir besar, rasa takut terhadap musuh dan ditawannya seorang alim oleh musuh.

Tata Cara Pelaksanaan
1. Ulama Mazhab Hanafi: Dilakukan pada salat fardhu jahriyah saja.
2. Ulama Madzhab Syafi'i: Dilakukan pada semua salat fardhu baik jahriyyah maupun sirriyah.
3. Ulama Mazhab Hanbali: Dilakukan pada semua salat fardhu kecuali pada saat salat Jumat.

Lafaz Doa
Doa yang dilafazkan ketika Qunut Nazilah adalah memohon kepada Allah untuk diselamatkan dari musibah besar yang sedang menimpa umat Islam. Selain itu memohon pertolongan atas penindasan dan kezaliman para musuh dan kekhawatiran ketika terjadi peperangan.

Salah satu doa Qunut Nazilah sebagaimana pernah dibaca Umar bin Khattab radhiyallahu 'ahnu ketika qunut:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ، وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ ، اللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ أَهْلِ الْكِتَابِ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِكَ ، وَيُكُذِّبُونَ رُسُلَكَ ، وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَكَ اللَّهُمَّ خَالِفْ بَيْنَ كَلِمَتِهِمَ ، وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ ، وَأَنْزِلْ بِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِى لاَ تَرُدُّهُ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنُثْنِى عَلَيْكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ ، وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ ، وَلَكَ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ ، وَلَكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ ، نَخْشَى عَذَابَكَ الْجَدَّ ، وَنَرْجُو رَحْمَتَكَ ، إِنَّ عَذَابَكَ بِالْكَافِرِينَ مُلْحَقٌ


"Ya Allah berikanlah ampunan kepada kami, juga untuk orang-orang mukmin laki-laki maupun perempuan, dan orang-orang muslim laki-laki maupun perempuan. Satukanlah hati-hati mereka, perbaikilah hubungan mereka, tolonglah mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka. Ya Allah berikanlah laknat para orang-orang kafir ahli kitab yang mendustakan utusan-Mu dan membunuh para wali-Mu. Ya Allah cerai beraikan kalimat mereka, goncangkan kaki-kaki mereka serta turunkanlah siksa-Mu yang tidak bisa dihindarkan untuk kaum yang melakukan kejahatan."

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah kami memohon pertolongan-Mu, memohon ampunan-Mu, memuji-Mu, tidak kufur terhadap-Mu, serta melepaskan dan meninggalkan orang yang bermaksiat kepada-Mu."

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah kami beribadah kepada-Mu, untuk-Mu kami shalat dan sujud, dan kepada-Mu lah kami menuju dan bergegas. Kami takut akan azab-Mu yang keras, kami memohon rahmat-Mu, sesungguhnya adzab-Mu kepada orang-orang yang kafir itu pasti akan terjadi."

Doa lain yang diriwayatkan Umar bin Khattab:
اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ ، وَلَكَ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ ، وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ ، نَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ ، إِنَّ عَذَابَكَ بِالْكَافِرِينَ مُلْحَقٌ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ ، وَنُثْنِى عَلَيْكَ الْخَيْرَ وَلاَ نَكْفُرُكَ ، وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَخْضَعُ لَكَ، وَنَخْلَعُ مَنْ يَكْفُرُكَ

"Ya Allah kami beribadah kepada-Mu, untuk-Mu kami shalat dan sujud, dan kepada-Mu lah kami menuju dan bergegas. Kami takut akan azab-Mu yang keras, kami memohon rahmat-Mu, sesungguhnya adzab-Mu kepada orang-orang yang kafir itu pasti akan terjadi. Ya Allah kami memohon pertolongan-Mu, memohon ampunan-Mu, memuji-Mu, tidak kufur terhadap-Mu, kami beriman dan tunduk kepada-Mu, serta meninggalkan orang yang kufur kepada-Mu."

Wallahu A'lam Bisshowab
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5552 seconds (0.1#10.140)