Cara Orang Beriman Menghadapi Wabah dan Doa Para Nabi

Kamis, 02 April 2020 - 12:56 WIB
Cara Orang Beriman Menghadapi Wabah dan Doa Para Nabi
Cara Orang Beriman Menghadapi Wabah dan Doa Para Nabi
A A A
Pembina Yayasan Al Fatih Pilar Peradaban, Ustaz Budi Ashari, menyampaikan enam cara orang beriman saat menghadapi musibah wabah. Dai yang juga pakar sejarah Islam ini juga membagikan doa para Nabi ketika menghadapi ujian.

Berikut Pesan Ustaz Budi Ashari:

1. Orang beriman bersikap selalu menggunakan ilmu dan tidak pernah merugikan orang lain. Jangan berpendapat tentang wabah Corona ataupun wabah yang lainnya ini tanpa ilmu, agar tidak timbul menyebarnya berita hoaks yang membuat cemas orang banyak. Jika dengan berita hoaks yang kita sebar membuat orang cemas dan panik, maka sistem imun dalam tubuh orang tersebut akan berkurang. Jika sistem imun berkurang, maka virus akan dengan mudah menginfeksi tubuh.

2. Orang beriman selalu melihat permasalahan tidak hanya dari fisik, tetapi dari hatinya (kacamata iman). Bagaimana kita melihat Wabah Covid-19 ini dari kacamata iman? Pertama, berhusnudzhan pada Allah Ta'ala, yakinlah bahwa akan ada banyak kebaikan dari semua musibah ini, sebagaimana firman-Nya:
لَا تَحۡسَبُوۡهُ شَرًّا لَّـكُمۡ‌ ؕ بَلۡ هُوَ خَيۡرٌ لَّـكُمۡ‌ ؕ
"...Jangan menyangka bahwa musibah ini jelek untuk kalian, karena disitu ada kebaikan untuk kalian.." (QS. An-Nur: 11)

Kedua, optimistis bahwa musibah ini semua akan berlalu, dan Allah selalu akan memberikan yang terbaik setelah musibah ini. Rasulullah SAW bersabda:
يعجبني الفال والفال الكلمة الطيبة
"Betapa optimisme membuatku takjub, dan optimisme itu adalah kata yang baik". (HR. Muslim)

3. Jadikan musibah ini, menjadi ajang kita meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita pada Allah. Sungguh, untuk orang beriman, musibah seperti wabah Covid-19 ini tidak pernah membuatnya rugi. Jika sakit, menjadi pahala atas kesabarannya. Jika meninggal, mendapatkan pahala seperti mati syahid.

Dan orang yang keimanannya pada Allah meningkat, maka Allah akan menjadi pelindungnya, sebagaimana firman-Nya:
قُلْ لَّنۡ يُّصِيۡبَـنَاۤ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَـنَا ۚ هُوَ مَوۡلٰٮنَا ‌ ۚ وَعَلَى اللّٰهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ
"Katakanlah (Muhammad), Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman." (QS. At-Taubah: Ayat 51)

4. Maksimalkan Ikhtiar dengan mengikuti instruksi Pemerintah, Ahli Medis dan Ahli Ilmu. Jika kita berada di lokasi yang paling banyak terjadi wabah Virus Corona ini, maka jangan melanggar aturan pemerintah, ahli medis, dan ahli ilmu tanpa dasar ilmu yang jelas, karena ini bisa membahayakan diri sendiri dan keluarga.

5. Setelah memaksimalkan Ikhtiar Fisik, maka kita berdoa pada Allah sesuai tuntunan Nabi agar pertolongan Allah segera hadir.


Doa-doa yang Dianjurkan Al-Quran dan Sunnah Nabi

Doa Nabi Adam:
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَاۤ اَنۡفُسَنَا وَاِنۡ لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَـنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَـنَكُوۡنَنَّ مِنَ الۡخٰسِرِيۡنَ

"Keduanya berkata, Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidakmengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Al-A'raf: Ayat 23)

Doa Nabi Musa:

قَالَ رَبِّ اِنِّىۡ ظَلَمۡتُ نَفۡسِىۡ فَاغۡفِرۡ لِىۡ فَغَفَرَ لَهٗ‌ؕ اِنَّهٗ هُوَ الۡغَفُوۡرُ الرَّحِيۡمُ

"Dia (Musa) berdoa, Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri maka ampunilah aku. Maka Dia (Allah) mengampuninya. Sungguh, Allah, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-Qasas: Ayat 16)

Doa Nabi Nuh

قَالَ رَبِّ اِنِّىۡۤ اَعُوۡذُ بِكَ اَنۡ اَسۡــَٔلَكَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِهٖ عِلۡمٌ‌ؕ وَاِلَّا تَغۡفِرۡ لِىۡ وَتَرۡحَمۡنِىۡۤ اَكُنۡ مِّنَ الۡخٰسِرِيۡنَ

"Dia (Nuh) berkata, Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya). Kalau Engkau tidak mengampuniku, dan (tidak) menaruh belas kasihankepadaku, niscaya aku termasuk orang yang rugi." (QS. Hud: Ayat 47)

Doa Nabi Yunus
وَ ذَا النُّوۡنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنۡ لَّنۡ نَّـقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنۡ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنۡتَ سُبۡحٰنَكَ ‌ۖ اِنِّىۡ كُنۡتُ مِنَ الظّٰلِمِيۡنَ

"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau.
Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim
." (QS. Al-Anbiya: Ayat 87)

6. Lakukan Zikir pagi dan petang, serta rutinkan bersedekah membantu sesama yang kesulitan atas musibah ini.

Kapan Wabah Penyakit Diangkat (Hilang)?
Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani rahimahullah mengatakan: "Pada umumnya wabah penyakit yang terjadi di negara-negara kaum muslimin sepanjang sejarah, terjadi selama musim semi, kemudian diangkat (hilang) pada awal musim panas." (Lihat dalam kitab nya Badzlul Maa'un Fii Fadhlith Thooun Lil Hafidz, Hal. 369)

"Dan awal musim panas saat ini bertepatan pada awal bulan Ramadhan. Jangan jadikan diri kita rugi, dengan tidak bertambah keimanan dan amal saleh dalam menyambut Ramadhan," kata Ustaz Budi Ashari.

Wallahu A'lam

Sumber:

Resume kajian Sapa Pagi Ustaz Budi Azhari Lc
28 Rajab 1441 Hijriyah/22 Maret 2020.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2886 seconds (0.1#10.140)