5 Sebab Bulan Ramadhan Dimuliakan Allah

Kamis, 09 April 2020 - 05:15 WIB
5 Sebab Bulan Ramadhan Dimuliakan Allah
5 Sebab Bulan Ramadhan Dimuliakan Allah
A A A
Hari ini kita berada di pertengahan bulan Sya'ban (15 Sya'ban) yang artinya Ramadhan 1441 Hijriyah tinggal 14 hari lagi (Jumat, 24 April 2020). Kenapa bulan suci Ramadhan dimuliakan Allah Ta'ala dari bulan lainnya?

Ramadhan (رمضان) adalah bulan ke-9 dalam kalender Hijriyah (penanggalan Qomariyah). Ramadhan berasal dari kata Romadh (رمض) yang artinya panas menyengat atau membakar. Dinamakan seperti itu karena memang matahari pada bulan ini lebih menyengat dibanding bulan lainnya.

Secara hakikat, kehadiran Ramadhan akan membakar dosa-dosa selama hidupnya. Di bulan itu umat Islam diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya.

Al-Habib Geys bin Abdurrahman Assegaf mengemukakan 5 sebab dimuliakannya bulan Ramadhan saat kajian "Fiqih Puasa" di Masjid An-Nashr, Bintaro Jaya Sektor 5, Tangerang Selatan belum lama ini.

1. Allah Memilih Ramadhan sebagai Bulan Diwajibkannya Berpuasa.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al-Baqarah: ayat 183)

Barang siapa mampu berpuasa di bulan Ramadhan itu merupakan kemuliaan besar. Ketika Allah Ta'ala memuliakan bulan Ramadhan, maka kita hendaknya tidak bermaksiat di bulan Ramadhan. Apalagi Ramadhan merupakan penghulu dari semua bulan.

2. Allah Menurunkan Al-Qur'an di Bulan Ramadhan.
Salah satu sebab yang membuat Ramadhan menjadi istimewa karena Allah murunkan Kitab Suci Al-Qur'an di bulan tersebut. Tidak hanya itu, kitab lain seperti Taurat, Zabur, Injil juga diturunkan pada bulan Ramadhan. Subhanallah, semua perintah agama diturunkan di bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan disebut juga dengan bulan Al-Quran. Sebagaimana firman Allah:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ...

"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)..." (QS Al-Baqarah: ayat 185)

Keistimewaan umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam seluruh bumi bisa dipakai ibadah selama tidak ada najis. Kalau umat terdahulu, apabila mau ibadah harus mencari tempat ibadah. Selain itu, umat terdahulu bayar zakat 25%, kalau umat Nabi Muhammad SAW cuma 2,5%.

Al-Qur'an diturunkan 23 tahun secara berangsur-angsur supaya lebih mudah diterima. Semua kitab diturunkan di bulan Ramadhan dan kita pun diwajibkan memuliakan Ramadhan.

3. Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup dan Setan Dibelenggu.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

"Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Ada yang bertanya, kenapa pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup? Para ulama memberi jawaban yang dimaksud pintu surga dibuka itu artinya amalan dimudahkan. Wajah yang sebelumnya tidak familiar di masjid tiba-tiba berada di shaf terdepan. Atau bahkan yang tidak pernah sedekah jadi dermawan.

Sedangkan maksud pintu neraka ditutup adalah perbuatan dosa (maksiat) menjadi sedikit. Anak zaman sekarang yang gemar pacaran, tidak berani lagi berduaan. Yang biasanya tidak memakai jilbab berubah berpenampilan syar'i.

Kemudian apa yang dimaksud dengan setan dibelenggu? Kenapa masih ada bermaksiat di bulan Ramadhan? Para ulama mengatakan ada 3 penyebabnya:
1. Yang dibelenggu hanya sebagian setan.
2. Ada setan dari kalangan manusia.
3. Hawa nafsu tetap ada. Kalau ada orang bermaksiat di bulan Ramadhan itu karena sudah terlatih (terbiasa) dan mengikuti hawa nafsunya.

4. Adanya Malam Istimewa Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih mulia dari 1.000 bulan (83 tahun). Amal saleh seperti puasa, salat, baca Qur'an dan sedekah pada malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari 1000 bulan. Saking mulianya, Allah Ta'ala merahasiakan waktunya agar manusia tetap rajin beribadah. Untuk meraih kemuliaan malam itu, ada cara untuk menyiasatinya. Jika punya uang Rp30.000, maka sedekahkan Rp1.000 setiap malam, daripada bersedekah Rp30.000 pada satu malam yang belum tentu itu malam Lailatul Qadar. Namun, apabila punya uang lebih perbanyaklah sedekah di setiap malam Ramadhan ataupun siangnya.

5. Pahala Amal Ibadah Dilipatgandakan Hanya di Bulan Ramadhan.
Di bulan Ramadhan , orang yang mengerjakan ibadah sunnah pahalanya diganjar pahala ibadah wajib. Sedangkan pahala ibadah wajib ganjarannya dilipatgandakan.

مَن تقرَّب فيه بخصلةٍ من خِصال الخير كان كمَن أدَّى فريضةً فيما سواه، ومَن أدَّى فريضةً كان كمَن أدَّى سبعين فريضةً فيما سواه

"Siapa yang melakukan ibadah sunnah, nilainya seperti orang yang melakukan ibadah wajib di selain Ramadhan. Dan siapa yang melaksanakan yang wajib, nilainya seperti orang yang melaksanakan 70 kali ibadah wajib di selain Ramadhan." (Ibnu Khuzaimah dalam sahihnya No. 1887)

Itulah lima hal yang menjadi sebab bulan Ramadhan dimuliakan Allah Ta'ala. Mulai sekarang mari latih diri untuk salat malam, membaca Al-Qur'an dan sedekah agar terbiasa pada bulan Ramadhan.

"Minimal sehari satu juz. Ketika masuk bulan Ramadhan kita sudah terbiasa membaca Al-Qur'an dan salat malam. apalagi selepas salat Subuh waktunya panjang sehingga kita bisa mengkhatamkannya. Menyelesaikan satu juz itu hanya kurang lebih 30 menit," ajak Habib Geys Assegaf yang juga lulusan Al-Azhar, Mesir.

Wallahu A'lam Bish Showab
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3016 seconds (0.1#10.140)