Puncak ziarah kubro-ziarah, ibadah, dan syiar islam

Senin, 01 Juli 2013 - 13:57 WIB
Puncak ziarah kubro-ziarah, ibadah, dan syiar islam
Puncak ziarah kubro-ziarah, ibadah, dan syiar islam
A A A
Hujan Lebat mewarnai puncak pelaksanaan ziarah kubro kemarin. Meski begitu, tidak menggoyahkan niat puluhan ribu umat muslim dari berbagai daerah di Sumsel maupun Indonesia untuk menyemarakkan acara yang digelar setiap sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para wali dan habaib.

Puncak ziarah kubro dihadiri Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Kesultanan Palembang Darussalam serta para habib dan ulama besar dari berbagai negara, seperti Mekkah, Madinah, Yaman, Singapura, dan Brunai Darussalam. Mereka datang setiap tahun dan berbaur dengan para peziarah ke makam para ulama dan aulia yang tersebar di beberapa titik di Kota Palembang. Ziarah yang dimulai sekitar pukul 06.30 WIB dimulai dari pemakaman Pangeran Syarif Ali bin Syeikh Abubakar kemudian dilanjutkan menuju pemakaman Kawah Tengkurep dan ditutup di pemakaman ulama serta aulia Kambang Koci.

Arak-arakan dilakukan dengan membawa berbagai tulisan arab dan ucapan yang memuliakan Rasulullah SAW. Kegiatan ziarah kubro sudah berlangsung sejak dahulu kala oleh Salaf Ba Alawi di Kota Palembang setiap menjelang bulan Ramadan. “Inti kegiatan ini adalah ziarah, ibadah, dan syiar Islam. Kami berziarah ke makam para aulia dan ulama serta makam keluarga Kesultanan Palembang Darussalam,” ujar humas haul dan ziarah kubro Habib Ahmad Naufal, kemarin. Dikatakan Habib, meski hujan turun cukup deras, tidak mengganggu jalannya aktivitas ziarah.

“Alhamdulillah, puncak ziarah berjalan lancar. Hujan turun tidak menurunkan niat jamaah untuk melakukan perjalanan ke makam Pangeran Syarif Ali bin Syeikh Abubakar hingga menuju pemakaman ulama serta aulia di Kambang Koci,” kata dia. Habib menuturkan, selama perjalanan ribuan muslim membawa beragam umbulumbul dan spanduk bertuliskan Asmaul Husna, nama-nama nabi, dan surat-surat pendek dalam Alquran. “Puncak upacara ziarah kubro dilaksanakan di Pemakaman Kambang Koci dengan mendoakan para arwah ulama penyiar Islam pertama di Palembang dan sekitarnya,” ujarnya.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengungkapkan, kondisi Kawah Tengkurep memprihatinkan. Alex berharap, wali kota Palembang terpilih periode 2013–2018 memerhatikan kondisi makam wali tersebut. “Karena itu, saya sampaikan kepada wali kota Palembang yang baru memperbaiki Kawah Tengkurep dan apa yang masih kurang harus dibenahi sehingga para peziarah merasa nyaman,” imbaunya.

Mantan Bupati Musi Banyuasin ini berjanji segera melakukan perbaikan dan merenovasi ulang Kawah Tengkurep. “Saya mohon izin melihat ulang kondisi Kawah Tengkurep. Kiranya bagian mana perlu diperbaiki dan direnovasi, akan segera diperbaiki supaya para peziarah merasa nyaman,” tutur Alex.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4120 seconds (0.1#10.140)