9 Hadis Ancaman Bagi Orang yang Enggan Membayar Utang
loading...
A
A
A
Orang yang memiliki utang hendaknya segera melunasinya supaya tidak menjadi beban di dunia maupun di akhirat kelak. Terdapat beberapa Hadis ancaman bagi yang enggan membayar utang.
Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajian menerangkan beberapa Hadis yang berkaitan dengan perkara utang. Berikut ini di antara Hadis-hadis ancaman bagi orang yang enggan membayar utangnya. Terkhusus bagi yang sengaja enggan untuk membayarnya.
1. Amalnya Akan Digunakan Melunasi Utangnya di Akhirat
مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ ، فَلَيْسَ ثَمَّ دِيْنَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ ، وَلٰكِنَّهَا الْـحَسَنَاتُ وَالسَّيِّئَاتُ
Artinya: "Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu Dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya karena di sana (di Akhirat) tidak ada lagi Dinar dan Dirham." (HR Ibnu Majah)
2. Jiwanya Menggantung Sampai Utangnya Dilunasi
نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ
Artinya: "Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan utangnya hingga dia melunasinya." (HR Tirmidzi)
Tentang makna tergantung jiwa karena hutang Al-'Iraqiy menjelaskan, "Urusannya masih menggantung, artinya tidak bisa kita katakan ia selamat ataukah sengsara sampai hutangnya tersebut lunas ataukah tidak." [Tuhfah Al Ahwadzi (4/164)]
3. Di Akhirat Statusnya Berubah Menjadi Pencuri
ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺭَﺟُﻞٍ ﻳَﺪَﻳَّﻦُ ﺩَﻳْﻨًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﻣُﺠْﻤِﻊٌ ﺃَﻥْ ﻻَ ﻳُﻮَﻓِّﻴَﻪُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻟَﻘِﻰَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺳَﺎﺭِﻗًﺎ
"Siapa saja yang berutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari Kiamat) dengan status sebagai pencuri." (HR Ibnu Majah)
4. Menjadikan Dia Pendusta
فَقَالَ له قَائِلٌ: ما أكْثَرَ ما تَسْتَعِيذُ مِنَ المَغْرَمِ، فَقَالَ: إنَّ الرَّجُلَ إذَا غَرِمَ، حَدَّثَ فَكَذَبَ، ووَعَدَ فأخْلَفَ
"Seseorang bertanya kepada Rasulullah ﷺ : 'Alangkah seringnya anda berlindung dari hutang.' Maka beliau ﷺ menjawab: 'Jika orang yang berutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari." (HR Al-Bukhari)
5. Akan Merusak Kehidupan Seseorang
ومَن أخَذَ يُرِيدُ إتْلافَها أتْلَفَهُ اللَّهُ
Artinya: "Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya." (HR Al-Bukhari)
Para ulama menjelaskan, makna 'mengambil dengan niat menghancurkannya' adalah seseorang yang berhutang dan enggan untuk membayarnya. [Mirqatul Mafatih (5/1957)]
6. Rasulullah SAW Tidak Mau Mensalati Orang yang Punya Utang
Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajian menerangkan beberapa Hadis yang berkaitan dengan perkara utang. Berikut ini di antara Hadis-hadis ancaman bagi orang yang enggan membayar utangnya. Terkhusus bagi yang sengaja enggan untuk membayarnya.
1. Amalnya Akan Digunakan Melunasi Utangnya di Akhirat
مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ ، فَلَيْسَ ثَمَّ دِيْنَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ ، وَلٰكِنَّهَا الْـحَسَنَاتُ وَالسَّيِّئَاتُ
Artinya: "Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu Dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya karena di sana (di Akhirat) tidak ada lagi Dinar dan Dirham." (HR Ibnu Majah)
2. Jiwanya Menggantung Sampai Utangnya Dilunasi
نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ
Artinya: "Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan utangnya hingga dia melunasinya." (HR Tirmidzi)
Tentang makna tergantung jiwa karena hutang Al-'Iraqiy menjelaskan, "Urusannya masih menggantung, artinya tidak bisa kita katakan ia selamat ataukah sengsara sampai hutangnya tersebut lunas ataukah tidak." [Tuhfah Al Ahwadzi (4/164)]
3. Di Akhirat Statusnya Berubah Menjadi Pencuri
ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺭَﺟُﻞٍ ﻳَﺪَﻳَّﻦُ ﺩَﻳْﻨًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﻣُﺠْﻤِﻊٌ ﺃَﻥْ ﻻَ ﻳُﻮَﻓِّﻴَﻪُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻟَﻘِﻰَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺳَﺎﺭِﻗًﺎ
"Siapa saja yang berutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari Kiamat) dengan status sebagai pencuri." (HR Ibnu Majah)
4. Menjadikan Dia Pendusta
فَقَالَ له قَائِلٌ: ما أكْثَرَ ما تَسْتَعِيذُ مِنَ المَغْرَمِ، فَقَالَ: إنَّ الرَّجُلَ إذَا غَرِمَ، حَدَّثَ فَكَذَبَ، ووَعَدَ فأخْلَفَ
"Seseorang bertanya kepada Rasulullah ﷺ : 'Alangkah seringnya anda berlindung dari hutang.' Maka beliau ﷺ menjawab: 'Jika orang yang berutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari." (HR Al-Bukhari)
5. Akan Merusak Kehidupan Seseorang
ومَن أخَذَ يُرِيدُ إتْلافَها أتْلَفَهُ اللَّهُ
Artinya: "Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya." (HR Al-Bukhari)
Para ulama menjelaskan, makna 'mengambil dengan niat menghancurkannya' adalah seseorang yang berhutang dan enggan untuk membayarnya. [Mirqatul Mafatih (5/1957)]
6. Rasulullah SAW Tidak Mau Mensalati Orang yang Punya Utang