Warga Gunungmanggu Ngabuburit dengan Berlatih Panah

Minggu, 04 Juni 2017 - 17:36 WIB
Warga Gunungmanggu Ngabuburit dengan Berlatih Panah
Warga Gunungmanggu Ngabuburit dengan Berlatih Panah
A A A
TASIKMALAYA - Memanah dan berkuda adalah olahraga yang telah lama dikenal oleh kalangan umat muslim sebagai jenis olahraga yang di sunahkan oleh Rasul Muhammad SAW, di mana jika melaksanakan kegiatannya maka akan mendapatkan pahala. Terlebih apabila kegiatan dilakukan sambil menjalani ibadah puasa, yang dinilai merupakan salah satu kegiatan positif.

Hal itulah yang kini dilakukan oleh warga di Kampung Gunungmanggu, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, setiap menjelang sore untuk mengisi waktu menjelang berbuka puasa. Mulai pukul 14.00 WIB warga mulai berkumpul di lapangan, hingga kemudian aksi memanah dan mendapatkan arahan dari Sony Sontana yang bertindak sebagai pelatih.

Menurut Sony, dirinya memiliki hobi memanah setahun lalu namun kemudian saat hendak memasuki bulan puasa menyampaikan usulan ngabuburit di kampungnya dengan cara seprti itu. Apa yang disampaikannya ternyata disambut baik oleh warga lainnya, malah akhirnya tidak sedikit pedagang makanan khas berbuka puasa seperti kolak, candil, dan lain sebagainya pun memenuhi lapangan yang semula sepi setiap bulan puasa tersebut.

"Awalnya minta izin saja kepada sesepuh kampung disini menyatakan niat untuk saya sendiri dan komunitas ngabuburit, namun kemudian mendapatkan sambutan dari warga yang malah disambut pula dengan banyaknya yang berjualan. Akhirnya anak-anak, dewasa, dan orang tua sekalipun pada datang dan ikut ngabuburit serta berlatih bersama, apalagi ini olahraga yang merupaja sunah rasul sungguh sangat positif," ungkap Sony.

Namun memang tidak semua warga berani mencoba olahraga panahan ini, sebab awalnya nyaris semua warga hanya melihat saja namun lama kelamaan anak-anak yang penasaran mulai berani mencobanya. Mungkin dikarenakan olahraga itu dipandang cukup berbahaya dengan busur tajam, maka tak semua warga bisa langsung menembakan panah tetapi mesti mendengar penyampaian tata cara menggunakan busur panah terlebih dahulu hingga baru bisa mencoba menggunakan busur beserta anak panahnya.

Membludaknya warga yang memberikan animo cukup besar pada olahraga panahan ini membuatnya terpaksa harus antre menggunakan busur panah karena hanya tersedia tiga unit saja dari milik Sony semuanya. Saking serunya hobi panahan, bahkan tak jarang ada saja yang datang dari luar wilayah sekitar. "Ya akhirnya harus berbagai dan mengantre, meski terkadang saya mengundang juga komunitas lain untuk datang kesini untuk menambah peralatan," kata Sony.

Menurutnya setidaknya terdapat 12 teknik dasar memanah dari mulai cara berdiri hingga melepas panah, ke-12 teknik ini merupakan wujud penguasaan teknik guna mencapai target panah dengan baik. Selain itu, kesabaran dan keuletan wajib dimiliki pemanah serta mesti mempelajari sikap memanah dulu karena sikap memanah menerapkan konsep biomekanika sehingga setiap gerakan tidak boleh menyalahi aturan.

Salah seorang warga setempat Rahmi Yuliani,35, mengatakan, tertarik mencoba panahan karena menjadi bagian dari sunnah rasul serta dirasakan memang ada manfaatnya dalam melatih konsentrasi serta gerakan otot-otot tangannya yang selama ini jarang berolahraga. "Jadinya setiap hari saya datang kesini mencoba, banyak sekali manfaatnya memang saya rasakan. Dari mulai bentuk tubuh, peregangan otot, serta konsentrasi jadi terlatih, selain memang merupakan sunah rasul juga," ujar Rahmi.
(bbk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4252 seconds (0.1#10.140)