Taat dan Keteguhan Hati Asiyah Mengantarkannya ke Surga

Selasa, 04 Agustus 2020 - 12:50 WIB
loading...
Taat dan Keteguhan Hati Asiyah Mengantarkannya ke Surga
Meski suaminya Firaun menyiksanya dengan berat, Asiyah tetap memiliki keteguhan hati untuk selalu beriman kepada Allah Taala. Foto ilustrasi/ist
A A A
Kisah istri Raja Fir'aun tak banyak orang yang mengetahuinya. Fir'aun dikenal sebagai raja yang dihukumi Allah sebagai raja fasik yang mengaku sebagai tuhan. Tidak demikian dengan istrinya Asiyah. Ia justru sebaliknya, malah mendapat rahmah dan curahan kasih sayang dari Allah sehingga dijamin masuk surga.

Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda sebagaimana diriwayatkan Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa ada empat wanita ahli surga. Keempat wanita itu antara lain Maryam, Fatimah, Khadijah, dan Asiyah, istri Firaun. Mereka ada perempuan penghuni surga pertama.

Semua orang pasti mendambakan masuk surga. Karena surga merupakan 'kenikmatan' paling tinggi dan abadi. Al-Qur'an menggambarkan bahwa di dalamnyaterdapat bejana dari emas dan perak, istana megah dihiasi beragam permata dan kenikmatan lainnya, yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan tebersit dari hati. (Baca juga : Maryam binti Imran, Sosok yang Taat dalam Menjaga Kesucian )

Dalam Al-Qur'an, banyak ayat yang menggambarkan kenikmatan ‘Surga’. Di antaranya firman Allah Ta'ala :

مَّثَلُ ٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى وُعِدَ ٱلْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَآ أَنْهَٰرٌ مِّن مَّآءٍ غَيْرِ ءَاسِنٍ وَأَنْهَٰرٌ مِّن لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُۥ وَأَنْهَٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشَّٰرِبِينَ وَأَنْهَٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ ۖ كَمَنْ هُوَ خَٰلِدٌ فِى ٱلنَّارِ وَسُقُوا۟ مَآءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَآءَهُمْ

“Perempuan taman Surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan, dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih, sehingga ususnya terpotong-potong?” (QS Muhammad : 15)

Bagaimana sebenarnya sosok Asiyah ini, sehingga dijamin sebagai perempuan yang menjadi penghuni surga pertama? Karena Asiyah adalah sosok perempuan penyabar, sopan santun dan berakhlak mulia. Seseorang yang memiliki budi pekerti luhur, penyayang dan penuh keteguhan untuk senantiasa berada di jalan yang benar.

Aisyah atau terkadang disebut Asiya binti Muzahim juga merupakan ibu angkat yang mengasuh Nabi Musa dari bayi hingga dewasa. Ia adalah perempuan cantik, yang berhasil memikat Fir'aun, raja Mesir yang terkenal kekejamannya. Fir’aun sangat menyayangi Asiyah dan menuruti apa saja yang diinginkan sosok mulia tersebut. Termasuk menuruti kemauan Asiyah mengangkat Nabi Musa Alaihisallam sebagai putranya.

Layaknya pengantin baru, di awal pernikahan Asiyah sangat bahagia. Apalagi, ia menjadi seorang istri dari raja yang tersohor pada zamannya. Hidup menjadi pendamping Firaun yang bergelimang harta tak membuat Asiyah buta hati. Ia merupakan sosok wanita yang menjunjung tinggi akidah dan kebahagiaan akhirat ketimbang kenikmatan duniawi yang sementara.

Puncaknya. ketika Fir’aun mengaku bahwa selain sebagai raja, ia juga merupakan Tuhan dan meminta agar rakyatnya menyembah dirinya. Inilah yang membuat Asiyah berat hati. Ia juga dipaksa menyembah suaminya sendiri dan mengakui bahwa sang suami adalah Tuhan. Dengan penuh kesabaran, Asiyah menuruti permintaan suaminya. Walaupun di dalam hatinya ia sangat keberatan dan tersiksa.

Selama bertahun-tahun, Asiyah tetap sabar menghadapi sifat buruk sang suami. Bahkan suatu ketika ia rela berkorban nyawa menghadapi perlakuan suaminya itu terhadapnya. (Baca juga : Inilah Keutamaan dari Pribadi yang Rendah Hati )

Suatu saat, Firaun bermimpi kerajaannya akan hancur oleh seorang lelaki dari Bani Israil . Ia pun memerintahkan bala pasukannya untuk membunuh semua bayi laki-laki di wilayah itu. Yakabud, ibu kandung Nabi Musa, mendapat petunjuk dari Allah SWT untuk menyelamatkan bayi laki-lakinya. Dilarungkanlah Nabi Musa saat bayi ke Sungai Nil dengan keranjang, hingga terdampar dan di tempat Asiyah. Asiyah pun mengambilnya.

Karena cinta kasih tulus Asiyah dan dirinya belum memiliki keturunan, ia pun meminta izin Firaun untuk mengangkatnya sebagai anak. Ketika Firaun hendak membunuh bayi itu, Asiyah segera mencegah dan membujuknya hingga diberikan persetujuan. Asiyah pun mengasuh bayi itu dengan penuh kasih sayang hingga tumbuh dewasa. Meskipun bukan ibu kandung, tapi kasih sayang Asiyah terhadap Nabi Musa sangat tulus.

Asiyah juga diam-diam menerima dan meyakini kebesaran Allah Subhanahu wa Ta'ala tanpa sepengetahuan suaminya. Hal itu dilakukannya setelah menyaksikan mukjizat Nabi Musa.

Lambat laun, Firaun akhirnya mengetahui bahwa Asiyah sangat beriman kepada Allah. Raja Mesir itu pun menyiksa istrinya agar mau mengakuinya sebagai Tuhan. Namun, Asiyah tetap teguh pada keyakinannya dan berdoa kepada Allah Ta'ala. Kisah ini disebutkan dalam Al-Qur'an.

وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

“Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga firdaus, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (QS At-Tahrim : 11)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Fir’aun mengikat istrinya dengan besi sebanyak 4 ikatan, pada kedua tangan dan kakinya. Jika ia telah meninggalkan Asiyah terbelenggu maka para Malaikat menaunginya.” (HR Abu Ya’la) (Baca juga : Khadijah binti Khuwailid, sang Cinta Abadi Rasulullah )

Saat Fir’aun mengganjarnya dengan siksaan yang bertubi-tubi atas keimanannya. Asiyah berdoa, “… Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” (QS At Tahrim : 11)

Dengan siksaan yang berat itu, Asiyah tetap beriman kepada Allah Ta'ala hingga akhir hayatnya. Oleh karena kisah inilah maka Asiyah termasuk ke dalam empat wanita terbaik sepanjang masa yang dimuliakan Allah Ta'ala. Asiyah adalah perempuan mulia yang memiliki keteguhan hati untuk selalu beriman kepada Allah, meski sang suami menyiksanya dengan berat. Ia tidak pernah mau mengingkari keteguhan iman di hatinya. Asiyah selalu mengamalkan apa yang diajarkan Musa Alaihisallam dengan baik. Ia hanya menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala. (selesai)

Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1335 seconds (0.1#10.140)