Asbabun Nuzul Surat Maryam Ayat 33, Ucapan Nabi Isa As Ketika Masih Dibuaian
loading...
A
A
A
Asbabun Nuzul Surat Maryam ayat 33 penting untuk diketahui umat Islam. Sebab dengan mengetahuinya, umat Islam dapat mempelajari sejarah dan peristiwa yang terjadi sebelum ayat ini turun.
Surat Maryam ayat 33 adalah salah satu ayat yang berbicara tentang Isa bin Maryam, nabi dan rasul Allah yang diutus kepada Bani Israil. Ayat ini berisi ucapan Isa bin Maryam yang menyatakan bahwa ia mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan dari Allah pada hari kelahiran, kematian, dan kebangkitannya.
Ayat ini juga menunjukkan bahwa Isa bin Maryam tidak mati disalib, tetapi diangkat oleh Allah ke langit dan akan kembali pada akhir zaman. Adapun bunyi dari Surat Maryam Ayat 33 sendiri adalah sebagai berikut.
Latin: Wassalaamu 'alaiya yawma wulittu wa yawma amuutu wa yawma ub'asu baiyaa
Artinya: Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."
Imam Bukhari juga meriwayatkan dari Khabbab RA, bahwa dia pernah menagih hutang kepada Al-'Ash bin Wail, seorang musyrik yang menentang Islam. Al-'Ash berkata: “Saya tidak akan melunasi hutangmu sampai kamu mengingkari Muhammad.”
Khabbab berkata: “Saya tidak akan mengingkarinya sampai Allah mematikanmu dan membangkitkanmu.” Al-'Ash berkata: “Biarkan aku sampai mati dan dibangkitkan, nanti saya akan diberi anak dan harta lalu melunasi mu.” Maka turunlah ayat: “Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan: ‘Pasti aku akan diberi harta dan anak.’” (QS. Maryam: 77).
Dari dua riwayat di atas, dapat disimpulkan bahwa ayat 33 turun sebagai bantahan Allah SWT kepada orang-orang kafir yang mengingkari kebenaran Al-Qur’an dan kerasukan kesombongan. Allah SWT menunjukkan bahwa Nabi Isa AS, yang mereka anggap sebagai anak Allah, adalah hamba Allah yang tunduk kepada-Nya dan bersyukur atas nikmat-Nya.
Nabi Isa AS juga menyatakan bahwa dia akan mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan dari Allah SWT pada hari kelahiran, kematian, dan kebangkitannya, yang merupakan hari-hari yang penuh dengan kengerian dan cobaan. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa Nabi Isa AS tidak disalib, melainkan diangkat oleh Allah SWT dan akan kembali di akhir zaman.
Wallahu A'lam
Surat Maryam ayat 33 adalah salah satu ayat yang berbicara tentang Isa bin Maryam, nabi dan rasul Allah yang diutus kepada Bani Israil. Ayat ini berisi ucapan Isa bin Maryam yang menyatakan bahwa ia mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan dari Allah pada hari kelahiran, kematian, dan kebangkitannya.
Ayat ini juga menunjukkan bahwa Isa bin Maryam tidak mati disalib, tetapi diangkat oleh Allah ke langit dan akan kembali pada akhir zaman. Adapun bunyi dari Surat Maryam Ayat 33 sendiri adalah sebagai berikut.
Surat Maryam Ayat 33
وَالسَّلٰمُ عَلَىَّ يَوۡمَ وُلِدْتُّ وَيَوۡمَ اَمُوۡتُ وَيَوۡمَ اُبۡعَثُ حَيًّا
Latin: Wassalaamu 'alaiya yawma wulittu wa yawma amuutu wa yawma ub'asu baiyaa
Artinya: Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."
Asbabun Nuzul Surat Maryam Ayat 33
Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bertanya kepada Jibril AS: “Apa yang menghalangimu mengunjungi kami lebih sering daripada biasanya?” Lalu turunlah ayat: “Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita.” (QS. Maryam: 64)Imam Bukhari juga meriwayatkan dari Khabbab RA, bahwa dia pernah menagih hutang kepada Al-'Ash bin Wail, seorang musyrik yang menentang Islam. Al-'Ash berkata: “Saya tidak akan melunasi hutangmu sampai kamu mengingkari Muhammad.”
Khabbab berkata: “Saya tidak akan mengingkarinya sampai Allah mematikanmu dan membangkitkanmu.” Al-'Ash berkata: “Biarkan aku sampai mati dan dibangkitkan, nanti saya akan diberi anak dan harta lalu melunasi mu.” Maka turunlah ayat: “Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan: ‘Pasti aku akan diberi harta dan anak.’” (QS. Maryam: 77).
Dari dua riwayat di atas, dapat disimpulkan bahwa ayat 33 turun sebagai bantahan Allah SWT kepada orang-orang kafir yang mengingkari kebenaran Al-Qur’an dan kerasukan kesombongan. Allah SWT menunjukkan bahwa Nabi Isa AS, yang mereka anggap sebagai anak Allah, adalah hamba Allah yang tunduk kepada-Nya dan bersyukur atas nikmat-Nya.
Nabi Isa AS juga menyatakan bahwa dia akan mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan dari Allah SWT pada hari kelahiran, kematian, dan kebangkitannya, yang merupakan hari-hari yang penuh dengan kengerian dan cobaan. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa Nabi Isa AS tidak disalib, melainkan diangkat oleh Allah SWT dan akan kembali di akhir zaman.
Wallahu A'lam
(wid)