Kisah Agresi Eropa ke Negeri-Negeri Muslim di Era Shalahuddin al-Ayyubi

Selasa, 02 Juli 2024 - 05:35 WIB
loading...
Kisah Agresi Eropa ke Negeri-Negeri Muslim di Era Shalahuddin al-Ayyubi
Shalahuddin Al Ayyubi mengutus Farakhsyah dalam sebuah kesatuan militer untuk menghadang pasukan Eropa. Ilustrasi: Ist
A A A
Peristiwa agresi Eropa ke negeri-negeri Muslimin dikisahkan Ibnu al-Atsir dalam bukunya berjudul "Al-Mukhtar Min al-Kamil fi al-Tarikh; Qishshah Shalahuddin al-Ayyubi" yang diterjemahkan Abu Haytsam menjadi "Shalahuddin Al-Ayyubi Sang Pembebas Tanah Para Nabi".

Dikisahkan, pada tahun 575 H di bulan Dzulqa`dah, tentara Eropa berkumpul dan bergerak ke arah Syam bersama raja mereka. Mereka menyerang wilayah Syam, merampok, menawan penduduk, membunuh, dan memperkosa para wanita.

Shalahuddin Al Ayyubi kemudian mengutus Farakhsyah -keponakannya-dalam sebuah kesatuan militer untuk menghadang mereka.



Shalahuddin memerintahkan jika mereka sudah dekat dengan posisi tentara Eropa, hendaknya Farakhsyah segera mengirimkan berita agar ia bisa menyusul.

Farakhsyah pun segera berangkat dan memerintahkan penduduk agar menjauhi orang-orang Eropa, serta mengerahkan pasukannya untuk mencari tentara Eropa.

Ia tidak menyadari bila ternyata pasukan Eropa telah mengintainya. Ia pun terdesak untuk melakukan pertempuran. Mereka bertempur dengan sengit seperti yang telah dilihat manusia.

Farakhsyah maju ke tengah medan tempur sendiri. Ia bertempur dengan gigih dan tidak mewakilkannya kepada orang lain. Tentara Eropa pun berhasil dikalahkan, dan kaum Muslimin memperoleh kemenangan atas mereka.

Banyak komandan pasukan Eropa yang tewas. Di antaranya adalah Henfery. Tahukah Anda siapa Henfery? Ibnu al-Atsir menyebut ia merupakan contoh yang bagus dalam hal keberanian dan taktik peperangan. Ia merupakan bencana yang ditimpakan Allah kepada kaum Muslimin, tetapi Allah SWT dengan kebesaran-Nya melindungi kaum Muslimin dari kejahatan orang tersebut.



Rekan-rekannya juga banyak yang tewas, sedangkan bala tentara Farakhsyah tidak mencapai 1.000 orang.

Pada tahun ini juga, Prince -penguasa Anthakiyah dan al-Ladziqiyyah- melakukan serangan dan melakukan pendudukan atas wilayah kaum Muslimin di Sayraz.

Kemudian penguasa Tripoli juga menyerang dan merampok harta orang-orang Turkiman. Shalahuddin yang saat itu sedang berada di Banyas lalu memerintahkan keponakannya, Taqiyuddin `Umar, untuk bergerak dengan pasukannya menuju Humat.

Sedangkan sepupunya, Nashiruddin Muhammad Ibn Syirkuh, ia perintahkan untuk pergi ke Hamash. Ia memerintahkan mereka berdua untuk menjaga negeri dan melindungi wilayahnya dari serangan musuh, sehingga Allah SWT pun membinasakan para penyerang.

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1841 seconds (0.1#10.140)
pixels