Kisah Kelahiran Rasulullah SAW dan 3 Peristiwa Dahsyat

Selasa, 01 Oktober 2019 - 15:48 WIB
Kisah Kelahiran Rasulullah SAW dan 3 Peristiwa Dahsyat
Kisah Kelahiran Rasulullah SAW dan 3 Peristiwa Dahsyat
A A A
Kisah kelahiran Rasulullah SAW merupakan salah satu peristiwa paling bersejarah dalam Islam. Tak hanya penduduk langit yang bergembira, alam semesta juga bersuka cita menyambut manusia paling agung itu.

Dialah Al-Musthofa, Sayyidul Anbiya wal Mursalin, manusia pilihan yang menjadi pemimpin para Nabi dan manusia. Ada peristiwa menarik saat Beliau yang mulia Muhammad shallallahu alaihi wa sallam (SAW) lahir ke dunia.

Dalam Sirah Nabawiyah karya Syeikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury yang bersumber dari Kitab Ar-Rahiqul Makhtum diceritakan kisah milad (kelahiran) Rasulullah SAW. Saat kelahiran Beliau SAW ternyata ada banyak peristiwa dahsyat.

Kejadian-kejadian itu menandai akan lahirnya sosok Nabi, manusia paling mulia dan agung. Rasulullah SAW dilahirkan di tengah kabilah besar, Bani Hasyim di Mekkah pada pagi hari Senin, tanggal 9 Rabi'ul Awwal, tahun pertama kedatangan pasukan gajah yang dipimpin Abrahah atau 40 tahun dari berlalunya kekuasaan Kisra Anusyirwan. Riwayat lain menyebut Nabi SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal.

Juga bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M sesuai analisis seorang 'Alim Besar, Muhammad Sulaiman al-Manshur Furi dan Astrolog (Ahli Ilmu Falak), Mahmud Basya.

Ibnu Sa'ad meriwayatkan bahwa ibunda Rasulullah SAW berkata: "Ketika aku melahirkannya, dari farajku keluar cahaya yang menerangi istana-istana negeri Syam". Imam Ahmad, ad-Darimi dan selain keduanya juga meriwayatkan versi yang hampir mirip dengan riwayat tersebut.

Adapun peristiwa yang terjadi saat Nabi lahir menunjukkan adanya irhashat (tanda-tanda awal yang menunjukkan kenabian). Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Al-Baihaqi, peristiwa yang dimaksud di antaranya:
1. Runtuhnya 14 balkon istana kekaisaran.
2. Padamnya api yang sekian lama disembah kaum Majusi.
3. Hancurnya gereja-gereja di sekitar Danau Saawah setelah airnya menyusut.

Setelah Beliau SAW dilahirkan, beliau dikirim ibundanya ke rumah kakeknya, 'Abdul Muththalib dan menginformasikan kepadanya berita gembira perihal cucunya itu. Kakeknya langsung datang dengan sukacita dan memboyong cucunya itu masuk ke Ka'bah; berdoa kepada Allah dan bersyukur kepadaNya.

Kemudian memberinya nama 'Muhammad', nama yang tidak populer di kalangan bangsa Arab kala itu. Pada hari ke tujuh kelahirannya, dia mengkhitan beliau SAW
sebagaimana tradisi yang berlaku di kalangan bangsa Arab.

Perempuan pertama yang menyusui Rasulullah SAW setelah ibundanya adalah Tsuaibah. Perempuan ini merupakan budak wanita Abu Lahab yang saat itu juga
tengah menyusui bayinya bernama Masruh. Sebelumnya, dia juga menyusui Hamzah bin 'Abdul Mutthalib, kemudian Abu Salamah bin 'Abdul Asad Al-Makhzumi setelah beliau SAW. (Baca Juga: Biografi Nabi Muhammad, Manusia Teragung Sepanjang Masa)
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4754 seconds (0.1#10.140)