Pertanyaan Pertama kepada Suami dan Istri di Hari Kiamat

Senin, 27 Januari 2020 - 17:50 WIB
Pertanyaan Pertama kepada Suami dan Istri di Hari Kiamat
Pertanyaan Pertama kepada Suami dan Istri di Hari Kiamat
A A A
Dalam Kitab Uqudulijain karya Syeikh Muhammad bin Umar bin Nawawi Al-Bantani (wafat 1316 H) dijelaskan bagaimana hak dan kewajiban para suami dan istri dalam berumah tangga.

Ulama kelahiran Banten yang wafat di Makkah itu menceritakan keadaan para suami dan istri pada hari kiamat. Adapun pertanyaan pertama kepada suami dan istri sebagaimana hadis Nabi, Beliau SAW bersabda: "Awwalu maa tus-alul mar-atu yaumal qiyaamati 'ansholaatihaa wa'an ba'lihaa". Artinya, pertama kali yang ditanyakan kepada seorang istri pada hari kiamat adalah tentang salatnya dan suaminya".

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Permulaan yang diperhitungkan dari seseorang lelaki (suami) adalah mengenai salatnya, kemudian tentang istrinya dan perkara yang dikuasainya. Jika pergaulannya bersama mereka baik dan lelaki itu berlaku baik kepada semuanya, maka Allah berbuat baik kepadanya. Dan permulaan perkara yang dihisab bagi perempuan adalah tentang salatnya, kemudian tentang hak-hak suaminya".

Rasulullah pernah bersabda kepada istrinya: "Dimana engkau mempunyai kewajiban kepada suamimu? Istri beliau menjawab: Aku tidak akan berbuat lalai dalam melayaninya, kecuali hal-hal yang kurasa tidak mampu kulakukan. Rasulullah pun melanjutkan: 'Bagaimanapun kamu bergaul bersamanya maka sesungguhnya suamimu adalah surga dan nerakamu'".

Tersebut dalam riwayat, Nabi bersabda: "Ada empat macam perempuan yang masuk surga dan empat macam perempuan masuk neraka. Di antara empat macam yang masuk surga adalah, (1) istri yang memelihara kesucian (kehormatan dirinya). (2) Menaati perintah Allah dan menaati suaminya. (3) Banyak anaknya, penyabar, mudah menerima pemberian sedikit bersama suaminya, mempunyai rasa malu. Kalau suaminya tidak ada ditempat (sedang pergi) ia memelihara dirinya dan harta suaminya. Kalau suaminya sedang di rumah ia mengekang lisannya. (4) Yang lain adalah istri yang ditinggal mati suaminya, ia mempunyai anak banyak tetapi ia menahan diri untuk kepentingan anak-anaknya, berlaku baik pada mereka dan tidak menikah lagi karena khawatir menyia-nyiakan anak-anaknya itu.

Sedangkan empat perempan yang ditetapkan masuk neraka adalah (1) Istri yang berlisan buruk pada suaminya. Kalau suaminya sedang pergi ia tidak menjaga kehormatan dirinya, kalau suaminya berada di rumah lisannya terus mencerca dengan kata-kata yang buruk. (2) Istri yang membebani suaminya dengan beban yang tidak sanggup dipikulnya. (3) Istri yang tidak menutup dirinya dari lelaki lain bahkan ia keluar rumah dengan dandanan berlebihan. (4) Istri yang tidak mempunyai aktivitas lain kecuali makan, minum, tidur dan tidak mempunyai kecintaan untuk melaksanakan salat, tidak menaati Allah dan Rasul-Nya dan tidak berusaha menaati suaminya. Istri seperti itu adalah istri yang terlaknat, termasuk ahli neraka, kecuali jika segera bertaubat.

Allahu A'lam Bish-Showabi
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5172 seconds (0.1#10.140)