Rahasia Musibah dan Amalan yang Harus Dihidupkan

Rabu, 29 Januari 2020 - 05:15 WIB
Rahasia Musibah dan Amalan yang Harus Dihidupkan
Rahasia Musibah dan Amalan yang Harus Dihidupkan
A A A
Dai yang juga Founder Syameela, Ustaz Oemar Mita mengatakan dalam tausiyahnya bahwa musibah adalah hal yang pasti dialami seseorang. Namun, tak seorang pun tahu kapan ujian itu datang.

"Yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan diri. Kalau mendapatkan musibah kita mengucapkan kalimat Istirja (inaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun). Kalau kita mengucapkan yang baik maka kita akan mendapatkan yang baik. Sebaliknya kalau kita ucapkan yang buruk maka kita akan mendapatkan yang buruk," kata Ustaz Oemar Mita saat kajian di Musalla Darul Falah, Bintaro Jaya Sektor 9, Tangerang Selatan.

Apabila mendapat musibah, seseorang diperintahkan untuk bersabar. Jangan terburu-buru meskipun hakikatnya manusia sifatnya terburu-buru. Sebagaimana Nabi Yusuf 'Alaihissalam ketika dipenjara, beliau bersabar selama bertahun-tahun hingga akhirnya diangkat menjadi pejabat menteri di Mesir.

Ketika mendapat musibah kita harus sabar dan harus menyembunyikannya. Tidak perlu curhat kepada banyak orang, cukup curhat kepada satu orang saja. Sebab, semakin banyak musibah diceritakan kepada Allah Ta'ala, maka pertolongan Allah semakin besar pula.

"Ketika handphone-nya hilang dianggap berat, tapi ketika anaknya diajak laki-laki dibiarkan saja. Di sinilah kita perlu belajar mana perkara ringan dan mana perkara berat," jelas Ustaz Oemar.

Ibnul Qayyim mengatakan: "Kita susah membaca hikmah karena hati kita kotor. Kalau hati itu kotor gak bisa menyerap hikmah dari takdir yang kita hadapi."

Ada ulama Salaf, beliau punya istri yang cerewet dan kata-katanya menyakitkan. Orang-orang sudah bilang agar berpisah, tapi ulama ini berkata "mungkin ada kebaikan yang bisa saya ambil". Alhasil, istrinya hamil dan anaknya menjadi anak yang saleh dan menjadi seorang ulama. Anaknya berkata "saya menjadi seperti ini karena berkat kesabaran ayah saya dalam menghadapi ibu saya".

Kemudian, Ustaz Oemar Mita menjelaskan amalan yang bisa dilakukan agar musibah menjadi anugerah, yaitu dengan memperbanyak Istighfar . Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”

"Barang siapa memperbanyak istighfar niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Ahmad)

Contohnya Nabi Yunus 'Alaihissalam, ucapan istighfarnya menjadi penyelamat dari kesulitan yang dihadapiya. Beliau berkata:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

"Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau (Ya Allah), Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat zalim/aniaya." (Surah Al-Anbiya ayat 87)

Zikirnya Nabi Yunus ini terdengar oleh penduduk langit. Ketika Nabi Yunus di dalam perut ikan paus, Allah Ta'ala memberikan pertolongan. Makanya istighfar bagi orang yang tidak beriman itu tak ada hubungannya. Orang yang beristighfar itu membersihkan dirinya dari dosa. Jika sudah membersihkan diri dari dosa, maka pertolongan Allah akan datang.

Lalu apa bedanya istighfar dengan taubat? Istighfar tidak identik dengan dosa, kalau taubat identik dengan dosa. Istighfar itu fungsinya untuk menghalangi dari dosa yang akan datang, sedangkan taubat untuk membersihkan diri dari dosa yang lalu. Taubat tak bisa diwakili, kalau istighfar bisa diwakili. Misalnya, seorang anak memintakan ampunan untuk orang tuanya.

Kita harus memahami tentunya tidak semua masalah bisa selesai dengan istighfar, namun amalan istighfar bisa melapangkan setiap urusan. Istighfar yang paling baik itu adalah Sayyidul Istighfar.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

"Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau."

Istighfar itu dahsyat, sangkin dahsyatnya Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barang siapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga." (HR Bukhari No. 6303)

Demikian pesan Ustaz Oemar Mita terkait musibah. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya dan bisa mengamalkannya.

Wallahu A'lam Bish-Showab
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4880 seconds (0.1#10.140)