Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998

Rabu, 26 Maret 2025 - 20:33 WIB
loading...
Rupiah Ambruk hingga...
Bank Indonesia (BI) menegaskan, bahwa meskipun nilai tukar rupiah saat ini melemah hingga menyentuh Rp16.600 per dolar AS, kondisi ekonomi Indonesia masih jauh berbeda dengan krisis 1998. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) , Solikin M. Juhro menegaskan, bahwa meskipun nilai tukar rupiah saat ini melemah hingga menyentuh Rp16.600 per dolar AS, kondisi ekonomi Indonesia masih jauh berbeda dengan krisis moneter (krismon) 1998 .

Menurut Solikin, kurs rupiah pada 1998 mengalami depresiasi tajam dari Rp2.800 langsung ke Rp16.900 per dolar AS dalam waktu singkat. Saat itu pasar keuangan Indonesia belum dalam, dan cadangan devisa hanya sekitar USD20 miliar, jauh lebih kecil dibandingkan dengan kondisi saat ini yang mencapai USD150 miliar.

“Fundamental ekonomi kita saat ini jauh lebih kuat dibandingkan 1998. Saat itu kerentanan sektor keuangan dan utang tidak terdeteksi dengan baik. Namun sekarang kita memiliki mekanisme deteksi dini serta pencegahan yang lebih baik melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK),” ujar Solikin dalam Taklimat Media di Gedung BI, Rabu (26/3/2025).

Baca Juga: Kurs Rupiah Ambruk ke Rp16.622/USD, Respons Airlangga Biasa Aja

Menurutnya, tekanan terhadap rupiah saat ini masih dalam batas wajar dan relatif moderat dibandingkan dengan negara lain. Solikin menegaskan bahwa Bank Indonesia terus memantau pergerakan nilai tukar dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.

“Depresiasi rupiah kali ini terjadi secara bertahap, tidak seperti 1998 yang terjadi sangat drastis. BI terus berada di pasar untuk menjaga agar nilai tukar tetap sesuai dengan mekanisme pasar dan fundamental ekonomi,” tambahnya.

Solikin optimistis, bahwa tekanan terhadap rupiah bersifat sementara dan akan mereda seiring dengan perbaikan sentimen pasar. Ia juga menekankan, bahwa Indonesia masih termasuk dalam kelompok negara dengan kinerja ekonomi yang kuat.

“Kita harus melihat kondisi ini secara utuh. Fundamental ekonomi kita tetap solid, dan Indonesia termasuk di antara negara dengan performa ekonomi terbaik dibandingkan negara-negara sejenis,” tutupnya.

Perlu diketahui, rupiah hari ini ditutup menguat 24 poin atau 0,14% ke level Rp16.587 per dolar AS. Adapun rupiah sempat jatuh ke level yang hampir seperti kondisi krisis 1998.

Baca Juga: Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada Selasa (25/3) sempat ambruk sangat dalam hingga menyentuh level Rp16.640 per dolar AS di pukul 09.46 WIB, melewati titik tertingginya pada intraday 23 Maret 2020 yang menyentuh posisi Rp16.620 per dolar AS.

Angka tersebut masih terapresiasi meskipun belum melewati posisi 1998 yang sempat menyentuh level Rp16.800 per dolar AS di intraday 17 Juni.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Komitmen pada Lingkungan,...
Komitmen pada Lingkungan, Danamon Raih Penghargaan
Trump Berencana Kerek...
Trump Berencana Kerek Pajak untuk Orang Kaya AS
Bisnis PGE Tetap Solid,...
Bisnis PGE Tetap Solid, Bukti Panas Bumi Punya Prospek Menjanjikan di Indonesia
Genjot Produksi Susu...
Genjot Produksi Susu Nasional, Diamond Datangkan Puluhan Ekor Sapi Perah Pakai Pesawat
Menko AHY Paparkan Empat...
Menko AHY Paparkan Empat Prioritas Pembangunan Infrastruktur di 2025
Mata Uang Asia Ramai-ramai...
Mata Uang Asia Ramai-ramai Balik Melawan Dolar AS
Rekrutmen Pegawai Bank...
Rekrutmen Pegawai Bank Indonesia 2025 Dibuka Besok, Ini Link Pendaftarannya
Bank Indonesia dan TNI...
Bank Indonesia dan TNI AL Luncurkan Ekspedisi Rupiah Karimunjawa 2025
Dua Kali Tak Hadir,...
Dua Kali Tak Hadir, KPK Jadwal Ulang Pemanggilan Wakil Ketua Komisi XI DPR
Rekomendasi
Seleksi Mandiri ITB...
Seleksi Mandiri ITB 2025 Dibuka, Ada Jalur Beasiswa dan KIP Kuliah
Cara Download dan Instal...
Cara Download dan Instal Roblox di Laptop PC dan Mac!
Kemenangan atau Mati...
Kemenangan atau Mati Syahid, Pilot Pakistan Tandatangani Surat Perintah Kematian
Berita Terkini
3 Jet Tempur Rafale...
3 Jet Tempur Rafale Ditembak Jatuh Pakistan, Saham Dassault Langsung Jeblok
Pelita Air Perkenalkan...
Pelita Air Perkenalkan Kuliner Nusantara ke Kancah Global
HUT ke-58 Bulog: Rektor...
HUT ke-58 Bulog: Rektor IPB Acungkan Jempol Serapan Gabah, Bukti Nyata Sejahterakan Petani
Peneliti UI Soroti Ketangguhan...
Peneliti UI Soroti Ketangguhan Bulog di Usia 58: Pilar Utama Swasembada yang Tak Tergoyahkan
58 Tahun Mengawal Negeri:...
58 Tahun Mengawal Negeri: Bulog Persembahkan Kado Ketahanan Pangan untuk Indonesia
Asia Berpotensi Buang...
Asia Berpotensi Buang Dolar AS Rp41.300 Triliun, Ancaman Besar bagi Amerika
Infografis
Donald Trump Sebut Negosiasi...
Donald Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved