Umar bin Abdul Aziz Minta Nasehat Si Burung Merak Ini

Kamis, 10 September 2020 - 13:40 WIB
loading...
A A A
Thawus: “Memang apa yang saya lakukan?”

Hisyam: “Anda melepas sepatu di tepi permadani saya, Anda tidak memberi salam kehormatan, Anda hanya memanggil namaku tanpa gelar lalu duduk sebelum dipersilakan.”

Thawus: “Adapun tentang melepas sepatu, saya melepasnya lima kali sehari di hadapan Allah Yang Maha Esa, maka hendaknya Anda tidak marah atau gusar.”

“Adapun masalah saya tidak memberi salam tanpa menyebutkan gelar amirul mukminin, itu karena tidak seluruh muslimin membai’at Anda. Oleh karena itu, saya takut dikatakan sebagai pembohong apabila memanggil Anda dengan amirul mukminin.”

“Anda tidak rela saya menyebut nama Anda tanpa gelar kebesaran, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala memanggil nabi-nabi-Nya dengan nama-nama mereka, ‘Wahai Daud, Wahai Yahya, Wahai Musa, Wahai Isa.”

Sebaliknya menyebut musuhnya dengan menyertakan gelar (“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa”).

“Adapun mengapa saya duduk sebelum dipersilakan, ini karena saya mendengar Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata, ‘Bila engkau hendak melihat seorang ahli neraka, maka lihatlah pada seorang yang duduk sedangkan orang-orang di sekelilingnya berdiri.’ Saya tidak suka Anda menjadi ahli neraka.”

Amirul Mukminin Hisyam mendengar penjelasan itu dengan serius.

Hisyam: “Wahai Abu Badurrahman, berilah saya nasihat!”

Thawus: “Saya pernah mendengar Ali bin Abi Thalib berkata, “Di dalam jahannam terdapat ular-ular sebesar pilar dan kalajengking sebesar kuda. Mereka menggigit dan menyengat setiap penguasa yang tidak adil terhadap rakyatnya.”

Setelah itu beliau bangkit dari tempat duduknya lalu pergi.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2420 seconds (0.1#10.140)