Kisah Hidayah : Hei, Kamu Muslimah?

Minggu, 18 Oktober 2020 - 17:27 WIB
loading...
Kisah Hidayah : Hei, Kamu Muslimah?
Kita tidak pernah tahu melalui apa dan siapa Allah memberi petunjuk hidayah kepada seseorang. Bisa saja melalui ustadz atau kyai, tetapi bisa juga melalui pemabuk atau pencuri. Foto ilustrasi/ist
A A A
Membicarakan masalah hidayah berarti membahas perkara yang paling penting dan kebutuhan yang paling besar dalam kehidupan manusia. Betapa tidak, hidayah adalah sebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat.

Sehingga barangsiapa yang dimudahkan oleh Allah Ta’ala untuk meraihnya, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu mencelakakannya.

(Baca juga : Kenapa Malas Berdoa? )

Allah Ta’ala berfirman:

{مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}

“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)” (QS al-A’raf:178).

Ada kisah menarik tentang hidayah ini yang disadur dari Qashsash Adzhalatnî/nikmatislam. Kisah ini mungkin bisa menjadi bahan renungan kita sebagai muslim.

(Baca juga : Memamerkan Kecantikan Bentuk Kemunduran? )

Alkisah berwal di sebuah negara di Eropa , tepatnya di Perancis. Seorang perempuan non muslim yang berusia di atas 50 tahun, berdagang minuman keras di klub-klub malam. Seperti yang terjadi pada umumnya, minuman keras akrab dengan zina dan perbuatan kotor lainnya. Na’udzu billah. Wanita ini pun akrab dengan perbuatan kotor itu.

Di salah satu klub, ia bertemu dengan seorang pemuda Arab Muslim. Ia sudah lama tinggal di Barat, sehingga meminum minuman keras pun sudah menjadi kebiasaannya. Sehabis mabuk dan hampir kehilangan kesadarannya, pemuda Arab itu biasa bercanda dengan wanita Perancis penjual minuman keras.

“Hei, Kamu Muslimah?”
“Bukan.”

(Baca juga : Memahami Tawassul yang Disyariatkan )

Pemuda itu kemudian menyalakan korek api dan berkata, “Coba letakkan jarimu di atas api ini!” Tentu saja wanita itu tidak mau terkena panas korek api. Si pemuda tertawa terkekeh-kekeh sambil berkata, “Kalau terkena api korek saja kamu tidak kuat, bagaimana kamu akan kuat menahan api neraka, sedangkan kamu bukan seorang Muslimah!”

Pemuda itu pergi dalam keadaan mabuk.

(Baca juga : Propam Polri Periksa Pilot Helikopter yang Angkut Warga )

Wanita itu memandang sang pemuda dari kejauhan. Ia tersinggung dengan kata-kata pemuda itu. Tetapi, diam-diam ia juga ingin tahu Islam. Ia kemudian memutuskan untuk mendatangi salah satu islamic center di negeri itu untuk bertanya tentang Islam. Ia disambut baik oleh imam masjid sekaligus kepala islamic center dan diberi sejumlah buku dan compack disk (CD) tentang Islam.

Kurang lebih satu bulan wanita itu mempelajari buku dan CD yang ia peroleh dari islamic center. Perlahan tapi pasti, ia menemukan kesejukan dari buku dan CD itu. Ia pun akhirnya mengucap syahadat tanda memeluk Islam. Dalam hal ini, tentu pemuda Arab pemabuk tadi ikut memperoleh pahala hidayah itu, insya Allah.

(Baca juga : KRL Commuter Line Jabodetabek Beroperasi Normal Mulai Senin Besok )

Kehidupan wanita itu pun berubah. Ia kini aktif berdakwah menyampaikan ajaran Islam. Suatu ketika, pada kesempatan peringatan International Women Day (Hari Wanita Seunia), ia diminta oleh panitia penyelenggara untuk menjadi salah satu narasumber mendampingi wanita lain dari kalangan Nasrani dan Yahudi. Ia berbicara tentang Islam sesuai yang ia ketahui dan pelajari. Mengejutkan! Selesai acara, 120 orang wanita mendatangi islamic center untuk menyatakan diri memeluk Islam.

Pertanyaannya: siapa yang paling “berjasa” atas ini semua? Tentulah pemuda pemabuk tadi.

(Baca juga : Janji Pemerintah, Industri Tekstil RI Masuk 5 Besar Dunia di 2030 )

Muslimah, hikmah kisah ini, kita memang tidak pernah tahu melalui apa dan siapa Allah memberi petunjuk kepada seseorang. Bisa saja melalui ustadz atau kyai, tetapi bisa juga melalui pemabuk atau pencuri. Nah, kalau pemabuk saja bisa menjadi faktor penyebab datangnya hidayah Allah, lalu apa yang sudah kita perbuat untuk “memancing” hidayah Allah untuk diri kita dan orang-orang di sekitar kita? Inilah yang patut kita renungkan.

Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2652 seconds (0.1#10.140)