Khadijah binti Khuwailid : Perempuan Bersih nan Suci, Cinta Sejati Rasulullah

Kamis, 29 Oktober 2020 - 07:10 WIB
loading...
A A A
Allah juga berkenan untuk memberikan sebuah keistimewaan kepada Khadijah. Hanya darinyalah anak keturunan Rasulullah berasal. Keturunan ini terus berkembang dari generasi ke generasi, menyebar ke seluruh penjuru dunia Islam hingga pada masa kita ini. Merekalah anak cucu Muhammad ibnu Abdillah dan Khadijah binti Khuwailid.

Perlu kita ingat bahwa Rasulullah terlahir sebagai anak yatim. Kemudian beliau ditinggal wafat ibunya pada usia enam tahun. Sejak kecil beliau telah kehilangan kasih saying ayah dan ibu. Kakeknya, Abdul Muththalib, dan pamannya, Abu Thalib, menggantikan peran ayah bagi Muhammad muda. Namun, sepanjang hidupnya, Muhammad selalu merindukan sosok sang ibu. Barangkali Fatimah binti Asad, istri Abu Thalib, pernah mengisi peran yang hilang ini. Rasulullah mengakui hal itu sebagaimana pernyataan beliau, “Orang yang paling baik kepadaku setelah Abu Thalib adalah Fatimah binti Asad.”

(Baca juga : Pengembangan Ekonomi Syariah Butuh Dukungan Fatwa Ulama )

Tetapi Fatimah harus membagi perhatiannya untuk melayani Abu Thalib dan sejumlah keluarga besarnya. Nah, di sinilah agaknya hikmah perbedaan usia yang cukup jauh diantara keduanya. Khadijah dapat berperan sebagai seorang istri yang setia, sahabat yang penuh pengertian, sekaligus ibu yang penuh kasih saying. Kehidupan rumah tangga Rasulullah diliputi kebahagiaan serta dilandasi oleh sikap ikhlas dan prinsip saling menghormati. Muhammad SAW pun hidup berkecukupan.

Sepeninggal Khadijah, Rasulullah tetap saja tidak bisa melupakannya. Beliau kerap memuji dan mendoakannya di depan istri-istri yang lain. Aisyah, satu-satunya perempuan yang dinikahi Rasulullah dalam keadaan masih gadis, pernah merasa sangat cemburu. Ia bercerita,” Aku tidak pernah merasa cemburu kepada seorang wanita sebesar rasa cemburuku kepada Khadijah. Aku tidak pernah melihatnya. Namun Rasulullah sering menyebut dan mengingatnya. Ketika menyembelih seekor kambing, beliau selalu memotong sebagian dagingnya dan menghadiahkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah. Aku pernah berkata pada Rasulullah, “ Seperti tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah.” Rasulullah menjawab, “Khadijah itu begini dan begitu dan dari dialah aku memperoleh keturunan.’ Atau pada saat lain saat ‘Aisyah cemburu kepada Khadijah, Rasulullah pernah berkata ,”Aku dikaruniai oleh Allah rasa cinta yang mendalam kepadanya.”

(Baca juga : Diisukan Pulang ke Tanah Air, HRS Diprediksi Tidak Akan Terlalu Vokal )

Dalam sebuah riwayat lain, ‘Aisyah juga mengisahkan, “ Rasulullah hampir tidak pernah keluar rumah tanpa menyebut dan memuji Khadijah. Hal itu membuatku cemburu. Kukatakan, “Bukankah ia hanya seorang wanita tua renta dan engkau telah diberi penggati yang lebih baik daripadanya?” Mendengar itu, beliau murka hingga bergetar bagian depan rambutnya. Beliau katakana , “Tidak. Demi Allah, aku tidak pernah mendapat penggati yang lebih baik daripada Khadijah. Ia yang beriman kepadaku ketika semua orang ingkar. Ia yang mempercayaiku tatkala semua orang mendustakanku. Ia yang mempercayaiku tatkala semua oran gmendustakanku. Ia yang memberiku harta pada saat semua orang enggan memberi. Dan darinya aku memperoleh keturunan – sesuatu yang tidak kuperoleh dari istri-istriku yang lain.” Maka aku berjanji dalam hati untuk tidak mengatakan sesuatu yang buruk tentangnya lagi.

(Baca juga : Cristiano Ronaldo Sebut Hasil PCR Omong Kosong )

Rasulullah sangat menghormati Khadijah. Jasanya bagi penyebaran Islam sungguh tidak terkira. Di depan para sahabatnya, Rasulullah sering menyebut Khadijah sebagai wanita yang paling utama di muka bumi. Diriwayatkan oleh Anas, Rasulullah SAW bersabda ,” Wanita-wanita terbaik sepanjang sejarah adalah Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim, istri Fir’aun. Peristiwa berikut ini memperlihatkan betapa Rasulullah sangat menghormati Khadijah. Suatu hari, Umm Zafr, pelayan wanita Khadijah, datang kepada Rasulullah. Beliau saat itu berada di Madinah. Rosulullah memberikan penghormatan yang layak kepadanya. Beliau berkata ,” Perempuan ini adalah sabahat Khadijah. Dan persahabatan yang baik adalah bagian dari iman.”

Putra-putri Rasulullah SAW dengan Khadijah, yakni Qasim (putra pertama, namun hanya hidup selama 2 tahun saja), Zainab, Ruqayyah, Umm Kultsum, Fatimah dan Abdullah (lahir setelah Muhammad diangkat menjadi rasul. Ia meninggal sebelum mencapai usia 2 tahun).

Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2682 seconds (0.1#10.140)