13 Rukun Salat yang Wajib Dipenuhi, Apa Saja?

Minggu, 24 Januari 2021 - 21:38 WIB
loading...
A A A
Dari Ubadah bin Shamit berkata: "Rasulullah صلى الله عليه وسلم shalat berjamaah bersama kami shalat Subuh. Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم membaca suatu bacaan, kemudian beliau merasa berat dengan bacaan itu. Setelah selesai, beliau bersabda: "Apakah kamu membaca (sesuatu) di belakang imam kamu?" Kami menjawab: "Benar, Ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Janganlah kamu mengerjakan hal itu kecuali membaca Al-Fatihah (ummul Kitab), karena sesungguhnya tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah." (HR Abu Dawud, At-tirmidzi dll).

Basmalah (Bismillah ar-rahman ar-rahim) temasuk awal ayat dari surat Al-Fatihah dan surat-surat lainya kecuali surat Baraah (At-Taubah).

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ فِي الصَّلاةِ « بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ » ، فَعَدَّهَا آيَةً (صحيح ابن خزيمة)

Dari Ummu Salamah bahwa, "Rasulallah صلى الله عليه وسلم membaca Bismillahi Ar-Rahmaan Ar-Rahiim di awal Surat Al-Fatihah dalam shalat, dan beliau menganggapnya sebagai satu ayat". (HR Ibnu Khuzaimah, Sahih)

Begitu pula menurut ijma’ para sahabat Nabi yang telah ditetapkan dalam Al-Mushaf bahwa basmalah (Bismillah ar-rahman ar-rahim) merupakan ayat pertama dalam Surat al-Fatihah dan surat-surat lainya kecuali surat Baraah.

5. Ruku'
Yaitu menundukkan kepala, tidak mengangkatnya dan disejajarkan dengan punggung beberapa saat sehingga tenang dalam ruku'. Begitu pula meletakkan kedua tangan di atas lutut dengan sebaik-baiknya, lalu merenggangkan jari-jari seolah-olah menggenggam kedua lutut.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ : ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا (رواه الشيخان)

Sesuai hadis sebelumnya dari Abu Hurairah: "Setelah itu rukulah hingga kamu tenang dalam rukumu". (HR Al-Bukhari, Muslim)

لِمَا صَحَّ أَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم يَنْحَنِى حَتَّى تَنَالَ رَاحَتَاهُ رُكْبَتَيْهِ (رواه البخاري)

Dalam riwayat lain sesungguhnya Rasulallah صلى الله عليه وسلم menunduk sehingga tenang di atas lututnya." (HR Al-Bukhari)

6. I'tidal (Kembali berdiri dari Ruku')
Yaitu mengangkat punggung dari ruku sehingga posisinya kembali berdiri dengan syarat harus thuma'ninah. Sesuai dengan hadis tersebut di atas.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ : ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْدِلَ قَائِمًا (رواه الشيخان)

Sesuai hadis sebelumnya dari Abu Hurairah: "Bangunlah hingga berdiri tegak". (HR Al-Bukhari, Muslim)

7. Sujud
Yaitu sekurang-kurangnya meletakkan kedua lutut, kedua telapak tangan dengan seluruh jari-jarinya. Begitu pula dahi dan hidung ditempelkan ke lantai dan menegakkan kedua kaki serta menghadapkan ujung jari kaki ke kiblat. Begitu pula berthuma'ninah dalam sujud.

Sesuai dengan hadis di atas:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ : ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدً (رواه الشيخان)

Dari Abu Hurairah: "Lalu bersujudlah hingga kamu tenang dalam sujudmu". (HR Al-Bukhari, Muslim)

عَنْ خَبَّاب ابْنِ الأَرْت رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ شَكَوْنَا إلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَرَّ الرَّمْضَاءِ فِي جِبَاهِنَا وَأَكُفِّنَا فَلَمْ يَشْكُنَا (رواه مسلم)

Dari Khabbab bin al-Aret, ia berkata: "Kami pernah mengadu kepada Rasulallah صلى الله عليه وسلم tentang panas batu yang kami jadikan tempat meletakan kening kami dan telapak tangan kami, beliau tidak menerima pengaduan kami". (HR Muslim)

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ : أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ: عَلَى الْجَبْهَةِ – وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ ، وَالْيَدَيْنِ ، وَالرُّكْبَتَيْنِ ، وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ (رواه الشيخان)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)