5 Keutamaan Kerja Mencari Nafkah, Salah Satunya Jihad Fii Sabilillah

Selasa, 26 Januari 2021 - 17:45 WIB
loading...
5 Keutamaan Kerja Mencari Nafkah, Salah Satunya Jihad Fii Sabilillah
Bekerja mencari nafkah adalah kewajiban bagi setiap insan. Bahkan tergolong jihad fii sabilillah apabila niatnya karena Allah. Foto/dok pesantren.id.
A A A
Islam mengkategorikan bekerja mencari nafkah sebagai ibadah yang diperintahkan Allah Ta'ala. Ada lima keutamaan bagi yang mencari nafkah semata-mata karena Allah.

Bekerja merupakan satu kewajiban bagi setiap insan. Karena dengan bekerja, seseorang akan memperoleh penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya sehingga terhindar dari meminta-minta.



Allah berfirman: "Dan katakanlah: ' Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS At-Taubah [9]:105)

Berikut 5 keutamaan bekerja mencari nafkah sebagaimana dijelaskan Ustaz Rikza Maulan, Dai lulusan Al-Azhar Mesir Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadis yang juga Dewan Pengawas Syariah Rumah Zakat.

1. Akan Diampuni Dosa-dosanya oleh Allah
Dari Ibnu Abbas berkata, Aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Barang siapa yang merasakan keletihan pada sore hari, karena pekerjaan yang dilakukan oleh kedua tangannya, maka ia dapatkan dosanya diampuni oleh Allah pada sore hari tersebut." (HR Imam Tabrani, dalam Al-Mu'jam Al-Ausath VII/ 289)

2. Penggugur Dosa-dosa Tertentu yang Tidak Dapat Dihapuskan dengan Salat, Puasa dan Sedekah
Dari Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, 'Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu terdapat suatu dosa yang tidak dapat diampuni dengan shalat, puasa, haji dan juga umrah." Sahabat bertanya, "Apa yang bisa menghapuskannya wahai Rasulullah?". Beliau menjawab, "Semangat dalam mencari rezeki". (HR at-Thabrani, dalam Al-Mu'jam Al-Ausath I/38)

3. Mendapatkan Cinta Allah
Dari Ibnu Umar bersabda: "Sesungguhnya Allah mencintai seorang mu'min yang bekerja dengan giat". (HR Imam Tabrani, dalam Al-Mu'jam Al-Aushth VII/380) :

4. Terhindar dari Azab Neraka
Dalam sebuah riwayat dikemukakan, "Pada suatu saat, Saad bin Muadz Al-Anshari berkisah bahwa ketika Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم baru kembali dari Perang Tabuk, beliau melihat tangan Sa'ad yang melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari. Rasulullah bertanya, 'Kenapa tanganmu?' Saad menjawab, 'Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku." Kemudian Rasulullah mengambil tangan Saad dan menciumnya seraya berkata, 'Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka'" (HR. Tabrani)

5. Digolongkan Sebagai Jihad Fii Sabilillah
Dari Ka'ab bin Umrah berkata, "Ada seseorang yang berjalan melalui tempat Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Orang itu sedang bekerja dengan sangat giat dan tangkas. Para sahabat lalu berkata, 'Ya Rasulullah, andaikata bekerja seperti dia dapat digolongkan Fii Sabilillah, alangkah baiknya.' Lalu Rasulullah bersabda, 'Jika ia bekerja untuk mengidupi anak-anaknya yang masih kecil, itu adalah Fii Sabilillah; Jika ia bekerja untuk membela kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, itu adalah Fii Sabilillah; dan jika ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu adalah Fii sabilillah..." (HR at-Thabrani)



Untuk menjadikan pekerjaan bernilai ibadah di sisi Allah maka seorang muslim harus menjunjung tinggi adab dan etika. Di antara adabnya dalah bekerja dengan ikhlas semata-mata untuk mencari ridha Allah Ta'ala, bukan karena kepentingan dunia.

Baca Juga: Inilah Hadis-hadis yang Membangkitkan Semangat Mencari Rezeki (2)

Wallahu A'lam
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1559 seconds (0.1#10.140)