Sesungguhnya yang mendorong mereka mendustakan hari Kiamat, menentang kebenaran dan wahyu Al-Qur'an yang mulia tiada lain karena tujuan mereka hanyalah kehidupan dunia dan mereka sama sekali melupakan kehidupan akhirat.
Berkata ahli tafsir, sebenarnya kamu (wahai manusia) mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan (kehidupan) akhirat. Sehingga kamu tidak beramal untuknya seakan-akan kamu diciptakan bukan untuknya. Dan seakan-akan dunia adalah tempat menetap yang perlu diberikan pengorbanan pikiran dan tenaga.
Kalau sekiranya kamu mengutamakan akhirat di atas dunia, kamu melihat akibat (akhir) dari sesuatu sebagaimana orang yang berakal melihat, tentu kamu akan beruntung.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengingatkan perkara penting yang menjadikan manusia terpecah belah dan terhimpun urusannya di dunia terkait dengan perhatian utamanya terhadap dunia.
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَـمَّهُ ؛ فَـرَّقَ اللّٰـهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَـيْهِ ، وَلَـمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَـهُ ، وَمَنْ كَـانَتِ الْآخِرَةُ نِـيَّـتَـهُ ، جَـمَعَ اللّٰـهُ لَهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِـيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَـا وَهِيَ رَاغِمَةٌ
"Barangsiapa yang tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina." (HR. Ahmad, 5/183, Ibnu Mâjah, 4105)
Allah mencintai orang-orang yang zuhud terhadap dunia. Allah mencela orang-orang yang mencintai dan mengutamakan dunia daripada akhirat. Jika Allah mencela orang-orang yang mencintai dunia, maka itu menunjukkan bahwa Dia memuji orang-orang yang tidak mencintai dunia, menolaknya, dan meninggalkannya.
Kemuliaan dan kehormatan manusia bukan karena banyaknya dunia yang dia capai, akan tetapi ketekunan dan ketaatan dalam menjalankan ibadah kepada Allah. Sebagaimana yang disampaikan Allah bahwa hanya orang-orang yang istiqomah yang mampu mengambil pelajaran Al-Qur'an:
إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ,لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَقِيمَ
"Al-Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus (istiqomah)."
Habib Quraisy: Jangan Berlebihan Mencintai Dunia
Rusman H Siregarloading...
halaman ke-2

وَاٰتٰٮكُمۡ مِّنۡ كُلِّ مَا سَاَلۡـتُمُوۡهُ ؕ وَاِنۡ تَعُدُّوۡا نِعۡمَتَ اللّٰهِ لَا تُحۡصُوۡهَا ؕ اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَـظَلُوۡمٌ كَفَّارٌ
Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
(QS. Ibrahim:34)
(QS. Ibrahim:34)

Artikel Terkait
- Kunci Hidup Bahagia Menurut Habib Quraisy Baharun
- Amalan Jumat, Baca Sholawat 1000 Kali Kelak Diperlihatkan Kedudukannya di Surga
- Habib Quraisy Baharun: Wafatnya Ulama Laksana Bintang yang Padam
- Dunia Lebih Hina Daripada Bangkai Anak Kambing
- Allah Maha Pengampun, Jangan Menunggu Tua Baru Bertaubat
- Malu Bagian dari Iman, Begini Penjelasan Habib Quraisy
- Siapa yang Mengamalkan Istighfar Ini Termasuk Ahli Surga
- Mukmin Itu Bagaikan Lebah, Berikut Penjelasannya
- Habib Quraisy Baharun: 2 Perhiasan Paling Baik Bagi Manusia
- Indonesia Berduka karena Kehilangan 4 Ulama Kharismatik
TULIS KOMENTAR ANDA!
