Inilah Kelelahan yang Dicintai Allah Ta'ala

Selasa, 16 Maret 2021 - 15:53 WIB
loading...
A A A
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut : 69)

4. Lelah mengandung, melahirkan, menyusui, merawat dan mendidik anak-anaknya

Jika kita perhatikan, seorang ibu yang sedang mengandung membawa beban berat dalam rahimnya, berkorban nyawa ketika dia melahirkan, menyusui anaknya walaupun sampai bela-belain begadang semalam suntuk agar anaknya tidak menangis, merawat anaknya dengan penuh kasih saying dan juga mendidik putra dan putrinya agar menjadi insan yang baik dan taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya serta berguna bagi perjuangan umat, maka tak salahlah jika kelelahan seorang ibu sangatlah dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia, (untuk berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu.” (QS. Luqman : 14)

5. Lelah dalam mencari nafkah halal

Setelah kelelahan ibu, sekarang kita bepindah kepada kelelahan ayah dalam mencari nafkah. Mungkin sering kita mendengar celotehan “cari duit yang haram aja susah apalagi yang halal”. Melihat realita tersebut, terlebih lagi pada masa ini dimana fitnah akhir zaman semakin banyak, maka jika seseorang mampu mencari nafkah yang halal maka jelaslah kelelahannya sangat disukai oleh Allah dan Rasul-Nya.



Mengenai kelelahan dalam mencari nafkah yang halal, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak, supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu'ah : 10)

6. Lelah mengurus keluarga

Seorang kepala keluarga yang senantiasa ikhlas dalam mengurus keluarga, maka kelelahannya disukai oleh Allah dan Rasul-Nya. Apalagi jika kelelahan itu adalah dalam rangka mendidik anggota keluarganya untuk kenantiasa taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, memelihara dirinya dan keluarganya dari api neraka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim : 6)



7. Lelah dalam belajar/menuntut ilmu

Sungguh tak ada yang sia-sia dalam menuntut ilmu terlebih lagi dalam ilmu agama. Dalam hal menuntut ilmu ini, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1268 seconds (0.1#10.140)