Gus Baha Ceritakan Kisah Wali yang Suka Sepak Bola

Rabu, 23 Juni 2021 - 15:25 WIB
loading...
A A A
Kalau pedagang sholat fardhu saja, tidak perlu qabliyah-ba'diyah. Orang yang kerja satpam tidak perlu qabliyah-ba'diyah. Sudah hidupnya susah, utang banyak, qabliyah-ba'diyah ruwet.

Jadi sampai begitu. Ada umat Nabi yang jadi wali, saking kepengin umatnya Nabi yang tidak shalat qobliyah-ba’diyah agar tidak dicap jelek, dia seorang wali yang sangat merindukan Tuhan, tapi tidak pernah qabliyah-ba’diyah.

Jangan mengira dia tidak sholat sunnah. Kalau malam dia shalat sunnah ratusan kali, tapi sendiri tidak ada orang yang tahu. Saya sampai sekarang jarang qabliyah-ba'diyah, tapi jangan kira dengan kalian, banyak kalian. Suatu keangkuhan kalau kalian bilang begitu.

Meskipun mungkin kalian tahu kalau saya tidak qabliyah-ba'diyah, tapi jangan menyangka kalau shalatku banyak kalian. Bisa saja shalatnya banyak kalian, tapi pahalanya banyak saya. (hahaha...)

Karena itu tadi, nirakati supaya umatnya Nabi jangan pernah tersiksa karena tidak shalat qabliyah-ba’diyah.

Fainna minhum al-ummal, karena banyak dari mereka yang pekerja kasar. Sudah perkerja kasar, hina, terlantar. Kayak apa tersiksanya kalau ditambah qabliyah-ba’diyah.

Wali itu macam-macam. Dia bisa terbang. Makanya, Imam Sya'roni ditegur: "Kamu ini wali junior tahu tentang apa?"

Coba sekarang sepak bola diharamkan, semua diharamkan, orang kecewa dengan Islam. Yang rugi kan Kanjeng Nabi.

Wali itu ada yang tasamuh (toleran) suka sepak bola. Jalaluddin Rumi membuat tarian rumi. Macam-macam, wali itu banyak tidak hanya yang khusuk saja. Wali amatir itu ngajinya kurang banyak.



Berikut sumber kajian Gus Baha disiarkan Channel SANTRI GAYENG melalui saluran Youtube:
(rhs)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1673 seconds (0.1#10.140)