Penjelasan Buya Yahya Terkait Amalan Rebo Wekasan

Rabu, 21 September 2022 - 15:05 WIB
loading...
Penjelasan Buya Yahya Terkait Amalan Rebo Wekasan
Buya Yahya, Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon. Foto/Ist
A A A
Hari ini kita memasuki Rabu terakhir bulan Safar bertepatan tanggal 24 Safar 1444 Hijriyah (29 Shafar) atau 21 September 2022. Disebut Rebo Wekasan artinya adalah Rabu terakhir bulan Shafar pada Kalender Jawa.

Beberapa aktivitas yang lazim dilakukan masyarakat pada Rebo Wekasan di antaranya, tahlilan, berbagi makanan dan selamatan, sampai mengerjakan sholat sunah lidaf'il bala bersama. Bagaimana sebenarnya hukum membaca doa khusus dan amalan khusus pada hari Rebu Wekasan?

Berikut penjelasan Buya Yahya, Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon dilansir dari media sosialnya:

Rebu Wekasan adalah istilah untuk hari Rabu akhir bulan Shafar. Bulan Safar tidak beda dengan bulan yang lainnya. Bukan bulan bencana dan bukan bulan sial. Kita tidak boleh mempercayai adanya bulan sial. Bulan sial adalah bulan seorang hamba melakukan kemaksiatan.

Adapun berita tentang adanya ribuan bala bencana di hari itu bukanlah berita dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Itu hanya ungkapan sebagian orang shaleh dan bukan Hadis Nabi.

Yang mau mempercayai perkataan orang saleh tidak salah (boleh), akan tetapi dengan dua syarat:
(1) Jangan disandarkan kepada Nabi Muhammad
(2) Perkataan tersebut tidak bertentangan dengan syariat Nabi Muhammad.

Tentang bala bencana bisa saja diucapkan oleh seorang saleh dari ilham. Masalah ilham telah disepakati keberadaannya seperti disebutkan dalam Al-Qur'an.

Bagi yang tidak mempercayai juga tidak ada masalah, sebab kita tidak wajib percaya kepada orang yang mengaku mendapatkan ilham. Yang tidak diperkenankan adalah kurang ajar kepada orang saleh. Artinya, bagi yang tidak percaya silakan, asal tetap menjaga tatakrama kepada orang shaleh tersebut.

Bagi yang tidak mempercayai, berprasangka baiklah kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Semoga di hari Rebu Wekasan Allah menurunkan rahmat-Nya kepada kita serta tingkatkan ibadah dan jauhi maksiat, agar Allah senantiasa menjaga kita.

Bagi yang mempercayai juga tidak perlu cemas dan berprasangka buruk kepada Allah, sebab bencana apapun yang diturunkan hanya akan menimpa orang yang berprasangka buruk kepada Allah dan yang dikehendaki oleh Allah.

Adapun amalan yang seyogyanya dilakukan adalah tidak beda dengan amalan di hari-hari yang lainnya. Perbanyaklah sedekah, jangan tinggalkan di setiap hari untuk shalat hajat, agar dijauhkan dari bencana dan agar dikaruniai nikmat dan rahmat oleh Allah Ta'ala.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1293 seconds (0.1#10.140)