Maulid Nabi: Barzanji, Kitab Paling Populer Setelah Al-Qur'an

Senin, 11 Oktober 2021 - 16:04 WIB
loading...
A A A
Pertama, bahwa kitab tersebut disusun untuk meningkatkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Kedua, kitab tersebut dibuat untuk mengikuti sayembara yang diselenggarakan oleh Sultan Salahuddin Yusuf al-Ayyubi (1138-1193) pendiri Dinasti Ayyubiyah (1171-1260) di Mesir. Latar belakangnya adalah berkenaan dengan tradisi maulid yang rutin diselenggarakan oleh dinasti sebelumnya, yaitu Fatimiyah.

Dinasti Fatimiyah (909-1171) adalah dinasti Islam yang bercorak Syiah di Mesir. Setelah dinasti ini runtuh dan digantikan oleh Dinasti Ayyubiyah, Sultan Salahuddin tidak menghilangkan tradisi tersebut meskipun dia seorang Sunni. Sebaliknya, dia berpendapat bahwa tradisi maulid dapat memperkokoh keimanan dan ketakwaan kepada rasul-Nya sekaligus juga menambah semangat juang.

Waktu itu, Dinasti Ayyubiyah sedang menghadapi Perang Salib III (1189-1192). Menurut Sultan Salahuddin, tradisi maulid dapat membangkitkan semangat jihad (perjuangan) dan ittihad (persatuan). Selain itu, dia juga menyelenggarakan sayembara penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian bagi Nabi dengan bahasa yang seindah mungkin.

Seluruh ulama dan sastrawan lalu diundang untuk mengikuti sayembara tersebut. Menurut Wasisto Raharjo, pemenang sekaligus juara pertama dari sayembara tersebut adalah Jafar Barzanji dengan gubahannya yang berjudul al-Iqd al-Jawahir, atau yang di kemudian hari lebih dikenal dengan sebutan Kitab Barzanji.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)