Sa'id bin al-Harits, Pecinta Sholat Tahajud yang Syahid Dikelilingi Bidadari

Selasa, 28 Desember 2021 - 10:43 WIB
loading...
A A A
Bidadari menjawab, "Aku adalah istrimu yang abadi."

Sa'id melanjutkan kisahnya, 'Aku pun mengulurkan tangan kepadanya, namun ia menampikku dengan lembut. Bidadari itu berkata, "Hari ini belum bisa. Sebab engkau masih harus kembali ke dunia.”

Aku berkata kepadanya, "Aku tidak ingin kembali."

la menanggapi, “Engkau harus kembali. Engkau masih harus tinggal di dunia selama tiga hari. Pada malam ketiga, engkau akan berbuka bersama kami. Insya Allah.”

Aku berkata kepadanya, "Malam ini saja!”

Namun bidadari itu menjawab, "Perkara ini telah ditetapkan."

Kemudian ia bangkit dari tempat duduknya. Ketika itulah aku terbangun dari tidurku.



Sa'id kemudian keluar kemah. Ia mandi dan bersuci, kemudian memakai kain kafannya. Pada pagi harinya, ia menyerang musuh dengan keberanian yang hebat. Ia mencari kematian di jalan Allah. Setelah tiba waktu sore dan perang berhenti, ia berbuka. Sepanjang siang itu ia memang puasa. Pada malam harinya ia pergunakan untuk sholat.

Pada hari kedua, ia melakukan seperti yang dilakukannya pada hari sebelumnya. Begitu pula pada hari ketiga, ia melakukan seperti yang dilakukannya pada dua hari sebelumnya.

Dalam keadaan berpuasa, ia memerangi musuh dengan sangat berani, seakan-akan ia merindukan kematian di jalan Allah. Namun sepanjang siang itu, Allah belum menganugerahinya kematian.

Ketika matahari hampir terbenam, salah seorang prajurit Romawi melemparkan anak panah kepadanya. la pun tersungkur menjadi korban. Aku segera berlari mendekatinya. Aku katakan kepadanya, “Selamat berbahagia! Engkau akan berbuka di istana itu pada malam ini. Aduhai, andai saja aku bisa ikut bersamamu."

Sa'id tertawa di hadapanku. Kemudian ia berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menepati janji-Nya kepada kita."

Setelah itu, ia meninggal. Aku pun berteriak keras, "Untuk kemenangan serupa ini, hendaklah berusaha wahai orang-orang yang bekerja keras."

Kejadian itu kemudian aku ceritakan kepada orang-orang. Mereka menangis keras. Mereka lalu mengucapkan takbir. Mereka juga menceritakan kejadian itu dan saling membangkitkan semangat untuk memerangi musuh.

Pada pagi harinya, mereka bangkit menuju benteng pertahanan musuh dengan niat yang telah diperbarui dan hati yang merindukan pertemuan dengan Allah. Menjelang siang, Allah memberikan kemenangan kepada kami sehingga kami berhasil menaklukkan benteng itu.

Ust. Ahmad Zacky El-Syafa mengatakan hikmah di balik kisah ini bahwa Allah SWT benar-benar menepati janji-Nya bagi orang yang suka giyam al-lail, bangun malam untuk melakukan sholat Tahajud, yakni akan diberikan tempat yang terpuji di sisiNya.

Rasulullah SAW bersabda sesungguhnya di surga ada ghuraf yang terlihat bagian luarnya dari dalamnya dan bagian dalamnya dari luarnya.

Kemudian seorang Arab Badui berdiri seraya bertanya, “Wahai Rasulullah, untuk siapakah ghuraf itu?”

Rasulullah menjawab, “(Ghuraf itu) bagi orang yang baik tutur katanya dan suka memberi makan kepada orang lain, terus berpuasa serta sholat di waktu malam ketika orang tengah tertidur pulas.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Tirmizi)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2239 seconds (0.1#10.140)