4 Hal yang Diambil Ketika Sakit, Nomor Terakhir Tidak Kembali Saat Sehat

Jum'at, 14 Januari 2022 - 22:16 WIB
loading...
4 Hal yang Diambil Ketika Sakit, Nomor Terakhir Tidak Kembali Saat Sehat
Sakit merupakan tanda cinta Allah kepada hamba-Nya dan dengannya Allah menghapus dosa dan kesalahannya. Foto/dok skanaa
A A A
Sakit merupakan sunnatullah karena semua orang pernah mengalaminya termasuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Tahukah Anda, ada empat hal yang diambil Allah ketika kita sakit.

Namun setelah sembuh, Allah mengembalikan semuanya kecuali perkara yang keempat ini. Bagi kebanyakan orang, sakit adalah sesuatu yang tidak disukai. Namun, dalam perspektif Islam, sakit merupakan tanda cinta Allah kepada hamba-Nya.

Allah ingin menguji keimanan dan kesabaran seeorang melalui ujian ini. Ujian sakit juga bisa jadi teguran kepada manusia agar bersyukur di kala sehat.

Ketika seseorang sakit, Allah mengutus empat Malaikat untuk menjalankan tugasnya. Sebagaimana diriwayatkan Abu Imamah Al-Bahili, "Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus empat Malaikat untuk datang padanya."

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para Malaikat menulis perbuatan yang baik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehatnya dan pada saat waktu senangnya."

Berikut 4 hal yang dicabut Allah saat manusia terbaring sakit. Allah memeritahkan Malaikat untuk mengambil empat hal ini:

1. Kekuatannya
Malaikat pertama datang mengambil kekuatannya atau tenaganya sehingga menjadi lemah. Ketika tenaganya diambil, maka seorang yang sakit akan terbaring lemah dan tak punya kekuatan lagi.

2. Nikmat Perasa di Lidahnya
Malaikat kedua datang mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya. Manusia yang sedang sakit akan kehilangan perasa lidahnya sehingga makanan dan minuman terasa hambar dan tidak enak.

2. Keceriaan Wajahnya
Malaikat ketiga akan mengambil keceriaan di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi. Nikmat cahaya di wajah menjadi redup saat manusia terbaring sakit.

4. Dosa dan Kesalahannya
Malaikat keempat mengambil semua dosanya, menghilangkan kesalahannya sehingga muslim yang sakit bersih dari dosa. Sakit ini menjadi penggugur dari dosa-dosanya.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمُ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حَزَنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

"Tidak ada sesuatu pun yang menimpa seorang muslim baik berupa kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, gangguan, kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali Allah Ta'ala akan mengampuni dosa-dosanya dengannya." (HR Al-Bukhari, Muslim)

"Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga Dia menghapuskan setiap dosa darinya". (HR Al-Hakim)

Ketika seseorang sembuh dari sakitnya, maka Allah mengembalikan semua nikmat tersebut kecuali dosa dan kesalahannya. Allah memerintahkan kepada Malaikat pertama, kedua dan ketiga untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat di lidahnya, dan cahaya di wajahnya.

Namun untuk Malaikat keempat, Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosa hamba mukmin itu. Maka bersujudlah para Malaikat itu kepada Allah seraya berkata: "Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?"Allah menjawab: "Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut."

Subhanallah, betapa hebatnya cinta Allah kepada hamba-Nya. Sepatutnya kita bersyukur meski dalam keadaan sakit, karena kasih sayang-Nya yang begitu Luas.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1045 seconds (0.1#10.140)