Kenali Jalur Pemecah Arus Mudik di Kendal Ini
A
A
A
KENDAL - Arus mudik yang masuk Kabupaten Kendal terpecah menjadi dua arah di Kecamatan Weleri Satu, yakni arah timur atau Surabaya melintas di Arteri Weleri. Sedangkan arah selatan atau Yogyakarta masuk ke Weleri dan melintas jalur alternatif.
Dari Pantauan, para ppemudik yang melintas dipermudah dengan adanya rambu-rambu penunjuk arah. Hingga kini, kepadatan arus mudik masih 40-50 kendaraan bermotor per menitnya. Angka tersebut menurun dibanding kepadatan arus dua hari lalu.
Kepala Pos Pam Larasati Iptu Ali Mustofa mengatakan, jumlah kendaraan sepeda motor yang melintas pada hari Sabtu 11 Juli 2015 sebanyak 3.599 pertiga jam. Sedangkan mobil yang melintas Pantura Kendal sebanyak 2.337 pertiga jam.
“Jumlah motor yang melintas hari Minggu mencapai 16.825 unit pertiga jam, dan mobil mencapai 4.352 unit pertiga jam. Angka ini menurun siang ini, yakni motor 6.005 unit pertiga jam dan mobil 4.630 unit pertiga jam,” katanya, Senin (13/7/2015).
Titik rawan kecelakaan di Jalur Pantura Kendal terdapat di Jalan Arteri Weleri, dan Jalan Arteri Kaliwungu. Sebab, dua jalur ini minim penerangan dan jalan yang lurus serta banyak tikungan tajam.
Sementara itu, Jajaran Polres Kendal terus memberikan pelayanan pengamanan bagi para pemudik. Salah satunya dengan melakukan patroli bermotor. Patroli dilakukan di eks Kawedanan Selokaton, dipimpin Kapolres Kendal AKBP Widi Atmoko.
Dalam patroli tersebut, ditemukan bus malam melintas di jalur alternatif. Bus tersebut berhenti dan sebagian badan bus memakan jalan di Desa Dadap Ayam, Kecamatan Pageruyung.
“Kalau berhenti karena mogok pasang segitiga pengaman dan segera memanggil teknisi karena keberadaan bus tersebut bisa mengganggu kelancaran arus,” ujar Kapolres.
Dirinya juga telah menginstruksikan tembak di tempat terhadap pelaku tindak kriminal yang mengancam nyawa korban, selama menjelang Lebaran. Hal itu untuk memberikan pelayanan pengamanan bagi pemudik.
"Kalau perlu tembak di tempat terhadap pelaku kejahatan yang mengancam nyawa korban. Karena tim khusus ini akan selalu patroli di tiap wilayah selama 24 jam, mulai hari ini," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya telah mendirikan tujuh pos pam dan satu sub pos pam di sepanjang Jalur Pantura wilayah Kendal. Sedangkan untuk jalur alternatif, sistem pengamanan sudah dikoordinasikan dengan polsek setempat.
"Kami sudah perintahkan polsek-polsek untuk selalu siaga dan menempatkan petugas di titik rawan, baik kecelakaan maupun kejahatan," pungkasnya.
Dari Pantauan, para ppemudik yang melintas dipermudah dengan adanya rambu-rambu penunjuk arah. Hingga kini, kepadatan arus mudik masih 40-50 kendaraan bermotor per menitnya. Angka tersebut menurun dibanding kepadatan arus dua hari lalu.
Kepala Pos Pam Larasati Iptu Ali Mustofa mengatakan, jumlah kendaraan sepeda motor yang melintas pada hari Sabtu 11 Juli 2015 sebanyak 3.599 pertiga jam. Sedangkan mobil yang melintas Pantura Kendal sebanyak 2.337 pertiga jam.
“Jumlah motor yang melintas hari Minggu mencapai 16.825 unit pertiga jam, dan mobil mencapai 4.352 unit pertiga jam. Angka ini menurun siang ini, yakni motor 6.005 unit pertiga jam dan mobil 4.630 unit pertiga jam,” katanya, Senin (13/7/2015).
Titik rawan kecelakaan di Jalur Pantura Kendal terdapat di Jalan Arteri Weleri, dan Jalan Arteri Kaliwungu. Sebab, dua jalur ini minim penerangan dan jalan yang lurus serta banyak tikungan tajam.
Sementara itu, Jajaran Polres Kendal terus memberikan pelayanan pengamanan bagi para pemudik. Salah satunya dengan melakukan patroli bermotor. Patroli dilakukan di eks Kawedanan Selokaton, dipimpin Kapolres Kendal AKBP Widi Atmoko.
Dalam patroli tersebut, ditemukan bus malam melintas di jalur alternatif. Bus tersebut berhenti dan sebagian badan bus memakan jalan di Desa Dadap Ayam, Kecamatan Pageruyung.
“Kalau berhenti karena mogok pasang segitiga pengaman dan segera memanggil teknisi karena keberadaan bus tersebut bisa mengganggu kelancaran arus,” ujar Kapolres.
Dirinya juga telah menginstruksikan tembak di tempat terhadap pelaku tindak kriminal yang mengancam nyawa korban, selama menjelang Lebaran. Hal itu untuk memberikan pelayanan pengamanan bagi pemudik.
"Kalau perlu tembak di tempat terhadap pelaku kejahatan yang mengancam nyawa korban. Karena tim khusus ini akan selalu patroli di tiap wilayah selama 24 jam, mulai hari ini," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya telah mendirikan tujuh pos pam dan satu sub pos pam di sepanjang Jalur Pantura wilayah Kendal. Sedangkan untuk jalur alternatif, sistem pengamanan sudah dikoordinasikan dengan polsek setempat.
"Kami sudah perintahkan polsek-polsek untuk selalu siaga dan menempatkan petugas di titik rawan, baik kecelakaan maupun kejahatan," pungkasnya.
(san)