Puncak Arus Balik di Tanjung Perak Diprediksi Sabtu
A
A
A
SURABAYA - Arus balik di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, mulai terlihat peningkatannya. Diprediksi, puncak arus balik di pelabuhan terbesar di wilayah Indonesia Timur ini akan terjadi Sabtu 25 Juli 2015.
Perkiraan ini berdasar keberangkatan tiga kapal milik PT Pelni yang memiliki kapasitas angkut sebesar 6.216 orang. Jumlah kapasitas angkut tersebut diprediksi akan terpenuhi, karena Senin 27 Juli 2015, sudah mulai masuk sekolah.
Ketiga kapal Pelni akan berangkat yakni KM Dorolonda tujuan Balikpapan dengan kapasitas 2.170 orang, KM Binaya tujuan Sampit dengan kapasitas 1.518 orang, dan KM Sinabung tujuan Makassar, Bau-Bau, Ambon, Ternate, serta Bitung dengan kapasitas mencapai 2.528 penumpang.
Selain itu juga masih ada sejumlah kapal milik swasta yang dijadwalkan berangkat pada hari yang sama. Untuk total jumlah penumpang kapal laut yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak selama musim mudik tahun ini diprediksi akan naik sebesar 5% dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebanyak 151.114 penumpang.
“Sabtu mendatang adalah puncak arus balik. Ada sekitar 6.000 penumpang, bahkan bisa lebih,” kata Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto, saat ditemui di kantornya, Rabu (22/7/2015).
Edi menambahkan, peningkatan penumpang kapal akan semakin terlihat mulai besok. Untuk itu, Pelindo sudah menyiapkan segala kebutuhan bagi penumpang seperti tenda di halaman terminal penumpang dengan kapasitas 1.500 hingga 2.000 orang.
Persiapan ini sengaja dilakukan, karena Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, sudah menjadi pelabuhan pilihan pemudik penumpang kapal laut dari kawasan Timur Indonesia.
Hal tersebut, terlihat dengan peningkatan pemudik per tahun yang tiba dan berangkat (debarkasi dan embarkasi) di pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III ini. Berdasarkan data Pelindo III, terhitung dari H-15 (2 Juli) hingga hari H (Idul Fitri 1436 H/17 Juli) jumlah penumpang kapal laut mencapai 82.313 orang.
“Jumlah tersebut meningkat 4,5% dibanding periode yang sama tahun 2014 sejumlah 78.765 orang,” ungkap Edi.
Sementara tahun 2014 juga ada peningkatan sebesar 6,3% dibandingkan jumlah tahun 2013 yang sejumlah 77.440 orang. Data terbaru, hingga H+3 tercatat 88.176 penumpang atau meningkat 4,4% dibandingkan H+3 tahun lalu yang sebesar 84.427 orang.
Pemudik penumpang kapal laut yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, sebagian besar merupakan pemudik asal Makassar, Sulawesi Selatan, dan dari sejumlah pelabuhan besar di Pulau Kalimantan, seperti Batulicin, Balikpapan, Kumai, dan Sampit.
Inilah mengapa pemerintah terus mendukung peningkatan pelayanan di pelabuhan yang digadang-gadang menjadi gerbang kawasan timur Nusantara tersebut.
Salah satu bentuk peningkatan tersebut yakni adanya terminal penumpang kapal laut modern, Terminal Gapura Surya Nusantara. Sebagian besar pemudik penumpang kapal laut diangkut dengan kapal-kapal Pelni yang berkapasitas besar.
Setidaknya ada 38 kapal yang dioperasikan selama musim mudik tahun ini. Ada sekitar 15 kapal Pelni dan 23 kapal milik swasta, seperti kapal Ro-Ro dan kapal perintis. Seluruh kapal tersebut merapat di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak.
Untuk sebagian pemudik yang belum terangkut, dikerahkan beberapa kapal perang TNI-AL. Seperti di antaranya KRI Teluk Hading yang mengangkut 442 orang dari Pelabuhan Banjarmasin, Kalimantan Selatan ke Pelabuhan Tanjung Perak.
Kemudian untuk rute Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta-Pelabuhan Tanjung Perak, arus mudik sejumlah 673 penumpang yang membawa tak kurang 200 sepeda motor dilayani oleh KRI Surabaya dan arus balik dilayani oleh KRI Makassar yang mengangkut 710 orang dan 140 sepeda motor. “Kami terus melakukan pelayanan terbaik di semua pelabuhan milik Pelindo III,” jelas Edi.
Di sisi lain, Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, yang juga dikelola Pelindo III, mulai H-15 hingga H+3 (20 Juli) tercatat dipadati pemudik hingga 59.436 orang.
Dari jumlah tersebut, penumpang naik sebesar 8.564 orang dan penumpang turun sebesar 50.872 orang. Pelabuhan Tanjung Emas menjadi gerbang pemudik yang datang dari Pelabuhan Pontianak, Sampit, Kumai, dan juga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Perkiraan ini berdasar keberangkatan tiga kapal milik PT Pelni yang memiliki kapasitas angkut sebesar 6.216 orang. Jumlah kapasitas angkut tersebut diprediksi akan terpenuhi, karena Senin 27 Juli 2015, sudah mulai masuk sekolah.
Ketiga kapal Pelni akan berangkat yakni KM Dorolonda tujuan Balikpapan dengan kapasitas 2.170 orang, KM Binaya tujuan Sampit dengan kapasitas 1.518 orang, dan KM Sinabung tujuan Makassar, Bau-Bau, Ambon, Ternate, serta Bitung dengan kapasitas mencapai 2.528 penumpang.
Selain itu juga masih ada sejumlah kapal milik swasta yang dijadwalkan berangkat pada hari yang sama. Untuk total jumlah penumpang kapal laut yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak selama musim mudik tahun ini diprediksi akan naik sebesar 5% dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebanyak 151.114 penumpang.
“Sabtu mendatang adalah puncak arus balik. Ada sekitar 6.000 penumpang, bahkan bisa lebih,” kata Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto, saat ditemui di kantornya, Rabu (22/7/2015).
Edi menambahkan, peningkatan penumpang kapal akan semakin terlihat mulai besok. Untuk itu, Pelindo sudah menyiapkan segala kebutuhan bagi penumpang seperti tenda di halaman terminal penumpang dengan kapasitas 1.500 hingga 2.000 orang.
Persiapan ini sengaja dilakukan, karena Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, sudah menjadi pelabuhan pilihan pemudik penumpang kapal laut dari kawasan Timur Indonesia.
Hal tersebut, terlihat dengan peningkatan pemudik per tahun yang tiba dan berangkat (debarkasi dan embarkasi) di pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III ini. Berdasarkan data Pelindo III, terhitung dari H-15 (2 Juli) hingga hari H (Idul Fitri 1436 H/17 Juli) jumlah penumpang kapal laut mencapai 82.313 orang.
“Jumlah tersebut meningkat 4,5% dibanding periode yang sama tahun 2014 sejumlah 78.765 orang,” ungkap Edi.
Sementara tahun 2014 juga ada peningkatan sebesar 6,3% dibandingkan jumlah tahun 2013 yang sejumlah 77.440 orang. Data terbaru, hingga H+3 tercatat 88.176 penumpang atau meningkat 4,4% dibandingkan H+3 tahun lalu yang sebesar 84.427 orang.
Pemudik penumpang kapal laut yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, sebagian besar merupakan pemudik asal Makassar, Sulawesi Selatan, dan dari sejumlah pelabuhan besar di Pulau Kalimantan, seperti Batulicin, Balikpapan, Kumai, dan Sampit.
Inilah mengapa pemerintah terus mendukung peningkatan pelayanan di pelabuhan yang digadang-gadang menjadi gerbang kawasan timur Nusantara tersebut.
Salah satu bentuk peningkatan tersebut yakni adanya terminal penumpang kapal laut modern, Terminal Gapura Surya Nusantara. Sebagian besar pemudik penumpang kapal laut diangkut dengan kapal-kapal Pelni yang berkapasitas besar.
Setidaknya ada 38 kapal yang dioperasikan selama musim mudik tahun ini. Ada sekitar 15 kapal Pelni dan 23 kapal milik swasta, seperti kapal Ro-Ro dan kapal perintis. Seluruh kapal tersebut merapat di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak.
Untuk sebagian pemudik yang belum terangkut, dikerahkan beberapa kapal perang TNI-AL. Seperti di antaranya KRI Teluk Hading yang mengangkut 442 orang dari Pelabuhan Banjarmasin, Kalimantan Selatan ke Pelabuhan Tanjung Perak.
Kemudian untuk rute Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta-Pelabuhan Tanjung Perak, arus mudik sejumlah 673 penumpang yang membawa tak kurang 200 sepeda motor dilayani oleh KRI Surabaya dan arus balik dilayani oleh KRI Makassar yang mengangkut 710 orang dan 140 sepeda motor. “Kami terus melakukan pelayanan terbaik di semua pelabuhan milik Pelindo III,” jelas Edi.
Di sisi lain, Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, yang juga dikelola Pelindo III, mulai H-15 hingga H+3 (20 Juli) tercatat dipadati pemudik hingga 59.436 orang.
Dari jumlah tersebut, penumpang naik sebesar 8.564 orang dan penumpang turun sebesar 50.872 orang. Pelabuhan Tanjung Emas menjadi gerbang pemudik yang datang dari Pelabuhan Pontianak, Sampit, Kumai, dan juga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
(san)