Kapan Wabah Berakhir? Ini Jawaban Syeikh Ibnu Hajar Asqalani
A
A
A
Dalam perspektif Islam, wabah penyakit adalah sebuah tanda peringatan dari Allah Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya. Salah satu wabah penyakit paling masyhur dan paling banyak menyebabkan kematian dalam peradaban Islam adalah wabah Tho'un (sejenis penyakit kolera, ada yang menyebut penyakit kulit, wallahu a'lam).
Wabah Tho'un meski berbeda dengan wabah virus Corona (Covid-19), namun kemiripannya sama-sama mematikan dan penyebarannya sangat cepat dan belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Terkait wahab Tho'un ini, Nabi Muhammad SAW pernah berpesan: "Jika kamu mendengar tentang Tho'un di suatu tempat, maka janganlah kamu memasukinya (tempat itu). Apabila kamu (terlanjur) berada di tempat yang terkena wabah itu, maka janganlah kamu keluar darinya (tempat itu)." (HR. At-Turmuzi dari Sa'id).
Muncul pertanyaan, kapan wabah penyakit berakhir? Jawaban paling bijak tentu hanya Allah Ta'ala saja yang mengetahuinya, karena semua bala musibah dan penyakit terjadi atas izin dan kehendak-Nya.
Namun, dalam satu kitab klasik karya Al-Alim Ibnu Hajar Al-Asqalani (wafat 852 H) dijelaskan tentang wabah ini. Ibnu Hajar, pengarang Kitab Fathul Baari fi Syarah Shahih Bukhari dalam salah satu karyanya: "Badzlul Ma'un fi Fashlilth Thaun" (pemberian bantuan kepada para penderita penyakit Tho'un) halaman 369 mengatakan:
عامة الطواعين التي وقعت في بلدان المسلمين على مر التاريخ إنما تقع أثنا فصل الربيع وبعد خروج الشتاء ثم ترتفع في أول الصيف
"Wabah penyakit Tho'un (wabah yang disebabkan virus penyakit) yang menimpa kaum muslimin sepanjang sejarah yang terjadi di pertengahan antara musim gugur hingga usai musim hujan. Setelah tiba musim panas, maka wabah penyakit itu akan segera hilang."
Penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam akun IG-nya @ustadzabdulsomad_official juga menyampaikan hal senada. Dalam postingannya pada 19 Maret 2020, UAS menukil perkataan Ibnu Hajar Al-Asqalani. "Wabah yang terjadi di berbagai negeri kaum muslimin di sepanjang sejarah biasanya terjadi pada pertengahan musim bunga setelah keluar dari musim dingin dan akan berakhir pada awal musim panas ".
كتاب: بدل الماعون في فصل الطاعون
UAS menjelaskan bahwa start musim panas itu tanggal 21 Juni 2020. Tidak bermaksud mendahului ketetapan Allah, apa yang disampaikan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya itu bisa jadi hikmah dan iktibar bagi kita.
Yang terpenting adalah bagaimana umat kembali kepada Allah, taubat nashuha. Memperbanyak ibadah, zikir dan berdoa apalagi saat ini masih berada di bulan yang diagungkan Allah yaitu Rajab. Selain ikhtiar dan berdoa, umat Islam juga harus menjauhi maksiat. Semoga Allah mengangkat bala dan musibah penyakit dari Indonesia dan negeri lainnya.
Wabah Tho'un meski berbeda dengan wabah virus Corona (Covid-19), namun kemiripannya sama-sama mematikan dan penyebarannya sangat cepat dan belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Terkait wahab Tho'un ini, Nabi Muhammad SAW pernah berpesan: "Jika kamu mendengar tentang Tho'un di suatu tempat, maka janganlah kamu memasukinya (tempat itu). Apabila kamu (terlanjur) berada di tempat yang terkena wabah itu, maka janganlah kamu keluar darinya (tempat itu)." (HR. At-Turmuzi dari Sa'id).
Muncul pertanyaan, kapan wabah penyakit berakhir? Jawaban paling bijak tentu hanya Allah Ta'ala saja yang mengetahuinya, karena semua bala musibah dan penyakit terjadi atas izin dan kehendak-Nya.
Namun, dalam satu kitab klasik karya Al-Alim Ibnu Hajar Al-Asqalani (wafat 852 H) dijelaskan tentang wabah ini. Ibnu Hajar, pengarang Kitab Fathul Baari fi Syarah Shahih Bukhari dalam salah satu karyanya: "Badzlul Ma'un fi Fashlilth Thaun" (pemberian bantuan kepada para penderita penyakit Tho'un) halaman 369 mengatakan:
عامة الطواعين التي وقعت في بلدان المسلمين على مر التاريخ إنما تقع أثنا فصل الربيع وبعد خروج الشتاء ثم ترتفع في أول الصيف
"Wabah penyakit Tho'un (wabah yang disebabkan virus penyakit) yang menimpa kaum muslimin sepanjang sejarah yang terjadi di pertengahan antara musim gugur hingga usai musim hujan. Setelah tiba musim panas, maka wabah penyakit itu akan segera hilang."
Penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam akun IG-nya @ustadzabdulsomad_official juga menyampaikan hal senada. Dalam postingannya pada 19 Maret 2020, UAS menukil perkataan Ibnu Hajar Al-Asqalani. "Wabah yang terjadi di berbagai negeri kaum muslimin di sepanjang sejarah biasanya terjadi pada pertengahan musim bunga setelah keluar dari musim dingin dan akan berakhir pada awal musim panas ".
كتاب: بدل الماعون في فصل الطاعون
UAS menjelaskan bahwa start musim panas itu tanggal 21 Juni 2020. Tidak bermaksud mendahului ketetapan Allah, apa yang disampaikan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya itu bisa jadi hikmah dan iktibar bagi kita.
Yang terpenting adalah bagaimana umat kembali kepada Allah, taubat nashuha. Memperbanyak ibadah, zikir dan berdoa apalagi saat ini masih berada di bulan yang diagungkan Allah yaitu Rajab. Selain ikhtiar dan berdoa, umat Islam juga harus menjauhi maksiat. Semoga Allah mengangkat bala dan musibah penyakit dari Indonesia dan negeri lainnya.
(rhs)