Masjid di Makassar bersolek menyambut bulan Ramadan

Minggu, 22 Juli 2012 - 17:48 WIB
Masjid di Makassar bersolek menyambut bulan Ramadan
Masjid di Makassar bersolek menyambut bulan Ramadan
A A A
RAMADAN telah tiba. Bulan penuh berkah yang ditunggu-tunggu jutaan umat Islam di dunia. Selama satu bulan penuh, masjid-masjid dipenuhi jamaah yang menunaikan ibadah baik wajib maupun sunnah seperti tarawih.

Kondisi ini memaksa pengurus masjid untuk mempersiapkan untuk menyambut jamaah tak terkecuali masjid di Kota Makassar. Pembenahan sarana dan prasarana penunjang dilakukan agar jamaah dapat beribadah dengan nyaman. Bak pelayan hotel, panitia masjid berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik demi kenyamanan ibadah jamaah. Di setiap sudut kota pasti dijumpai minimal satu masjid. Kota Makassar yang berpenduduk 1,4 juta jiwa memiliki 988 masjid berbagai ukuran.

Mulai dari masjid ukuran kecil dengan kapasitas 50 jamaah hingga masjid berukuran besar seperti Al Markaz Al Islami dan Masjid Raya yang mampu menampung jamaah hingga 10.000 orang. Pembenahannya juga berbeda. Ada masjid yang menyambut bulan puasa dengan merogoh kocek sampai puluhan juta, namun ada juga yang hanya bermodalkan ratusan ribu sekadar membeli cat saja. Pengerjaannya juga dikerjakan secara gotong royong oleh panitia masjid.

Masjid Raya misalnya. Panitia melakukan pembenahan tempat wudhu dengan anggaran jutaan rupiah. Panitia Amaliah Ramadan Masjid Raya sepertinya paling siap menyambut bulan puasa baik dari segi pelayanan infrastruktur maupun pengamanan. Hampir seratus mata lampu yang sudah mati dan buram, diganti. Kini, saat malam pertama tarwih, masjid yang terletak di Kelurahan Bontoala Kecamatan Bontoala ini sudah bermandikan cahaya.

“Sekitar dua minggu sebelum puasa, kami sudah lakukan pembenahan, lampu yang mati dan buram diganti. Dinding-dinding dibersihkan dengan disemprot, ada juga yang dicat. Tempat wudhu dan toilet juga kita perbaiki untuk kenyamanan jamaah,” kata Sekretaris Masjid Raya Ambo Sakka kepada SINDO. Masjid Raya juga memperketat keamanan dengan menyiapkan 20 personil pengamanan internal dari remaja masjid. Pengamanan internal ini bertugas menghalau penjual dan pengemis yang masuk dalam area masjid.

Sementara, di luar masjid, disiagakan personil Polsek Bontoala dan aparat TNI dari Koramil Bontoala untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu kekhusyukan ibadah tarwih seperti petasan. Di Masjid Raya juga akan dilaksanakan kegiatan ibadah Salat Lail pada 10 hari terakhir Ramadan. Salat Lail dilakukan mulai pukul 01.00 Wita sampai jelang sahur. Selain itu, selama bulan puasa Masjid Raya memanjakan jamaah dengan membentuk panitia khusus (pansus) buka puasa.

Pansus setiap hari akan menyiapkan menu buka puasa untuk 1.000 hingga 1.500 orang. Tak mau kalah, Panitia Amaliah Ramadan Masjid Al Markaz Al Islami juga membentuk kepanitian sebulan sebelum puasa. Seluruh sudut-sudut masjid dibersihkan, beberapa dinding dicat ulang dengan warna hijau. Cuma berbeda dengan Masjid Raya yang memperketat adanya penjual, Bazar Ramadan justru digelar di halaman Masjid Al-Markaz.

Kali ini terdapat sekitar 400 pedagang yang terdaftar dengan mengambil lokasi di pelataran sisi selatan, timur dan utara. Sehari sebelum Ramadan, masjid terbesar di Indonesia timur ini sudah dipenuhi dengan pedagang. Bahkan, puluhan pedagang yang tidak kebagian tempat di pelataran memilih membangun lapak darurat di sebelah barat menara dan menempati taman masjid. Selain itu, ada ratusan penjual yang hanya membentangkan tikar di halaman masjid. Setiap pedagang dikenakan biaya sewa Rp1,1 juta untuk sebulan penuh.

“Pasar Ramadan ini diadakan untuk membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat sesuai arahan yang pernah diberikan oleh Bapak Jusuf Kalla agar panitia masjid membantu mereka,” kata Penanggung jawab Bazar Ramadan Al Markas Agussalim.

Menjajakan barang dagangan di Al-Markaz selama Ramadan memang menjanjikan untung yang lumayan besar. Salah seorang pedagang, Darmin, mengatakan meraih untung Rp5 juta saat mengikuti bazar ramadan Al-Markaz 2011 lalu.

Keberadaan masjid-masjid besar nan megah di Makassar seolah menjadi magnet bagi kaum muslimin untuk melaksanakan tarwih perdana. Selain Masjid Raya dan Al-Markaz, masjid Telkom di Jalan Pettarani serta masjid terapung Amirul Mukminin Pantai Losari kebajiran jamaah.

Khusus untuk Masjid Amirul Mukminin yang pembangunannya belum tuntas 100 persen tetap diserbu jamaah. Melubernya jamaah membuat beberapa orang terpaksa harus salat di jalan masuk.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5891 seconds (0.1#10.140)