Membawa si kecil nyaman di perjalanan
A
A
A
MEMBAWA serta si kecil dalam perjalanan mudik ke kampung halaman, bukan perkara gampang. Bagaimana agar perjalanan bersama si kecil lancar dan menyenangkan?
Agar acara mudik Lebaran sekaligus liburan sekeluarga bersama balita berjalan baik, lakukanlah perencanaan yang matang sebelum Anda sekeluarga berangkat. Membangun aura kegembiraan dan kebahagiaan di antara Anda dan pasangan sebagai orangtua, dan juga balita sangatlah penting.
Orangtua harus bisa nyaman dengan dirinya sendiri. Sebab, selama pergi berlibur, anak-anak cenderung berperilaku tidak seperti biasanya. ”Mudik harus diusahakan dalam kondisi yang menyenangkan dan menenangkan sehingga anak tidak menjadi bosan, rewel atau kesal,” sebut psikolog anak dari LPT Universitas Indonesia Salemba, Irma Gustiana.
A M PSI Untuk membangun rasa senang dalam menghadapi rutinitas tahunan seperti mudik ini, menurut Irma, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua. Seperti dalam menentukan tanggal keberangkatan. Misalnya dengan memilih waktu yang tidak terlalu berdekatan dengan hari raya. Karena sudah bisa dipastikan, situasinya akan sangat tidak nyaman.
Misalnya, macet selama berjam-jam apabila jalan darat. Cuti lebih awal bisa menjadi jalan keluar agar persiapan mudik bisa lebih nyaman, misalnya H-7 sampai H-5. Selanjutnya, Irma menyebutkan, ketika waktu packing atau menyiapkan barang-barang yang akan dibawa, upayakan agar melibatkan si anak, terutama jika ia sudah dapat diajak berkomunikasi.
“Ajak si kecil ikut memilih pakaian dan mainan kesukaan yang akan dibawanya selama perjalanan. Ceritakan hal-hal menarik apa saja yang akan ia temui saat perjalanan, misalnya gunung, sawah, atau sungai,” sebutnya.
Antisipasi rasa bosan dengan kegiatan bernyanyi bersama, bermain tebak-tebakan, bermain rubriks, membaca buku, saat rehat bisa menggambar, bermain teka-teki silang, games elektronik juga bisa menjadi pilihan untuk menekan kebosanan.
Lalu, persiapan apa saja yang diperlukan bagi si kecil? Menurut Irma, persiapan fisik menjadi hal yang utama. Terutama jika mudik akan dilakukan dengan kendaraan pribadi atau angkutan masa. Keadaan fisik yang lelah atau sedang dalam kondisi yang tidak prima dapat menyebabkan anak menjadi rewel. Selain itu, jangan lupakan persiapan mental.
Usahakan untuk memberikan informasi yang menyenangkan mengenai perjalanan yang akan dilakukan bersama sehingga anak nantinya tidak kaget atau kesal, terutama jika perjalanan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Persiapan terkait dengan barang bawaan juga tak kalah penting, misalnya mempersiapkan obat-obatan yang dibutuhkan, seperti obat mual, masuk angin, obat demam, plester, obat untuk mengurangi lebam, obat mata, obat sakit diare atau lambung, dan vitamin.
Agar acara mudik Lebaran sekaligus liburan sekeluarga bersama balita berjalan baik, lakukanlah perencanaan yang matang sebelum Anda sekeluarga berangkat. Membangun aura kegembiraan dan kebahagiaan di antara Anda dan pasangan sebagai orangtua, dan juga balita sangatlah penting.
Orangtua harus bisa nyaman dengan dirinya sendiri. Sebab, selama pergi berlibur, anak-anak cenderung berperilaku tidak seperti biasanya. ”Mudik harus diusahakan dalam kondisi yang menyenangkan dan menenangkan sehingga anak tidak menjadi bosan, rewel atau kesal,” sebut psikolog anak dari LPT Universitas Indonesia Salemba, Irma Gustiana.
A M PSI Untuk membangun rasa senang dalam menghadapi rutinitas tahunan seperti mudik ini, menurut Irma, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua. Seperti dalam menentukan tanggal keberangkatan. Misalnya dengan memilih waktu yang tidak terlalu berdekatan dengan hari raya. Karena sudah bisa dipastikan, situasinya akan sangat tidak nyaman.
Misalnya, macet selama berjam-jam apabila jalan darat. Cuti lebih awal bisa menjadi jalan keluar agar persiapan mudik bisa lebih nyaman, misalnya H-7 sampai H-5. Selanjutnya, Irma menyebutkan, ketika waktu packing atau menyiapkan barang-barang yang akan dibawa, upayakan agar melibatkan si anak, terutama jika ia sudah dapat diajak berkomunikasi.
“Ajak si kecil ikut memilih pakaian dan mainan kesukaan yang akan dibawanya selama perjalanan. Ceritakan hal-hal menarik apa saja yang akan ia temui saat perjalanan, misalnya gunung, sawah, atau sungai,” sebutnya.
Antisipasi rasa bosan dengan kegiatan bernyanyi bersama, bermain tebak-tebakan, bermain rubriks, membaca buku, saat rehat bisa menggambar, bermain teka-teki silang, games elektronik juga bisa menjadi pilihan untuk menekan kebosanan.
Lalu, persiapan apa saja yang diperlukan bagi si kecil? Menurut Irma, persiapan fisik menjadi hal yang utama. Terutama jika mudik akan dilakukan dengan kendaraan pribadi atau angkutan masa. Keadaan fisik yang lelah atau sedang dalam kondisi yang tidak prima dapat menyebabkan anak menjadi rewel. Selain itu, jangan lupakan persiapan mental.
Usahakan untuk memberikan informasi yang menyenangkan mengenai perjalanan yang akan dilakukan bersama sehingga anak nantinya tidak kaget atau kesal, terutama jika perjalanan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Persiapan terkait dengan barang bawaan juga tak kalah penting, misalnya mempersiapkan obat-obatan yang dibutuhkan, seperti obat mual, masuk angin, obat demam, plester, obat untuk mengurangi lebam, obat mata, obat sakit diare atau lambung, dan vitamin.
(hyk)