Kapolrestabes Bandung heran dengan budaya petasan

Rabu, 10 Juli 2013 - 21:50 WIB
Kapolrestabes Bandung...
Kapolrestabes Bandung heran dengan budaya petasan
A A A
Sindonews.com – Ramadan selalu diramaikan dengan maraknya penjualan petasan. Padahal petasan itu cukup berbahaya dan sangat mengganggu masyarakat.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno juga mengaku heran, dan merasa aneh dengan budaya petasan itu.

“Kenapa setiap puasa harus ada petasan? Saya juga tidak mengerti itu budaya dari mana. Tapi tidak dipungkiri sejak saya kecil budaya itu sudah ada,” tuturnya kepada wartawan, Rabu (10/7/2013).

Menurutnya, budaya petasan tidak ada manfaatnya dan malah lebih banyak mudharatnya.

“Petasan itu malah bisa bikin orang kaget dan sangat berbahaya. Lebih baik masyarakat menggunakan waktunya untuk tadarusan di masjid," ucapnya mengimbau.

Tidak hanya itu, Sutarno juga berharap agar para penjual petasan bisa beralih profesi dan berjualan yang lain.

“Saya rasa, rezeki itu datang dari mana saja. Jadi kaya tidak hanya dengan berjualan petasan, tapi bisa memanfaatkan puasa untuk berjualan yang lainnya seperti baju atau sembako,” harapnya.

Dalam kesempatan itu Sutarno mengungkapkan, jika masyarakat tetap berkeinginan merayakan bulan Ramadan dengan kemeriahan dan gemerlap cahaya bisa menggunakan kembang api yang tidak meledak sebagai alternatif hiburan.

“Petasan itu yang punyanya saja kadang tutup kuping pas nyalainnya. Atau malah nanti jangan-jangan tertukar, yang tadinya menyalakan petasan pakai rokok, malah rokoknya yang dibuang terus petasannya malah diihisap dan meledak di mulut,” candanya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4764 seconds (0.1#10.140)