Jalur lintas Sumatera masih rusak
A
A
A
Sindonews.com - Guna memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam melakukan arus mudik tahun 2013, khususnya jalur darat Sumatera. Anggota Komisi III DPR RI Taslim Chaniago, mengecek langsung kondisi jalur dari Jakarta hingga Sumatera Barat (Sumbar).
Tidak ingin sekedar mendapatkan laporan saja, politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, ingin memastikan langsung seperti apa kondisi jalan sebenarnya. Walau harus menempuh jarak 1347 kilometer (Km) dan menghabiskan puluhan jam perjalanan dengan mengendarai mobil.
"Saya memilih memulai masa reses dengan menempuh jalur darat ke Sumbar. Agar bisa melihat
langsung kondisi jalur yang akan dilewati para pemudik nantinya, lebih baik mencegah dari pada
terjadi hal yang tidak diinginkan" ujar Taslim dalam keterangan persnya kepada Sindonews, Senin (15/7/2013) malam.
Dia mengakui, selama perjalanan dari Jakarta hingga kota Palembang, menemui kondisi jalan yang masih rusak dan butuh perbaikan segera. Ketua Kapoksi PAN dikomisi III DPR ini, juga meminta kepolisian untuk segera meningkatkan keamanan di jalur yang dianggap rawan.
"Posko ketupat alangkah lebih baik didirikan secepat mungkin. Terutama untuk Polda Lampung dan Sumsel, karena dua jalur ini telah ada kenaikan arus kendaraan," kata Taslim.
Terkait adanya informasi tentang ancaman bajing loncat di beberapa titik, Taslim mengatakan,
salah satu alasannya menggunakan jalur darat karena ingin merasakan betul rasanya pengamanan dan kenyamanan di jalan.
"Sekalian memantau kinerja kepolisian untuk persiapan lebaran. Karena masyarakat butuh kenyamanan dan keamanan selama perjalanan untuk bertemu sanak famili dikampung halaman dihari kemenangan," jelasnya.
Taslim ingin arus mudik tahun ini angka kecelakaan dapat ditekan sekecil mungkin, salah
satunya dengan menambah personel polisi dititik rawan dan sosialisasi tentang pentingya
keamanan selama berkendaraan.
"Angka kecelakaan dijalur darat selama arus mudik masih tinggi. Kita ingin tahun ini dapat
ditekan, makanya polisi dapat mendekatkan diri dengan pengendara dan memberikan pengertian dan cara aman selama mengemudi," lanjut Taslim.
Selama perjalanan, Taslim mencoba menyetir sendiri kendaraannya. Untuk menguji tingkat
ketahanan tubuh dan konsentrasi pengendara saat mengemudi. "Tubuh pengemudi mempunyai ambang batas kemampuan. Saya sarankan jangan memaksakan diri saat sudah lelah dan mengantuk, karena membahayakan diri dan pengguna jalan lainnya," pungkasnya.
Tidak ingin sekedar mendapatkan laporan saja, politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, ingin memastikan langsung seperti apa kondisi jalan sebenarnya. Walau harus menempuh jarak 1347 kilometer (Km) dan menghabiskan puluhan jam perjalanan dengan mengendarai mobil.
"Saya memilih memulai masa reses dengan menempuh jalur darat ke Sumbar. Agar bisa melihat
langsung kondisi jalur yang akan dilewati para pemudik nantinya, lebih baik mencegah dari pada
terjadi hal yang tidak diinginkan" ujar Taslim dalam keterangan persnya kepada Sindonews, Senin (15/7/2013) malam.
Dia mengakui, selama perjalanan dari Jakarta hingga kota Palembang, menemui kondisi jalan yang masih rusak dan butuh perbaikan segera. Ketua Kapoksi PAN dikomisi III DPR ini, juga meminta kepolisian untuk segera meningkatkan keamanan di jalur yang dianggap rawan.
"Posko ketupat alangkah lebih baik didirikan secepat mungkin. Terutama untuk Polda Lampung dan Sumsel, karena dua jalur ini telah ada kenaikan arus kendaraan," kata Taslim.
Terkait adanya informasi tentang ancaman bajing loncat di beberapa titik, Taslim mengatakan,
salah satu alasannya menggunakan jalur darat karena ingin merasakan betul rasanya pengamanan dan kenyamanan di jalan.
"Sekalian memantau kinerja kepolisian untuk persiapan lebaran. Karena masyarakat butuh kenyamanan dan keamanan selama perjalanan untuk bertemu sanak famili dikampung halaman dihari kemenangan," jelasnya.
Taslim ingin arus mudik tahun ini angka kecelakaan dapat ditekan sekecil mungkin, salah
satunya dengan menambah personel polisi dititik rawan dan sosialisasi tentang pentingya
keamanan selama berkendaraan.
"Angka kecelakaan dijalur darat selama arus mudik masih tinggi. Kita ingin tahun ini dapat
ditekan, makanya polisi dapat mendekatkan diri dengan pengendara dan memberikan pengertian dan cara aman selama mengemudi," lanjut Taslim.
Selama perjalanan, Taslim mencoba menyetir sendiri kendaraannya. Untuk menguji tingkat
ketahanan tubuh dan konsentrasi pengendara saat mengemudi. "Tubuh pengemudi mempunyai ambang batas kemampuan. Saya sarankan jangan memaksakan diri saat sudah lelah dan mengantuk, karena membahayakan diri dan pengguna jalan lainnya," pungkasnya.
(maf)