Kurangi pemudik sepeda motor, cuma khayalan
A
A
A
Sindonews.com - Diprediksi sekira 9,7 juta pemudik asal Jakarta akan memadati sejumlah wilayah di berbagai daerah dalam tradisi mudik lebaran tahun 2013.
Banyak imbauan hingga program dari pemerintah agar pemudik yang biasa menggunakan sepeda motor bisa beralih ke angkutan umum supaya jumlah kecelakaan angkutan roda dua dapat berkurang.
"Memang benar dari tahun ke tahun jumlah kecelakaan pemudik motor tak kunjung turun. Tetapi melarang mereka atau merazia di jalan untuk mengalihkannya ke bus sebagaimana dinyatakan pemerintah DKI Jakarta, hanya ibarat berkhayal," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB), BM Wibowo saat dihubungi, Selasa (16/7/2013).
Menurutnya, pemudik paham jika jumlah angkutan umum saat tradisi pulang kampung belum memadai ditambah dengan kondisi perjalanan yang selalu padat setiap tahunnya.
"Pasalnya, sebagai sesama pemudik kita tahu jumlah bus tak memadai, jalanan tersendat karena kemacetan maupun kerusakan jalan sehingga bus-bus tak kunjung balik, harga tiket tak menentu, jadwal pulang ke Jabodetabek tak pasti," jelas Wibowo.
Alasan lain pemudik memilih sepeda motor untuk pulang kampung adalah supaya mereka bisa melakukan mobilisasi di tempat sanak saudaranya.
"Mudik bermotor sebenarnya bukan pilihan ideal untuk jarak jauh. Tetapi keterpaksaan membuat masyarakat melakukannya, karena cara lain tak bisa dipilih," lanjut Wibowo.
Ia pun mengimbau kepada pemerintah untuk lebih fokus melakukan pengawasan keamanan dan keselamatan di sepanjang jalan.
"(Bisa) dengan memperbanyak pos pemberhentian yang memungkinkan untuk menginap, menyediakan makanan-minuman-layanan kesehatan dan bengkel gratis, memisahkan jalur berlawanan, menambah rambu dan selebaran safety riding, bahkan membuat lajur khusus motor dengan pembatasan kecepatan," urai Wibowo.
Selain itu, Ia menyatakan, perlu adanya penambahan jumlah petugas dengan melibatkan masyarakat setempat.
Di tengah kesulitan akibat kenaikan harga BBM yang disusul harga-harga barang, ditambahkan Wibowo, sebaiknya pemerintah memberikan sedikit kemewahan pada musim lebaran. "Bukannya menambah ketegangan dengan mengancam memberi sanksi yang tak realistis," pungkasnya.
Banyak imbauan hingga program dari pemerintah agar pemudik yang biasa menggunakan sepeda motor bisa beralih ke angkutan umum supaya jumlah kecelakaan angkutan roda dua dapat berkurang.
"Memang benar dari tahun ke tahun jumlah kecelakaan pemudik motor tak kunjung turun. Tetapi melarang mereka atau merazia di jalan untuk mengalihkannya ke bus sebagaimana dinyatakan pemerintah DKI Jakarta, hanya ibarat berkhayal," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB), BM Wibowo saat dihubungi, Selasa (16/7/2013).
Menurutnya, pemudik paham jika jumlah angkutan umum saat tradisi pulang kampung belum memadai ditambah dengan kondisi perjalanan yang selalu padat setiap tahunnya.
"Pasalnya, sebagai sesama pemudik kita tahu jumlah bus tak memadai, jalanan tersendat karena kemacetan maupun kerusakan jalan sehingga bus-bus tak kunjung balik, harga tiket tak menentu, jadwal pulang ke Jabodetabek tak pasti," jelas Wibowo.
Alasan lain pemudik memilih sepeda motor untuk pulang kampung adalah supaya mereka bisa melakukan mobilisasi di tempat sanak saudaranya.
"Mudik bermotor sebenarnya bukan pilihan ideal untuk jarak jauh. Tetapi keterpaksaan membuat masyarakat melakukannya, karena cara lain tak bisa dipilih," lanjut Wibowo.
Ia pun mengimbau kepada pemerintah untuk lebih fokus melakukan pengawasan keamanan dan keselamatan di sepanjang jalan.
"(Bisa) dengan memperbanyak pos pemberhentian yang memungkinkan untuk menginap, menyediakan makanan-minuman-layanan kesehatan dan bengkel gratis, memisahkan jalur berlawanan, menambah rambu dan selebaran safety riding, bahkan membuat lajur khusus motor dengan pembatasan kecepatan," urai Wibowo.
Selain itu, Ia menyatakan, perlu adanya penambahan jumlah petugas dengan melibatkan masyarakat setempat.
Di tengah kesulitan akibat kenaikan harga BBM yang disusul harga-harga barang, ditambahkan Wibowo, sebaiknya pemerintah memberikan sedikit kemewahan pada musim lebaran. "Bukannya menambah ketegangan dengan mengancam memberi sanksi yang tak realistis," pungkasnya.
(nfl)