Kaji literatur Islam, Ponpes Al-Hikam pakai Bahasa Inggris
A
A
A
Sindonews.com - Mengkaji agama Islam dengan Bahasa Indonesia dan Arab adalah hal wajar. Namun, di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikam II di Kukusan, Beji, khusus bulan Ramadan mengkaji literatur Islam menggunakan Bahasa Inggris.
Seperti membahas kitab Riyadhus Shalihin (hadis) pada bagian syarah atau penjelasannya menggunakan Bahasa Inggris.
"Kalau mengkaji Alquran, kitab kuning itu sudah biasa di pesantren-pesantren. Namun, kalau mengkaji ilmu dan ajaran Islam dengan Bahasa Inggris sangat jarang. Apalagi, menggali literatur yang terpendam atau berserakan menggunakan teks Inggris," kata Direktur Kulliyatul Quran Al-Hikam II Arif Zamhari di Depok, Rabu (17/7/2013).
Arif menuturkan, metode penyampaiannya bisa melalui santri yang kebanyakan mahasiswa ini diskusi mendengarkan ceramah dari ustaz. Selain itu, mereka juga menggunakan metode diskusi. Bahkan, dalam diskusi terjadi perdebatan dan menggunakan bahasa Inggris.
"Selain mampu menguasai materi, santri penghafal Alquran ini juga diharapkan mahir berbahasa Inggris. Baik, secara tulisan maupun lisan," tuturnya.
Hal senada diutarakan Pengurus Pesantren Al-Hikam II M Yusron As-Shidqi. Dia mengatakan, banyak rangkaian program di bulan suci Ramadan ini.
Di antaranya, kajian hadis dengan Bahasa Inggris, khataman kitab kuning dengan KH. Hasyim Muzadi mengajar Kitab Al-Hikam, tadarus dan lainnya. Di samping itu, selama satu minggu juga ada bazar dan ceramah agama yang disiarkan secara live oleh salah satu stasiun televisi swasta.
"Khusus pengajian ramadan, santri diwajibkan mengikutinya sampai 20 Ramadan. Pengajiannya, kitab Al-Hikam jam 09.00-10.30 WIB, dilanjutkan pengajian kitab kuning lainnya sehabis zuhur dan selepas trawih," paparnya.
Disamping itu, mereka juga berlatih bahasa Arab. Yaitu, melalui diskusi dengan Bahasa Arab membahas permasalahan agama dan isu yang sedang hangat. Untuk itu, lanjutnya, para siswa diajarkan Arabic Writing (penulisan Bahasa Arab), pemahaman teks, dan penyusunan kosa kata.
"Jadi, selain bahasa Inggris, mereka juga dibekali dengan Bahasa Arab. Mengenai materi, bisa tafsir, akhlaq, tasawuf dan lainnya. Apalagi, sekaran ramadan saatnya mengekang hawa nafsu. Di waktu itu, sisi ruhaninya cenderung naik. Materi keagamaan akan akan cepat masuknya," pungkasnya.
Seperti membahas kitab Riyadhus Shalihin (hadis) pada bagian syarah atau penjelasannya menggunakan Bahasa Inggris.
"Kalau mengkaji Alquran, kitab kuning itu sudah biasa di pesantren-pesantren. Namun, kalau mengkaji ilmu dan ajaran Islam dengan Bahasa Inggris sangat jarang. Apalagi, menggali literatur yang terpendam atau berserakan menggunakan teks Inggris," kata Direktur Kulliyatul Quran Al-Hikam II Arif Zamhari di Depok, Rabu (17/7/2013).
Arif menuturkan, metode penyampaiannya bisa melalui santri yang kebanyakan mahasiswa ini diskusi mendengarkan ceramah dari ustaz. Selain itu, mereka juga menggunakan metode diskusi. Bahkan, dalam diskusi terjadi perdebatan dan menggunakan bahasa Inggris.
"Selain mampu menguasai materi, santri penghafal Alquran ini juga diharapkan mahir berbahasa Inggris. Baik, secara tulisan maupun lisan," tuturnya.
Hal senada diutarakan Pengurus Pesantren Al-Hikam II M Yusron As-Shidqi. Dia mengatakan, banyak rangkaian program di bulan suci Ramadan ini.
Di antaranya, kajian hadis dengan Bahasa Inggris, khataman kitab kuning dengan KH. Hasyim Muzadi mengajar Kitab Al-Hikam, tadarus dan lainnya. Di samping itu, selama satu minggu juga ada bazar dan ceramah agama yang disiarkan secara live oleh salah satu stasiun televisi swasta.
"Khusus pengajian ramadan, santri diwajibkan mengikutinya sampai 20 Ramadan. Pengajiannya, kitab Al-Hikam jam 09.00-10.30 WIB, dilanjutkan pengajian kitab kuning lainnya sehabis zuhur dan selepas trawih," paparnya.
Disamping itu, mereka juga berlatih bahasa Arab. Yaitu, melalui diskusi dengan Bahasa Arab membahas permasalahan agama dan isu yang sedang hangat. Untuk itu, lanjutnya, para siswa diajarkan Arabic Writing (penulisan Bahasa Arab), pemahaman teks, dan penyusunan kosa kata.
"Jadi, selain bahasa Inggris, mereka juga dibekali dengan Bahasa Arab. Mengenai materi, bisa tafsir, akhlaq, tasawuf dan lainnya. Apalagi, sekaran ramadan saatnya mengekang hawa nafsu. Di waktu itu, sisi ruhaninya cenderung naik. Materi keagamaan akan akan cepat masuknya," pungkasnya.
(mhd)