Ramadan di Kanada, perjodohan di sela-sela buka bersama
A
A
A
Sindonews.com - Buka puasa bersama di bulan Ramadan ternyata bukan hanya sebagai tradisi untuk memperkuat silaturahmi bagi sesama muslim. Di Calgary, Provinsi Alberta, Kanada, buka puasa bersama justru dijadikan ajang pencarian jodoh bagi muslim atau muslimah yang masih jomblo. Selain itu, mereka dapat menambah jumlah saudara baru. Buka puasa bersama itu umumnya banyak diikuti para mualaf dari Calgary.
Banyak mualaf yang tidak memiliki teman atau anggota keluarga saat berbuka puasa. Mereka pun lebih tertarik untuk memenuhi undangan buka puasa bersama keluarga muslim lain. Yang paling banyak mengikuti puasa adalah muslim dan muslimah yang tidak memiliki pasangan hidup. Mereka tinggal mendaftar ke Inisiatif Muslim Barat yang mengorganisasi buka puasa tersebut.
Murad Ayalp merupakan salah satu keluarga yang selalu mengundang para jomblo dan mualaf untuk berbuka puasa setiap hari. Padahal, pagi hingga sore, dia harus duduk di belakang untuk memasak. “Saya memasak makanan khas Turki, karniyarik,” kata Ayalp seperti dikutip CBC News. Umumnya, para mualaf jomblo yang berbuka puasa juga keturunan Turki.
Aylap mengungkapkan bahwa buka puasa di Kanada umumnya dilaksanakan pada pukul 09.46 malam. Acara itu juga dimanfaatkan Aylap untuk menjodohkan muslim dan muslimah yang belum memiliki pasangan. “Mereka sangat beruntung dengan berbuka puasa bersama. Dengan terciptanya situasi yang hangat, semuanya akan terasa lebih nyambung dalam berkomunikasi,” tuturnya.
Program perjodohan saat berbuka puasa itu dipelopori Inisiatif Muslim Barat sejak tahun lalu. Organisasi itu didirikan Erin van Overloop. “Awalnya ini program untuk menjodohkan muslim dan muslimah yang jomblo. Selain itu, banyakpara mualafyangjuga mencari jodoh. Dengan buka puasa bersama, pandangan untuk mencari jodoh menjadi lebih terbuka,” kata Van Overloop.
Adapun tujuan utama program buka puasa lintas keluarga itu adalah untuk membangun jembatan dan membangun komunitas yang kuat. Muslim di Kanada harus berpuasa selama 16 jam lamanya. Mereka harus menahan lapar dalam waktu yang cukup lama. “Ramadan juga menjadi ajang bagi warga muslim untuk membangun keakraban dengan keluarga di malam hari,” kata Van Overloop.
Para mualaf di Kanada memanfaatkan ajang berbuka puasa untuk meneguhkan iman. Salah satunya buat Erin. Ia mengaku tertarik dengan Islam karena rajin mengikuti acara buka bersama. “Dulu ketika awal menjadi muslimah, saya berbuka puasa sendiri. Dulu saya tak tahu warga muslim sehingga tidak tahu ke mana harus berbuka puasa,” kata Erin.
Dari buka puasa bersama, para mualaf juga belajar membaca Alquran dari keluarga yang sudah lama mengenal Islam. “Saya ingin mengkhatamkan 30 juz Alquran selama satu bulan. Itu targetku,” kata Mariah Brown.
Banyak mualaf yang tidak memiliki teman atau anggota keluarga saat berbuka puasa. Mereka pun lebih tertarik untuk memenuhi undangan buka puasa bersama keluarga muslim lain. Yang paling banyak mengikuti puasa adalah muslim dan muslimah yang tidak memiliki pasangan hidup. Mereka tinggal mendaftar ke Inisiatif Muslim Barat yang mengorganisasi buka puasa tersebut.
Murad Ayalp merupakan salah satu keluarga yang selalu mengundang para jomblo dan mualaf untuk berbuka puasa setiap hari. Padahal, pagi hingga sore, dia harus duduk di belakang untuk memasak. “Saya memasak makanan khas Turki, karniyarik,” kata Ayalp seperti dikutip CBC News. Umumnya, para mualaf jomblo yang berbuka puasa juga keturunan Turki.
Aylap mengungkapkan bahwa buka puasa di Kanada umumnya dilaksanakan pada pukul 09.46 malam. Acara itu juga dimanfaatkan Aylap untuk menjodohkan muslim dan muslimah yang belum memiliki pasangan. “Mereka sangat beruntung dengan berbuka puasa bersama. Dengan terciptanya situasi yang hangat, semuanya akan terasa lebih nyambung dalam berkomunikasi,” tuturnya.
Program perjodohan saat berbuka puasa itu dipelopori Inisiatif Muslim Barat sejak tahun lalu. Organisasi itu didirikan Erin van Overloop. “Awalnya ini program untuk menjodohkan muslim dan muslimah yang jomblo. Selain itu, banyakpara mualafyangjuga mencari jodoh. Dengan buka puasa bersama, pandangan untuk mencari jodoh menjadi lebih terbuka,” kata Van Overloop.
Adapun tujuan utama program buka puasa lintas keluarga itu adalah untuk membangun jembatan dan membangun komunitas yang kuat. Muslim di Kanada harus berpuasa selama 16 jam lamanya. Mereka harus menahan lapar dalam waktu yang cukup lama. “Ramadan juga menjadi ajang bagi warga muslim untuk membangun keakraban dengan keluarga di malam hari,” kata Van Overloop.
Para mualaf di Kanada memanfaatkan ajang berbuka puasa untuk meneguhkan iman. Salah satunya buat Erin. Ia mengaku tertarik dengan Islam karena rajin mengikuti acara buka bersama. “Dulu ketika awal menjadi muslimah, saya berbuka puasa sendiri. Dulu saya tak tahu warga muslim sehingga tidak tahu ke mana harus berbuka puasa,” kata Erin.
Dari buka puasa bersama, para mualaf juga belajar membaca Alquran dari keluarga yang sudah lama mengenal Islam. “Saya ingin mengkhatamkan 30 juz Alquran selama satu bulan. Itu targetku,” kata Mariah Brown.
(nfl)