Kriminalitas meningkat, toko emas perketat keamanan
A
A
A
Sindonews.com - Tingginya tingkat kriminalitas jelang Lebaran. Membuat sebagian para pedagang khawatir perampokan, bahkan tak jarang para pedagang memberikan pengamanan ekstra untuk membuat aman tokonya.
Salah satunya seperti salah seorang pengelola Toko Emas Cahaya Murni di Jalan Dewi Sartika, Depok, Riki mengatakan, untuk mengamankan barang dagangannya dirinya harus memasang beberapa buah closed-circuit television (Cctv).
"CCTV kurang lebih kita pasang sembilan buah. Kami juga ada security sendiri," katanya di lokasi, Rabu (24/7/2013).
Selain itu, dirinya juga bekerja sama dengan kepolisian untuk meningkatkan keamanan. Dia mengaku, transaksi di tokonya meningkat sampai 30 persen saat bulan puasa. Diperkirakan, pembeli bertambah lagi pada pekan depan. Mengingat pegawai sudah menerima tunjangan hari raya (THR).
"Untuk itu diperlukan pengamanan ekstra. Antisipasi hal yang tidak diinginkan tentunya," aku Riki.
Kabag Ops Polresta Depok Kompol Suratno menambahkan, untuk menjaga objek vital (obvit) tersebut, Polresta Depok mengerahkan 450 personel bersenjata lengkap dengan laras panjang dan pistol.
Pengamanan tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Sebab, kata dia, aksi perampokan bersenpi, tawuran pelajar, peredaran minuman keras, dan penjualan petasan mulai meningkat di masyarakat.
"Hari ini semua personil sudah bersiaga disetiap lokasi. Ini untuk menjaga keamanan masyarakat terkait gangguan kantibmas. Personil yang berjaga itu kami lengkapi dengan senjata organik, ini untuk mencegah aksi perampokan," kata Suratno.
Salah satunya seperti salah seorang pengelola Toko Emas Cahaya Murni di Jalan Dewi Sartika, Depok, Riki mengatakan, untuk mengamankan barang dagangannya dirinya harus memasang beberapa buah closed-circuit television (Cctv).
"CCTV kurang lebih kita pasang sembilan buah. Kami juga ada security sendiri," katanya di lokasi, Rabu (24/7/2013).
Selain itu, dirinya juga bekerja sama dengan kepolisian untuk meningkatkan keamanan. Dia mengaku, transaksi di tokonya meningkat sampai 30 persen saat bulan puasa. Diperkirakan, pembeli bertambah lagi pada pekan depan. Mengingat pegawai sudah menerima tunjangan hari raya (THR).
"Untuk itu diperlukan pengamanan ekstra. Antisipasi hal yang tidak diinginkan tentunya," aku Riki.
Kabag Ops Polresta Depok Kompol Suratno menambahkan, untuk menjaga objek vital (obvit) tersebut, Polresta Depok mengerahkan 450 personel bersenjata lengkap dengan laras panjang dan pistol.
Pengamanan tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Sebab, kata dia, aksi perampokan bersenpi, tawuran pelajar, peredaran minuman keras, dan penjualan petasan mulai meningkat di masyarakat.
"Hari ini semua personil sudah bersiaga disetiap lokasi. Ini untuk menjaga keamanan masyarakat terkait gangguan kantibmas. Personil yang berjaga itu kami lengkapi dengan senjata organik, ini untuk mencegah aksi perampokan," kata Suratno.
(mhd)