Sehat saat Mudik lebaran
A
A
A
Mudik sudah merupakan budaya bagi masyarakat kita, khususnya menjelang hari raya Idul Fitri. Adapun tujuan dari mudik sendiri adalah bersilaturahmi, bertemu orang tua dan keluarga besar yang telah lama tidak berjumpa. Oleh karena itu, perjalanan mudik harus dipersiapkan dengan baik agar saat tiba di tempat tujuan, kita tetap dalam keadaan sehat.
Kelelahan merupakan kondisi yang umum terjadi jika kita melakukan perjalanan darat yang panjang dan lama. Kelelahan berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, dan akhirnya membuat tubuh kita mudah terinfeksi oleh kuman atau virus, terutama bakteri dan virus penyebab penyakit infeksi usus (diare) dan infeksi saluran pernafasan atas (flu, batuk pilek dan sakit tenggorokan).
Oleh karena itu, persiapan umum bagi para pemudik dan seluruh anggota keluarga yang akan berangkat adalah istirahat cukup, terutama bagi mereka yang menggunakan jalan darat, mengingat waktu sampai ke tempat tujuan tidak bisa diprediksi. Bagi pemudik yang membawa kendaraaan sendiri, sebaiknya ada beberapa anggota keluarga yang bisa mengemudikan kendaraan sehingga dapat bergantian.
Selama perjalanan mudik, manfaatkan tempat istirahat untuk melakukan olahraga ringan dan gerakan relaksasi, khususnya untuk kaki, tangan dan leher. Manfaatkan juga tempat istirahat untuk buang air kecil agar jangan sampai menahan kencing, yang akan berakibat buruk pada infeksi saluran kencing.
Dalam kondisi perjalanan yang tidak bisa diprediksi, maka jika ada kesempatan untuk berhenti di tempat istirahat atau pom bensin, usahakan selalu buang air kecil (BAK). Kejadian infeksi saluran kencing (ISK) dapat terjadi akibat menahan BAK yang seharusnya tidak terjadi.
Bagi para pemudik yang tetap ingin melakukan ibadah puasa, usahakan agar perjalanan mudik dilakukan sehabis buka puasa. Perjalanan malam lebih menguntungkan. Selain udara yang lebih dingin dan perjalanan yang lebih lengang, kita juga tidak dalam keadaan berpuasa. Kita juga jadi tidak cepat dehidrasi, apalagi jika menggunakan kendaraan umum atau pribadi dengan pengaturan udara kendaraan yang kurang baik.
Usahakan jangan membeli makanan dan minuman di pinggir jalan mengingat kualitasnya belum tentu terjaga dengan baik karena selalu terpapar panas, terutama untuk makanan dan minuman rumahan. Makanan dan minuman itu berpotensi terkontaminasi debu dan kotoran lain karena memang dijajakan di jalan raya.
Bagi para pemudik yang akan membawa makanan untuk bekal selama perjalanan, usahakan membawa makanan kering. Perhatikan agar makanan basah atau nasi dan lauk-pauk yang dibawa tidak dikonsumsi kurang dari 6-8 jam setelah pembuatan mengingat makanan tersebut tidak tersimpan dengan kondisi baik selama perjalanan.
Satu hal lagi yang kadangkala luput dari perhatian kita adalah membawa obat-obatan sederhana, antara lain obat anti-diare, obat sakit kepala, obat anti-alergi, obat anti-mual-muntah untuk mencegah mabuk perjalanan, serta obat sakit maag.
Obat-obatan tersebut sangat membantu sebagai pertolongan pertama. Selain itu, krim/balsem penghangat badan juga bisa digunakan selama perjalanan. Bagi para pemudik dengan penyakit kronis, misalnya pengidap diabetes mellitus, hipertensi, asma, kolesterol tinggi dan asam urat tinggi, harus selalu ingat membawa obat-obatan yang rutin dikonsumsi dengan jumlah yang cukup, baik selama berada di kampung maupun saat kembali. Dalam suasana menjelang Lebaran ini, kita tidak bisa memprediksi apotek dan toko obat yang buka selama perjalanan atau saat kita berada di kampung.
Kelelahan merupakan kondisi yang umum terjadi jika kita melakukan perjalanan darat yang panjang dan lama. Kelelahan berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, dan akhirnya membuat tubuh kita mudah terinfeksi oleh kuman atau virus, terutama bakteri dan virus penyebab penyakit infeksi usus (diare) dan infeksi saluran pernafasan atas (flu, batuk pilek dan sakit tenggorokan).
Oleh karena itu, persiapan umum bagi para pemudik dan seluruh anggota keluarga yang akan berangkat adalah istirahat cukup, terutama bagi mereka yang menggunakan jalan darat, mengingat waktu sampai ke tempat tujuan tidak bisa diprediksi. Bagi pemudik yang membawa kendaraaan sendiri, sebaiknya ada beberapa anggota keluarga yang bisa mengemudikan kendaraan sehingga dapat bergantian.
Selama perjalanan mudik, manfaatkan tempat istirahat untuk melakukan olahraga ringan dan gerakan relaksasi, khususnya untuk kaki, tangan dan leher. Manfaatkan juga tempat istirahat untuk buang air kecil agar jangan sampai menahan kencing, yang akan berakibat buruk pada infeksi saluran kencing.
Dalam kondisi perjalanan yang tidak bisa diprediksi, maka jika ada kesempatan untuk berhenti di tempat istirahat atau pom bensin, usahakan selalu buang air kecil (BAK). Kejadian infeksi saluran kencing (ISK) dapat terjadi akibat menahan BAK yang seharusnya tidak terjadi.
Bagi para pemudik yang tetap ingin melakukan ibadah puasa, usahakan agar perjalanan mudik dilakukan sehabis buka puasa. Perjalanan malam lebih menguntungkan. Selain udara yang lebih dingin dan perjalanan yang lebih lengang, kita juga tidak dalam keadaan berpuasa. Kita juga jadi tidak cepat dehidrasi, apalagi jika menggunakan kendaraan umum atau pribadi dengan pengaturan udara kendaraan yang kurang baik.
Usahakan jangan membeli makanan dan minuman di pinggir jalan mengingat kualitasnya belum tentu terjaga dengan baik karena selalu terpapar panas, terutama untuk makanan dan minuman rumahan. Makanan dan minuman itu berpotensi terkontaminasi debu dan kotoran lain karena memang dijajakan di jalan raya.
Bagi para pemudik yang akan membawa makanan untuk bekal selama perjalanan, usahakan membawa makanan kering. Perhatikan agar makanan basah atau nasi dan lauk-pauk yang dibawa tidak dikonsumsi kurang dari 6-8 jam setelah pembuatan mengingat makanan tersebut tidak tersimpan dengan kondisi baik selama perjalanan.
Satu hal lagi yang kadangkala luput dari perhatian kita adalah membawa obat-obatan sederhana, antara lain obat anti-diare, obat sakit kepala, obat anti-alergi, obat anti-mual-muntah untuk mencegah mabuk perjalanan, serta obat sakit maag.
Obat-obatan tersebut sangat membantu sebagai pertolongan pertama. Selain itu, krim/balsem penghangat badan juga bisa digunakan selama perjalanan. Bagi para pemudik dengan penyakit kronis, misalnya pengidap diabetes mellitus, hipertensi, asma, kolesterol tinggi dan asam urat tinggi, harus selalu ingat membawa obat-obatan yang rutin dikonsumsi dengan jumlah yang cukup, baik selama berada di kampung maupun saat kembali. Dalam suasana menjelang Lebaran ini, kita tidak bisa memprediksi apotek dan toko obat yang buka selama perjalanan atau saat kita berada di kampung.
(nfl)