Waspadai cuaca tak tentu saat mudik

Senin, 29 Juli 2013 - 09:03 WIB
Waspadai cuaca tak tentu saat mudik
Waspadai cuaca tak tentu saat mudik
A A A
Sindonews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau para pemudik, untuk lebih berhati-hati selama perjalanan. Sebab, kondisi cuaca hingga Lebaran nanti diprediksi masih tidak menentu.

”Kadang panas, kadang ada hujan juga. Jadi cuacanya tidak menentu. Kondisi ini tentunya akan memengaruhi kondisi medan yang harus dilalui. Jika terjadi hujan, jalanan pastinya akan licin. Untuk itu memang harus ekstra-hati-hati pada saat mudik kali ini,” ujar Kasi Data BMKG Jawa Tengah Reni Kraningtyas kemarin. Jalur-jalur yang potensial dilalui para pemudik memiliki peluang terjadi hujan maupun panas, baik di jalur pantura maupun jalur lainnya. ”Suhu ratarata saat ini memang sudah menurun mencapai 28 derajat Celsius. Namun peluang terjadi hujan tetap ada. Bahkan hingga Lebaran masih bisa berubah sewaktu- waktu,” katanya.

Tidak tentunya kondisi cuaca hingga musim mudik Lebaran nanti, kata dia, selain memengaruhi kondisi medan jalan yang harus dilalui, juga berpengaruh pada kondisi fisik pemudik. ”Yang pasti harus lebih jaga kesehatan selama perjalanan. Kurangi kecepatan juga,” paparnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang Widoyono juga mengimbau pemudik agar memperhatikan asupan gizi selama melakukan perjalanan mudik. ”Cuaca masih tidak menentu, jadi memang harus jaga kesehatan,” ujarnya.

Dia juga mengimbau pemudik beristirahat jika sudah merasa lelah. Bagi yang memakai angkutan umum, perlu hati-hati jangan sampai menerima makanan dan minuman dari orang yang tidak dikenal. ”Tahun lalu, banyak pemudik yang menjadi korban pembiusan melalui itu dan terpaksa kita rujuk ke rumah sakit setelah dibawa ke posko kesehatan,” ungkapnya. Untuk posko kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun ini menyiapkan 3.200 pos.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Ghufron Mukti mengatakan, selain posko juga disiagakan 12.000 tenaga kesehatan yang bertugas di pos kesehatan, rumah sakit, dan puskesmas. Setiap pos kesehatan akan diisi sekitar 4-6 petugas kesehatan yang terdiri atas dokter, perawat, dan bidan.

”Petugas kesehatan yang kami kirimkan adalah mereka yang terlatih dan siap,” tandasnya. Posko-posko yang akan dibangun selain berguna untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar juga dapat dipergunakan pengemudi dan pemudik untuk mengecek berbagai faktor risiko penyakit yang bisa mengakibatkan kecelakaan.

Pemeriksaan faktor risiko kecelakaan pada pengemudi bus mencakup pemeriksaan tekanan darah, amfetamin, alkohol, dan gula darah. Selain itu pemeriksaan makanan dan minuman dan sanitasi tempat-tempat umum seperti terminal, stasiun, pelabuhan, serta rest area. Dari data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Wamenkes mengungkapkan, terjadi peningkatan jumlah pemudik setiap tahunnya. Pada 2011 terdapat 15.121.854 pemudik, sedangkan pada 2012 terdapat 17.326.060 pemudik.

Pada 2012 terjadi 5.233 kasus kecelakaan. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 10,31% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tercatat 72% dari seluruh kejadian kecelakaan pada 2012 melibatkan sepeda motor. ”Tahun ini diperkirakan jumlah pemudik akan naik sekitar 18 juta jiwa,” jelasnya. Dirjen Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pihaknya menargetkan bisa memeriksa kesehatan 4.000 pengemudi pada musim mudik tahun ini. Dia berharap para sopir memperhatikan kesiapan fisiknya sebelum menjalankan kendaraannya.

”Hindari pengobatan yang menyebabkan kantuk dan minuman beralkohol serta beristirahat yang cukup jika sudah merasa lelah,” imbuhnya
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5885 seconds (0.1#10.140)