Ini delapan titik kecelakaan dan kemacetan di Cianjur
A
A
A
Sindonews.com - Polres Cianjur mencatat, sedikitnya delapan titik rawan kecelakaan diwilayah Cianjur yang harus di waspadai saat melintas oleh para pemudik. Sedangkan, rawan kemacetan berada diwilayah Cianjur utara.
Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP Irwandi mengatakan, kedepalan titik rawan tersebut diantaranya, turunan Ciloto, Pacet, Pasar Cipanas, dan Jalur Bandung Cianjur di jalan Raya Bandung Cianjur hingga gerbang masuk Kabupaten Cianjur. Sedangkan, untuk kemacetan, lebih banyak terjadi di Jalur Puncak, seperti di Ciloto dan pasar Cipanas.
“Pasar Ciranjang dan Warungkondang juga menjadi salah satu simpul kemacetan karena jalur ini menghubungkan Bandung ke Sukabumi melalui Cianjur. Sehingga, kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintas di kawasan rawan kecelakaan lalu lintasdan kemacetan. Delapan titik rawan kecalakaan dan lantas tersebut kami data beradasarkan pengalaman sebelumnya yang menunjukan angka kecelakan tinggi dibandung titik lainnya,” tuturnya, Senin (30/7/2013).
Menurutnya, jalur rawan kemacetan dan kecelakan tersebut, terdapat dari mulai perbatasan Cianjur-Bogor, Cianjur-Bandung hingga Cianjur-Sukabumi. Sedangkan, untuk jalur rawan kecelakaan, banyak terdapat tikungan tajam, tanjakan ataupun turunan panjang, jalan licin, lampu penerangan yang kurang optimal, sehingga potensi untuk terjadi laka lantas sangat tinggi.
“Apalagi, ditambah dengan sikap pengguna kendaraan yang ugal-ugalan, melaju dengan kecepatan tinggi serta mengangkut muatan melebihi ketentuan, tentunya akan menambah risiko terjadinya kecelakaan karena musim mudik pasti ada peningkatan pengguna jalan dan penumpang,” katanya.
Guna antisipasi, Polres Cianjur sudah menyiapkan 16 pos pengamanan yang tersebur di seluruh simpul-simpul persimpangan antar kabupaten dan di wilayah selatan. Selain itu, pihaknya juga berkerjasama dengan sejumlah instansi terkait, termasuk bagian umum, untuk membahas penambahan lampu penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah titik.
“Kami menyiapkan hampir 1.200 personil gabungan. Sekitar 650 dari Polres, sedangkan sisa dari instansi terkait seperti TNI dan Dishub Cianjur untuk melakukan pengamanan lebaran,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Cianjur Aban Sobandi mengatakan, persiapan menghadapi arus mudik, pihaknya melakukan penambahan rambu lalu lintas dan peremajaan trafic light. Penambahan tersebut, kata dia, guna memudahkan para pemudik yang melintas dijalur mudik Cianjur, mulai dari Puncak-Cipanas, Jonggol dan Jalan Raya Cianjur-Sukabumi serta Jalan Lintas Timur (JLT).
“Ini untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada para pemudik yang melintas di Jalur mudik Cianjur ini,” katanya.
Dia menuturkan, selain penambahan rambu lalu lintas pihaknya juga melakukan peremajaan beberapa trafic light di seluruh Cianjur. “Diharapkan trafic light tersebut dapat berfungsi secara normal sebelum arus mudik lebaran nanti,” ucapnya.
Selain itu, Dishubkominfo juga akan melakukan pemeriksaan terhadap para pengemudi angkutan mudik yang masuk ke terminal Cianjur.
“Untuk mengantisipasi terjadinya angka kecelakaan selama arus mudik, diantaranya kita akan melakukan test urine dan uji kelayakan kendaraan angkutan mudik,” jelasnya.
Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP Irwandi mengatakan, kedepalan titik rawan tersebut diantaranya, turunan Ciloto, Pacet, Pasar Cipanas, dan Jalur Bandung Cianjur di jalan Raya Bandung Cianjur hingga gerbang masuk Kabupaten Cianjur. Sedangkan, untuk kemacetan, lebih banyak terjadi di Jalur Puncak, seperti di Ciloto dan pasar Cipanas.
“Pasar Ciranjang dan Warungkondang juga menjadi salah satu simpul kemacetan karena jalur ini menghubungkan Bandung ke Sukabumi melalui Cianjur. Sehingga, kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintas di kawasan rawan kecelakaan lalu lintasdan kemacetan. Delapan titik rawan kecalakaan dan lantas tersebut kami data beradasarkan pengalaman sebelumnya yang menunjukan angka kecelakan tinggi dibandung titik lainnya,” tuturnya, Senin (30/7/2013).
Menurutnya, jalur rawan kemacetan dan kecelakan tersebut, terdapat dari mulai perbatasan Cianjur-Bogor, Cianjur-Bandung hingga Cianjur-Sukabumi. Sedangkan, untuk jalur rawan kecelakaan, banyak terdapat tikungan tajam, tanjakan ataupun turunan panjang, jalan licin, lampu penerangan yang kurang optimal, sehingga potensi untuk terjadi laka lantas sangat tinggi.
“Apalagi, ditambah dengan sikap pengguna kendaraan yang ugal-ugalan, melaju dengan kecepatan tinggi serta mengangkut muatan melebihi ketentuan, tentunya akan menambah risiko terjadinya kecelakaan karena musim mudik pasti ada peningkatan pengguna jalan dan penumpang,” katanya.
Guna antisipasi, Polres Cianjur sudah menyiapkan 16 pos pengamanan yang tersebur di seluruh simpul-simpul persimpangan antar kabupaten dan di wilayah selatan. Selain itu, pihaknya juga berkerjasama dengan sejumlah instansi terkait, termasuk bagian umum, untuk membahas penambahan lampu penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah titik.
“Kami menyiapkan hampir 1.200 personil gabungan. Sekitar 650 dari Polres, sedangkan sisa dari instansi terkait seperti TNI dan Dishub Cianjur untuk melakukan pengamanan lebaran,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Cianjur Aban Sobandi mengatakan, persiapan menghadapi arus mudik, pihaknya melakukan penambahan rambu lalu lintas dan peremajaan trafic light. Penambahan tersebut, kata dia, guna memudahkan para pemudik yang melintas dijalur mudik Cianjur, mulai dari Puncak-Cipanas, Jonggol dan Jalan Raya Cianjur-Sukabumi serta Jalan Lintas Timur (JLT).
“Ini untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada para pemudik yang melintas di Jalur mudik Cianjur ini,” katanya.
Dia menuturkan, selain penambahan rambu lalu lintas pihaknya juga melakukan peremajaan beberapa trafic light di seluruh Cianjur. “Diharapkan trafic light tersebut dapat berfungsi secara normal sebelum arus mudik lebaran nanti,” ucapnya.
Selain itu, Dishubkominfo juga akan melakukan pemeriksaan terhadap para pengemudi angkutan mudik yang masuk ke terminal Cianjur.
“Untuk mengantisipasi terjadinya angka kecelakaan selama arus mudik, diantaranya kita akan melakukan test urine dan uji kelayakan kendaraan angkutan mudik,” jelasnya.
(rsa)